Queen of Victoria

Kuungkapkan kebenaran

“oh Mia, ada darah di pipimu” ujarnya histeris, mom Erin langsung mendekatiku dan menyuruhku untuk segera pergi ke uks, kulihat Jack menatapku dengan tatapan yang sangat bingung, jelas-jelas ia melihatku tadi sedang ertidur, tapi kini ada noda darah di pipiku, akupun sudah menyiapkan jawaban yang matang untuknya ketika dia menyerangku nanti dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
Setelah jam pelajaran selesai, Jack langsung berlari ke uks tempat Mia berada, ia mengkhawatirkan keadaanya, dan akan menanyakan banyak hal padanya
“Mia...”panggil  Jack, aku hanya menoleh kearahnya
“kau....kenapa bisa seperti ini? Wajahmu itu kenapa? Kenapa ada darah di pipimu...” kini nada bicara Jack bukan seperti orang yang sedang bertanya, melainkan seperti sedang memarahi seseorang
“hey Jack, kenapa dengan cara bicaramu itu? Kau bertanya kepadaku tetapi kau seperti sedang memarahiku” ucapku
“maaf Mia, aku hanya mengkhawatirkanmu” balasnya dengan nada yang rendah
“baiklah, tapi jika aku menceritakanya padamu apa kau akan percaya? Tapi apakah diruangan ini hanya ada kita berdua?  Tanyaku padanya khawatir jika ada orang lain yang akan mendengar cerita ini
“ya aku akan percaya, disini hanya ada kita berdua” jawabnya
“baiklah aku bingung harus mulai darimana, tapi kau bisa lihat luka di pipiku ini, dan juga luka di lenganku ini. Ini aku dapatkan ketika aku bermimpi aneh, di dalam mimpiku aku bertemu dengan sesosok orang memakai jubah hitam kebesaran, dia memegang sabit di tangannya dan dia mengarahkan sabit itu ke arahku dan yah kau bisa lihat sendiri luka di lenganku ini, dan yang kedua luka ini aku dapatkan tadi, dalam mimpiku aku melihat seorang peri kecil yang akan membawaku ke raja yang tak lain raja itu adalah kakekku, dan yang lebih mengejutkannya lagi aku mengetahui bahwa sebenarnya ibuku bukanlah seorang manusia, dia adalah putri dari negri Victoria. Dia bisa pergi ke dimensi lain sesukanya. Lanjut ketika aku ingin pergi ke kerajaan, tiba-tiba ada seekor makhluk aneh yang terbang mencengkram lenganku dan membawaku melayang-layang di udara, aku terus meronta hingga akhirnya cakar yang tajam yang berada di kaki nya berhasil melukai pipiku” jelasku panjang lebar, aku metap Jack sepertinya ia sedang kebingungan
“emmm....lalu bagaimana bisa kau kembali? Tanya nya kembali
“itulah yang sedang ku pikirkan sekarang Jack, aku bingung. Apa karena kalung ini aku bisa kembali? Aku menanyakan diriku sendiri, kulihat ekspresi jack pun semakin kebingungan, tetapi ia berusaha untuk mengerti ntah bagaimana caranya, tiba-tiba kami  mendengar sesuatu seperti benda jatuh, Jack langsung berlari menuju sumber suara dan disana ia melihat Sean sedang berdiri. Sean sedang apa disini? Apakah dia menguping pemicaraan kami??