Putih Biru?

108 39 30
                                    

Setelah lulus esdeh, meski dengan nilai yang nge-pas, keTiga unsur ini memutuskan untuk masuk kesekolah yang sama.

Hari pertama masuk sekolah, mereka diharuskan mengikuti Masa Orientasi Siswa atau biasa kita sebut MOS. Untuk membayangkan saja mereka nggak sanggup, apalagi harus melepaskan seragam esdeh yang amat dicintai.

Detik-detik memasuki masa Es empeh, Api gak bisa tidur, dia bahkan nggak bisa tidur dari tiga hari dua malam yang lalu. Api galau, dia resah, gundah, gulana tak tahu harus bagaimana. Mama Api pun menenagkan anaknya setiap malam.

"Kamu kenapa sih nak, ngga tidur-tidur?" Tanya mama Api.

"Aku takut mah, takut jadi anak Es empeh, nanti aku tambah tua. Kalau aku tua, nanti udah nggak imut lagi" jawab Api imut sambil memakan permen yupy nya.

"Ebuset anak gue kenapa jadi pelo gini" kata mama dalam hati.

"Api tidur sekarang ya, ma. Besok aku kan mau ikut MOS. MOS itu kan sebutan buat atasan di kantor kan, ma?" Lawak Api.

"Itu Bos nak!" Mama geram.

"Hey kenapa kamu, kalo nonton dangdut sukanya bilang asik asik bos!" Api nyanyi.

"Itu JOS WEH JOS! Ah udahlah ayo cepet tidur" mama mulai pusing.

"Bikinin JOS jeruk dulu ma" rengek Api.

"JUSS!!" *Siram air panas*

Mama murka, kemudian Api tidur dengan siramam air panas.

Beda sama Api. Air dan Angin santai saja kayak di pantai, selalu kayak dipulau. Nggak ada takut-takutnya.

Hari pertama masuk sekolah, Angin janjian dari semalam udah sms-in anak-anak buat kumpul bareng. Dengan tas di dada, kaus kaki yang dikaretin dan ikat pinggang tali rapia, dia nunggu dibawah pohon cikur sendirian, kasihan, belum makan, dia nggak punya pula.

"Lo sendirian Ngin? Api mana?" Tanya Air.

"Iyalah ini gue udah kaya anak ayam ilang. Mana tadi ada kakak kelas cakep lagi"

"Lah apa hubungan nya? Ayah anak? Apa ibu dan anak angkat?" Air absurd.

"Lo ngomong apa sih?, aduh gue emosi nih liat lo."

"Lo yang gak nyambung bege!!!!!" Kesal Air.

Air ngeliatin gang buat nunggu Api, Mendadak Air kaget, HAH? API. Angin pun kaget lihat gang, Api muncul dengan baju seragam Es empeh biru putih, botol minum di lehernya dan dia di gandeng, IYA DIGANDENG, Sama Mamanya.

Rupanya, Api dateng ke sekolah sama mamanya, mama Api memang over protective banget. Kebablasan sayang, jatuhnya malah dimanjain dan di anggap anak kecil. Api yang dari tadi nunduk-nunduk malu, terus nunduk semakin nunduk dan masuk ke alam bawah sadarnya, dia malu. Malu sama kenyataan.

"Eh udah yuk kita masuk sekarang. Kayaknya udah rame tuh" ajak Air.

"Aduh, ayo kita masuk, gue suka kalo bagian masuk-masu mah" Angin mulai gak jelas.

Api dan mamanya pun berjalan menuju sekolah. Sampai di gerbang sekolah, rupanya ada satpam yang badannya gede,ukanya rada nggak enak buat ditatap, namanya Kang Sapri, kang Sapri emang satu-satunya satpam penunggu gedung sekolah, Hobinyan ngopi. Dia marahin semua anak yang telat dateng, kalau sudah berurusan sama 'Terlambat', jangan harap bisa langkahin mayat kang Sapri. Kali kata anak gaul Es empeh 'kang Sapri itu iyuhhh, nggak bingittss'.

Anak-anak baru pun berkumpul dilapangan depan musholla. Setelah Tiga bocah itu masuk gerbang, mereka pun duduk dilapangan buat mendengarkan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Air sibuk nurun-nurunin rok.

API AIR ANGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang