Chapter 4

0 0 0
                                    

"Kamu Evan kan?" tanya Dean. Lelaki itu hanya mengangguk tanda iya. "Kamu tahu Nana di mana?" tanya Dean lagi. Lelaki itu menunjuk restoran yang menjual nasi kotak, dan ada Nana di dalam restoran itu.

Dean segera berlari menghampiri Nana. "Na, udah beli buat aku juga?" tanya Dean. "Iya, nasi goreng aja ya?" Dean menganggukkan kepalanya.

"Mbak, milshake oreonya 2 ya!" kata Dean sambil menerima cup berisi minuman yang sudah dia pesan. Setelah bayar membayar, dia mengajak Nana bertemu Evan. Karena, peron yang mereka tuju sudah hampir datang.

"Na, kayaknya kita salah milih cowok deh," kata Dean pada Nana. "Ya aku juga gak tau De, kita Liat aja nanti," "beneran kamu?" Nana hanya menganggukkan kepalanya.

"Peron 6 segera bersiap, karena akan berangkat 5 menit lagi." suara dari mikrofon yang memekakkan telinga itu membuat Dean, Nana, dan Evan dengan barang-barang mereka langsung menuju ke tempat pemberhentian peron 6. "Na, kamu bawa apa? buat 1 bulan lho," tanya Dean. "Ya banyak, masa aku sebutin satu-satu?" jawab Nana.

Setelah 5 menit kemudian, mereka langsung menuju ke kereta. Mereka -Nana dan Dean- sudah mempunyai persetujuan dari Evan bahwa Evan akan duduk sendirian.

Di dalam kereta, Nana memulai pembicaraan. "De, Evan tuh bisu atau gima .." "Aku nggak bisu." potong Evan cepat. Nana hanya mengangguk-angguk sambil mulut yang ditekuk. Dean hanya bisa tertawa sedikit. Lalu Dean dan Nana tertidur. Dean tidak tahu bahwa ada sepasang mata menatapnya dari belakang.

J.A.L : Haii jangan lupa ya! voments!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love TravelWhere stories live. Discover now