Kriiiiiiiiiiing..........
Bunyi alarm menyebalkan itu membangunkanku, aku terpaksa bangun dengan perasaan yang masih sangat mengantuk, kumatikan alarm itu lalu melanjutkan kembali aktivitas tidurku. Tidurku nyenyak sekali hingga ayah mengetuk pintu kamarku lalu masuk dan bertanya apakah aku tidak sekolah? Aku langsung tersentak, hari ini adalah hari rabu ku kira hari ini adalah hari minggu, cepat-cepat aku pergi ke kamar mandi bersiap-siap lalu berangkat sekolah tanpa sarapan, aku berlari-lari supaya tidak terlambat kulirik jam tanganku menunjukan pukul 7:17 sedangkan bel masuk pukul 7:30 artinya masih ada waktu 13 menit untuk mengejar agar aku tidak terlambat. Jarak sekolahku dari rumah tidak terlalu jauh maka dari itu aku memutudksn untuk jalan kaki, hitung-hitung menghemat uang plus menjaga lingkungan dari polusi. Ketika aku sedang terburu-buru tiba-tiba ada seorang laki-laki menabrakku hingga terjatuh, kulihat dari pakaiannya sepertinya dia adalah anak baru di sekolahku, kulihat seragamnya persis dengan seragam sekolah yang aku kenakan, dia juga terlihat sedang buru-buru. Dia yang menyadari aku terjatuh langsung membantuku untuk berdiri dan meminta maaf
“sorry, aku sedang terburu-buru, jadi tidak melihat-lihat lagi tadi” ucapnya
“its ok, no problem. Aku juga sedang buru-buru, oh ya kalo gitu aku mau pergi dulu” ucapku sambil berlalu meninggalkan laki-laki itu, aku berlari sesekali kulirik jam yang ada di tanganku, 7:24. Oke 6 menit lagi bel akan berbunyi dan yup pukul 7:28 aku sudah berada di sekolah, syukurlah aku tidak terlambat. Aku pergi menuju kelasku, di pintu kulihat Jack bertengger disana,ketika dia mengetahui kehadiranku dia tersenyum ke arahku lalu menghampiri ku, ya... Jack adalah sahabatku dari kecil, ketika ada masalah apapun aku menceritakannya padanya, tapi masalah yang kali ini aku tidak yakin jika aku menceritaknya dia tidak akan mentertawaiku, pasti dia akan mengejeku.
“hey...ada apa?” tanya Jack memecah lamunanku
“emmm...tidak ada” jawabku cepat
“mom sudah datang, ayo kita masuk” ajaknya setelah melihat mom Erin tengah berjalan di koridor menuju ke kelasku, aku menjawabnya dengan anggukan, Jack sepertinya heran melihatku yang bersikap seperti ini, hingga akhirnya dia menanyakan rasa penasarannya padaku.
“ada masalah apa? Tanya Jack padaku, dia laki-laki yang peka, ya bagaimana bisa dia tidak peka, dia teman kecilku setiap hari aku selalu bersamanya, setiap harinya dia biasa melihatku cengengesan saat sedang bersamanya, dan kini dia melihat raut wajahku yang tidak biasa, membuatnya merasa tidak nyaman dengan raut wajahku saat ini.
“aku ragu mau mengatakan hal ini padamu Jack, aku takut kau mengatakan jika aku ini gila” ucapku jujur
“memangnya ada apa? Katakan saja Mia, kau kan sudah biasa mendengar aku mengatakan kau itu tidak waras, kenapa kau jadi seperti tidak biasa begini?” ucap Jack
“aku....” ucapku terputus ketika mom Erin memergoki kami sedang mengobrol tanpa memperhatikan, kulihat di samping mom Erin terdapat anak laki-laki berkulit pucat pasi dan sepertinya aku pernah bertemu dengannya setelah ku ingat-ingat ternyata anak laki-laki itu yang menabrakku tadi pagi.
“dia adalah murid baru di sekolah kita, dia pindahan dari Florida. Silahkan perkenalkan dirimu...” ujar mom Erin memberi perintah
“hy guys, namaku Sean Smith, panggil aku Sean” ucapnya datar tanpa ekspresi
“baiklah jika ada yang ingin di tanyakan silahkan” ujar mom Erin
“tidak ada mom” jawab anak-anak serempak
“baiklah Sean, kau boleh duduk di samping Mia” ujar mom erin sambil menunjukku, tanpa menjawab sean langsung duduk disebelahku
“hey, kau gadis yang tadi pagi. Jadi namamu Mia” ujarnya
“emm..ya namaku Mia, dan ini Jack” ujarku sambil memperkenalkan Jack pada Sean, kulihat Jack tanpa ekspresi memandang Sean. Ada apa pikirku, kenapa tatapannya menjadi seperti itu? Kusikut lengan Jack, sambil tersenyum cengengesan
“istirahat nanti kuceritakan yang tadi” ujarku sambil berbisik, kulihat dia hanya mengangguk saja. Lalu kami memperhatikan mom Erin menjelaskan materi sejarah yang menurutku sangat membosankan, kulirik jam kenapa lama sekali batinku, belajar sejarah memang sangat membosankan, ketika guru membacakan sejarah rsanya seperti sedang di bacakan dongeng penghantar tidur, membuatku sangat mengantuk. Dan tak lama akupun terlelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Victoria
FantasyVictoria dalam bahaya Ratu Woodley ingin membuat Victoria dalam kegelapan selamanya dengan kekuatan sihirnya, raja Erik tidak mampu melawan ratu Woodley sendirian. Ia lalu mengirim Sean utusan untuk pergi menjemput Mia cucunya, raja Erik berniat mel...