Chapter 4

4.8K 129 1
                                    

Aku menangis dan tertidur diatas meja belajarku. Aku terbangun saat papa masuk ke kamar ku dan berkata, "anak manis papa kenapa menangis? Deby jahat yah sama kakak?" "Gak pa, bukan Deby kok, Vida yang kurang konsen ngajar Deby nya", ucapku. "Yauda istirahat ya anak2 papa, selamat malam." Kecup papa.

Aku bertekad untuk membuat nilai adikku naik sedikit demi sedikit. Jadi aku ajak dia belajar tiap hari tapi dia malah menangis dan mengadu ke mama kalau aku memaksa dia untuk belajar, dan lagi2 mama bilang, "kalau Deby gamau belajar jangan dipaksa, belajar aja sendiri sana!!" Usir mama. Dan lagi aku menangis untuk kedua kali nya dan jujur perasaan tidak suka ku terhadap Deby muncul perlahan. Saat itu aku fokuskan diri ke UN karena aku kelas 6SD dan ada les tambahan jadi aku jarang dirumah dan jarang ketemu sama mama dan Deby. Oh ya FYI Deby dan aku sekarang ngak pergi bareng sekolah lagi karena sistem sekarang TK sampai SD kelas 3 masuk siang. Jadi aku semakin jarang ketemu mereka dan entah kenapa aku merasa lega.

Tiba UN datang aku bangun lebih awal dari biasanya dan datang lebih awal ke sekolah untuk mengulang2 materi yang di bahas.

4 hari berlalu dan liburan pun tiba, semua murid kelas 6 melalukan perpisahan di puncak. Dan atas izin papa mama aku menginap di sana 3hari 2 malam. Dan karena aku, Nia dan Sisca dipisah kelas selama ini, kami jarang ngomong, btw tiap tahun kelas kami itu diacak. Dan pas hari perpisahan datang, kami bebas memilih kamar dengan 3 org 1 kamar. Villa cowo di sebelah kanan dan villa cewek di sebelah kiri. Jadi aku memilih Nia dan Sisca bcs i miss them so much. Malam pun tiba dan kami bertiga cerita tentang kejadian beberapa minggu ini, karena sibuk dengan UN jd agak lost contact. Aku cerita tentang sifat mama yang begitu padaku, dan Sisca yang paling dewasa pemikirannya bilang, "mungkin karena dia masih kecil jadi mama mu agak perhatian dengan dia." Terus aku mikir iyajuga sih. Yauda lah. Kami bercanda tertawa dan bicara tentang COWOK! Hahaha

Pilih kasih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang