Gelap....
Aku tak dapat melihat apapun, mimpi aneh ini lagi ternyata. Aku mencari cara bagaimana aku bisa terbangun dari mimpi ini, aku memejamkan mataku lalu menggenggam erat kalung biru ku, tapi tidak terjadi apapun, aku terus mencobanya tapi hasilnya tetap nihil, aneh sekali pikirku. Aku terus mempraktekkan cara yang aku lakukan waktu itu, tetap saja tidak terjadi apapun. Aku mulai ketakutan, takut jika sosok berjubah itu menghampiriku lagi dan melukaiku lagi. Setitik cahaya biru terbang melayang-layang di udara, aku semakin takut ketika melihat cahaya itu menghampiriku.aku memejamkan mataku sambil menggenggam erat kalungku, aku mendengar ada suara yang berbisik
“jangan takut, aku tidak akan menyakitimu” spontan kubuka mataku, dan ternyata suara itu berasal dari cahaya biru yang melayang di udara, kuperhatikan cahaya itu dan yang kulihat adalah manusia berukuran sangat kecil, oh tidak itu bukan manusia dia memiliki sayap, dan itu adalah peri.Peri itu mengatakan hal yang sama seperti tadi, tapi bagaimana bisa aku percaya dengan seseorang yang tidak ku kenal sebelumnya, aku tidak tahu niatan buruk apa yang akan peri itu lakukan padaku, bisa jadi dia akan membunuhku dengan mantera sihir yang ia punya atau dengan cara yang lainnya. Aku hanya diam mematung memperhatikan peri itu
“kenapa kau menatapku seperti itu? Tanya peri itu
“tidak apa, tapi bagaimana bisa aku percaya dengan seseorang yang tidak ku kenal” jawabku
“kau tidak perlu khawatir aku akan menyakitimu, aku adalah sahabat baik ibumu. Ibumu menyuruhku untuk menemukanmu dan...”
“tunggu, kau adalah sahabat ibuku? Bagaimana bisa? ” tanyaku sambil memutus perkataan peri itu
“ya bisa saja, karena ibumu adalah putri dari negri ini, ibumu memiliki kemampuan berpindah ke dimensi lain, ke dunia manusia maksudnya. Lalu dia jatuh cinta dengan seorang manusia dan memutuskan untuk menikah dengan manusia itu, walaupun dia tahu jika ia menikah dengan manusia hidupnya tidak akan kekal, tapi dia tetap ingin menikah dengan manusia itu” jelas peri itu
“oh ya, namaku Allerie. Kau pasti Mia, jika ibumu datang kesini ia sering menceritakan tentang putri kesayangannya itu, yaitu kau” lanjut peri itu. Aku tidak percaya jika ibuku sebenarnya bukanlah seorang manusia, dan ayah..apakah ayah tahu jika ibu bukankah seorang manusia?
“emmm..apakah ayahku tahu jika ibuku bukanlah seorang manusia? Tanyaku takut-takut
“ya tentu, bahkan ibumu pernah membawa ayahmu kesini” jawab peri itu
“ibuku membawa ayahku kesini? Bagaimana caranya? Tanyaku lagi
“ntahlah, yang jelas hanya ibumu yang tahu bagaimana caranya” jawab peri itu lagi
“apakah yang membuatku bisa berada di tempat ini karena kalung biru ini? Tanyaku lagi
“sepertinya iya dan sepertinya tidak” jawabnya ragu
“kaupun tidak tahu? Tanyaku kaget mendengar jawaban peri itu tadi, peri itu seperti sedang memikirkan sesuatu. jika memang bukan karena kalung ini lalu bagaimana bisa aku berada disini? Dan bagaimana pula caranya nanti aku kembali ke dunia manusiaku? Batinku.
“sebaiknya ayo kita pergi dari tempat ini, tempat ini membuatku takut” ujar peri itu dan aku baru sadar jika dari tadi aku berada di tempat gelap nan mengerikan waktu itu
“pejamkan matamu Mia” perintahnya, tanpa banyak tanya akupun langsung memejamkan mataku, ketika peri itu menyuruhku membuka mata, aku langsung membukanya. Aku kaget ketika melihat di depanku adalah pemandangan yang sangat menabjubkan, dan sepertinya tempat ini tidak asing bagiku, aku mengalami dejavu. Ya aku pernah mengunjungi tempat ini dalam mimpiku.
“inilah negri kami, negri Victoria. Negri yang cantik nan menawan” ujar peri itu sambil menatap hamparan alam yang indah di depannya
“apakah negri ini memiliki raja? Tanyaku
“tentu saja, raja Erik adalah raja yang bijaksana dan dia adalah kakekmu” jawab peri itu
“hah? Kakekku seorang raja? Ujarku kaget
“ya, ibumu adalah putri negri ini, jadi dia adalah anak raja dari negri ini. Apakah ibumu tidak pernah menceritakan tentang hal ini padamu? Tanya peri itu heran melihat tingkahku yang tidak mengetahui apapun tentang hal ini
“tidak pernah, ibuku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun, dan dia tidak pernah menceritakan apapun tentang hal ini padaku selama dia masih hidup” jawabku
“jadi Rebeca telah tiada? Ujar peri itu tidak percaya, nama ibuku adalah Rebeca dia adalah sosok wanita yang sangat cantik,sewaktu ia masih hidup kulihat penampilan ibuku layaknya seorang putri, dan memang benar dugaanku bahwa ibuku itu adalah seorang putri, putri dari negri Salamander yang rela kehilangan kehidupan abadinya hanya karena mengejar cinta sejatinya.
“ayo kita pergi” ajak peri itu
“pergi?kemana? tanyaku
“menemui raja Erik, kakekmu” jawabnya
“tapi aku tidak yakin mau bertemu dengannya, aku takut ia tidak mau menerimaku sebagai cucunya” ujarku jujur
“jangan berkata seperti itu, raja Erik adalah raja yang bijaksana, tidak mungkin ia tidak menerima cucu dari putrinya sendiri” hibur peri itu
“hm..baiklah kalau begitu” ujarku akhirnya, ketika aku hendak melangkahkan kaki ku, tiba-tiba sesuatu yang kekar mencengkram lenganku dan membawa ku pergi melayang di udara, cakar di kakinya berhasil melukai pipiku. Aku ketakutan setengah mati, di tambah lagi aku mengidap phobia akan ketinggian, dalam hatiku aku berharap bisa bangun dari mimpi aneh ini, dan tiba-tiba cahaya biru itu muncul lagi dan api biru itu membakar makhluk aneh yang membawaku terbang tadi, lalu aku terhempas melayang-layang di udara dan tiba-tiba sinar menyilaukan keluar dari tubuhku, aku memejamkan mataku pasrah, ketika aku membuka mataku aku berada di kelas, aku bangun dari tidurku. Satu kelas mengarahkan pandangannya ke arahku ketika lizy berteriak melihat ada noda darah di pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Victoria
FantasyVictoria dalam bahaya Ratu Woodley ingin membuat Victoria dalam kegelapan selamanya dengan kekuatan sihirnya, raja Erik tidak mampu melawan ratu Woodley sendirian. Ia lalu mengirim Sean utusan untuk pergi menjemput Mia cucunya, raja Erik berniat mel...