Dalam suatu ruang kelas bertuliskan XI IPA 1 terdapat seorang cewek yang menenggelamkan kepalanya di atas lipatan kedua tanggannya seorang diri.
Dirinya tak bersemangat seharian ini. Dari pagi sudah terpampang dari wajahnya bahwa dia tidak baik-baik saja. Kantung mata hitam. Bibir putih pucat. Dan mata yang sedikit merah.
Sebuah earphone putih yang menggantung indah di telinganya bagaikan menjadi penghiburnya. Menyuguhkan berbagai musik yang sudah di play secara acak oleh cewek tersebut.
Dia Dinda.
Dinda Meghana Dineschara. Cewek jutek dan cuek namun tertarik dengan bidang kesastraan. Wajahnya mungkin berkarakter lembut nan cantik. Namun watak dan sikapnya sangat berbeda.Dinda bergeming menyanyikan lagu yang sedang berputar merdu dikedua gendang telinganya.
Lagu itu berjudul All of Me yang dinyanyikan oleh John Legend.🎼
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imper--Braakk !!
Nyanyiannya terhenti.
Dinda mendongak kemudian mendapati 4 orang siswi sedang berkacak pinggang menghadapnya.
Girls For Love. Itu nama geng yang anggotanya sedang ada di depan Dinda.
"Heh cewek murahan. Lo tuh ga capek apa gangguin hidup gue mulu. Gue udah bahagia sama Milan. Trus lo dengan lajunya berjalan mencuri kekasih gue , iya ?"
Dinda tak menanggapi ocehan gadis barnama Lalitha Tavisha Rayadana selaku ketua geng itu. Dinda hanya diam tak berkutik sama sekali. Lalitha menariknya keluar dari bangku.
"Lo tuh denger ga sih ? Apa jangan-jangan lo tuh dididik sama bokap nyokap lo buat jadi jalang tanpa harga diri ?"
Dinda menatap lawan bicaranya. Tangan Dinda mengepal kuat. Dinda yang mulanya tak ingin membalas perkataan Lalitha sudah berubah fikiran.
"Lalitha Tavisha Rayadana. Nama lo bagus dan mengartikan suatu keindahan. Tapi sayang. Sepertinya orang tua lo salah dalam menempatkan nama. Bagaimana mungkin sebuah nama malaikat diberikan kepada iblis seburuk lo ?"
Plaakk!!
Lalitha menampar Dinda.
Kepala Dinda terasa pusing. Penglihatannya menggelap, lalu seketika dia jatuh tersungkur. Dinda pingsan di tempat ia berdiri tadi. Kondisi fisiknya yang buruk menjadi alasan ia pingsan saat ini.
Lalitha tersentak kaget. Dinda pingsan setelah ditampar olehnya. Dia menatap ketiga temannya secara bergantian dengan perasaan cemas.
Tak ingin ada orang yang memergokinya, ia lalu berlari bersama tiga temannya meninggalkan Dinda yang tergeletak begitu saja.
Ketika melewati pintu, ia bertemu pandang dengan Diba dan Rasya selaku sahabat Dinda yang baru saja kembali dari kantin membawa satu mangkok mie ayam untuk Dinda.
Diba melihat ada semburat rasa takut di pupil mata Lalitha. Tatapan mereka bertemu beberapa detik saja. Setelah itu Lalitha langsung meninggalkan kelas tersebut bersama geng Girls For Love itu.
Diba bergegas masuk kelas lalu mendapati sahabatnya tergeletak di lantai dengan disertai wajah pucat.
Preeng!!
Mangkok yang dibawa oleh Diba lolos dari tangannya lalu pecah.
"Din! Dindaa!" Diba menggerakkan tubuh Dinda. Mereka takut akan terjadi sesuatu pada sahabatnya.
" Lo coba panggil siapa gitu buat bopong Dinda ke uks, Sya. Gue takut dia kenapa-napa." mendengar seruan dari Diba, Rasya langsung berdiri hendak membalikkan badan untuk keluar mencari bantuan.
Baru saja dia berbalik , lalu...
"Gue aja yang bawa Dinda !"
Seorang cowok bertubuh atletis dan berwajah bule itu masuk ke dalam kelas untuk membopong Dinda.
"Milan ?"
~Status~
Happy new year !!!
2k18Hai readers !
Rusally datang nih sambil bawa cerita berjudul "status"Kira-kira Milan itu siapa ya ?
Apa hubungannya dengan Dinda ?Tunggu jawabannya di next part !
See you !
KAMU SEDANG MEMBACA
Status
Teen Fiction"Lo itu cewek apa bukan sih! Lo ga berhak ngrendahin derajat cowok!!" -Azam "Cowok kayak dia itu ga punya harga diri! Bahkan derajatnya sudah tak lebih tinggi dari sampah!" -Dinda "Tapi apa sikap lo yang seperti ini bisa disetarakan tingginya...