Mom anakmu dikatai pencuri.
Malam ini aku menginap dirumah bibi Joy dan aku sedang berada dikamar dengan Miranda, entah kenapa Miranda sedari tadi senyum senyum sendiri setelah pulang dari rumah pria itu.
"Mir, lo sehat? "Tanyaku tidak lupa tanganku meraba keningnya. Tidak panas pikirku
"Ihh apaan sih, gue sehat tau"ucapnya sambil menepis tanganku yang ada dikeningnya.
"Terus kenapa lo senyum senyum, kayak orang gila".
"Rahasia"ucapnya begitu senang bahkan tersenyum lebar, apa yang dikatakan pria itu kepada Miranda sehingga gadis itu senyum senyum sendiri.
"Yaudah kalo ga mau kasih tau"kesalku langsung saja aku mengambil selimut dan tidur.
"Eh Sie jangan tidur dulu, gue mau ngomong"cegahnya supaya aku tidak tidur terlebih dulu.
"Mau ngomong apa sih? ".
"Kenapa Anaknya Xavier manggil lo 'Mommy'? ".
"Mana gue tau, tanya aja sama tuh bocah".
"Jangan bilang lo suka sama Xavier"ucapnya bahkan jari telunjuknya sudah ada didepan wajah ku
"Kalo gue suka sama Xavier, emang kenapa. Mir? ".
"Gak boleh gitu dong!, gue suka sama Xavier sebelum lo suka sama dia, gue ga mau kalo lo sampai jadian sama dia"ucap Miranda sedikit berteriak bahkan wajahnya berubah drastis, benar dugaanku jika Miranda menyukai Xavier.
"Gue gak janji, cinta itu bisa datang dengan terbiasa, mir... Jadi terima aja kalo nantinya gue jadian sama Xavier, hehehe"ucapku memanas manaskannya aku tau ini bakalan menjadi masalah jika aku bertengkar dengan Miranda cuman gara gara pria tua itu, tapi bagaimana pun aku mencintai Xavier dan cintaku murni bukan obsesi semata.
"Udah ah gue mau tidur"sambungku bahkan mataku sudah sangat berat.Pagi ini aku bangun dengan semangat karna bibi Joy mengajakku ke rumah pria tua itu lagi dan aku akan memetik anggurnya, bahkan aku sudah menyiapkan keranjang kecil untuk menampung beberapa buah anggur didalamnya.
"Bibi! Ayo"teriakku semangat
"Tunggu sebentar, Sie"balas bibi Joy
"Kau tidak sarapan? "Sambung Bibi Joy lagi sedangkan aku hanya menggelengkan kepala
"Kenapa? ".
"Tidak ada, hanya tidak ingin sarapan saja".
"Ya sudah, kalau begitu kita pergi".Sampai disana aku melihat Sean dan Annie bermain bersama dan Sean membawa buah apel yang lumayan banyak di tangan nya dan meletakkan nya di keranjang ,seketika mata Sean tertuju kepadaku.
"Mommy! Sean kangen"Sean berlari kecil ke arah ku dan langsung memelukku sedangkan Bibi Joy hanya tersenyum kecil saat melihat Sean memelukku.
"Mommy, ayo masuk"kali ini Annie yang berbicara kepadaku bahkan menarik tanganku dengan pelan dan aku memandang Bibi Joy supaya bisa membantu ku tapi Bibi menyuruh ku untuk mengikuti bocah ini.Saat aku masuk kedalam rumah itu rasanya hangat dan nyaman tapi jantungku berdebar tak karuan aku sedikit takut jika aku bertemu dengan Xavier pria itu benar-benar membuat ku takut.
"Mom, ingin bertemu dengan Daddy? " ucap Annie dan sekarang aku duduk di kursi kayu yang panjang dilapisi bulu bulu halus.
"Eh... "Ucapanku terhenti lantas Annie sudah berlari keatas dan berteriak memanggil Xavier.Bawa aku pergi dari sini yatuhannXavier pov
Sedang asik bersantai Annie memanggil ku dan mengetuk pintu kamarku dengan kuat. Ada apa? Pikirku
Aku membuka pintu kamar dan melihat Annie tersenyum senang bahkan napasnya ngos-ngosan, pasti dia berlari dari bawah keatas.
"Kenapa? Annie"tanyaku
"Dibawah... Ada Mommy" mommy? Siapa, apa mungkin gadis itu lagi, Berani sekali dia datang kemari.
"Dad, ayo ketemu sama Mommy"Annie menarik tanganku dengan terpaksa aku ikut turun kebawah tidak lupa memasang wajah datar dan tatapan tajamku.Dan aku melihat gadis itu sedang tertawa bersama Sean entah kenapa hatiku merasa hangat saat melihat mereka tertawa seperti itu. Apa mungkin aku jatuh cinta dengan gadis aneh itu? .
Apa yang kau pikirkan Xavier.
"Mau apa kau datang kemari, belum puas untuk mencuri anggurku "kulihat gadis itu menghentikan tawanya dan mata kami bertatapan. matanya sangat cantik
"Sebenarnya niatku ingin itu, tapi bocah ini menarik ku untuk bertemu denganmu"balasnya bahkan menyebut anakku dengan sebutan bocah.
"Terserah apa kata mu, dan aku ingin kau pergi dari rumahku".
"Bisahkan hari ini kita tidak bertengkar, Tuan Xavier".
"Baiklah, hanya untuk hari ini"ucapku pasrah dan mengikuti kemauannya.
"Baiklah, namaku Nicolia siena... Kau bisa memanggilku Sie, dan kau? " gadis yang bernama Siena itu maju dan mengulurkan tangannya kepadaku dengan santai aku juga membalas uluran tangan nya
"Xavier chloeson"balasku sedikit lebih lembut dilepaskan nya uluran tangan kami dan Siena tersenyum hangat kepadaku bahkan aku membalas senyum darinya.Jangan lupa vote dan komen, makasih. Author butuh vote dan komen dari kalian... Pliss tinggalin jejak guysss.
Warning typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband
RomanceAku mencintaimu saat pertama kalinya kau memarahi ku Entah kenapa aku bisa mencintai pria dingin dan menyebalkan seperti dirimu bahkan kau sudah memiliki dua anak, tapi percayalah aku benar-benar sudah terpikat dengan pesona duda sepertimu.