Two

504 57 0
                                    

Seketika refleks sehun bereaksi saat melihat baekhyun oleng dihadapannya. Hampir berteriak, sehun cepat merangkul tubuh kecil itu di tangannya. Astaga. Ia benar benar tidak bisa berpikir jernih bahkan saat ia memutuskan untuk berlari dan membawa baekhyun masuk kedalam mobilnya untuk pulang kerumahnya.

"Selama ini bahkan ia begitu kasar padamu, baek. Apa apaan responmu ini?" gumamnya saat membawa mobil dengan ugal-ugalan ditengah rinai hujan yang makin gencar menyerbu. Ia tidak peduli protesan orang atau klakson yang memekik tajam, tubuh baekhyun sudah sedingin batu es saat ini. Ia ingin tau kapan terakhir kali baekhyun makan, ia sungguhan ingin tau.

***

Mereka sampai. Sehun sempat melirik bangunan tinggi dihadapannya. Oke, ini apartemennya. Rumah baekhyun terlalu jauh dari pemakaman chanyeol dan sehun tidak ingin ambil resiko. Ia segera membopong tubuh baekhyun yang kini dibalut mantelnya yang sempat terbengkalai dalam mobil, ia berlari saat ini. Sapaan orang di lobi, di lift, di koridor, semua itu tidak penting. Baekhyun terancam saat ini.

Ia tidak peduli kasurnya basah atau kotor, baekhyun lebih penting dr ocehan bibi cleaning service. Dengan sigap dimatikannya ac dalam ruangan apartmentnya dan menyalakan penghangat ruangan yang ada lalu mengganti baju si remaja dengan cepat. Sehun mendengus ketika mengelus pipi remaja itu. Dingin, bahkan bibirnya memucat kini.

"kau mendengarku, baek?" ujarnya saat meraih tangan rampingnya, menempelkan tangan itu ke pipinya sendiri. Ia berpikir mungkin saja bisa berbagi kehangatan, yeah ia memang berharap saat ini.

***

Saat sehun sibuk mengurusi dirinya, baekhyun sendiri sedang berada dalam mimpi. mimpi yang sangat indah bagi baekhyun. dalam mimpinya, baekhyun sedang melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih pada normalnya. bukannya ia tak suka dengan hal-hal yang telah chanyeol lakukan padanya, namun ia juga mempunyai keinginan untuk melakukan hal-hal seperti itu dengan kekasihnya.

saat ini, dalam mimpinya, baekhyun sedang berjalan-jalan berdua. belanja bersama sambil bergandengan tangan, makan siang bersama, bahkan menonton film berdua tanpa peduli sekitar mereka. namun saat mereka sedang ingin berciuman, tiba-tiba pemandangan yang baekhyun lihat berubah.

Ia melihat kembali pemakaman chanyeol. seolah-olah menyuruh baekhyun untuk terus mengingat kejadian yg terjadi hari ini dan menerima kenyataannya.

"tidak. . .!! Yeollie belum mati. . .!!" histeris baekhyun tak ingin menerima kenyataan. saat pemuda bertubuh mungil itu masih menangis histeris, pemandangan yang ia lihat kembali berubah.

sekarang ia hanya berada di ruang putih. tanpa ada apapun. tiba-tiba, sosok kekasihnya yang sangat ia cintai muncul dihadapannya. Ia hanya diam memandang baekhyun dengan senyum sedih. setelah menampakkan ekspresi itu pada remaja mungil itu, chanyeol berjalan pergi menjauhi baekhyun.

"yeollie!!" teriaknya lagi dan berlari mengejar sosok chanyeol. namun sosok kekasihnya itu terus menjauh. "tidak, chanyeol. . .! jangan tinggalin aku sendiri. . .!! aku tak bisa hidup tanpamu. . .!!!"

Remaja berambut pirang itu terus berusaha mengejar kekasihnya yang semakin menjauh dengannya sampai kemudian sosok itu menghilang.
Baekhyun jatuh terduduk, hanya bisa menangis di tempat itu, lalu meneriakkan nama kekasihnya; "PARK CHANYEOL!!!".

sementara, jika dilihat dari apa yang terjadi pada kenyataan, saat ini baekhyun masih tak sadarkan diri, namun ia meneteskan air mata, dan terus menggumamkan nama chanyeol.

Terkesiap, sehun menyeka airmata baekhyun yg kembali mengalir dr sudut matanya. Ia menghela napas, bingung lagi. Apa yg ia mimpikan? Chanyeol lagi? Oh, ayolah. Ia benar benar sudah tiada, bukan? Ia tak meminta baekhyun untuk melupakan chanyeol dengan cepat namun....ini menyakitkan untuknya. Ia merasa bodoh saat tau ia tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkan depresi pemuda ini. Sebegitu hebatnya kah sosok si brengsek itu dimatanya? Sehun mendengus lagi.

"ngghh. . . " baekhyun perlahan membuka matanya yang lembab. ia menatap sehun yang duduk dihadapannya. Wajahnya sempat terlihat kaget, ia mengedipkan matanya beberapa kali seolah apa yang dilihatnya sekarang adalah mimpi. Namun kemudian wajahnya menampilkan senyum yang sangat bahagia.

"yeollie. . ." ujarnya dengan senang. nampaknya remaja itu belum bangun benar, sehingga ia masih melihat bayangan chanyeol di sehun. mata baekhyun mungkin memang melihat kearah sehun, namun matanya melihat jauh menerawang dari sehun. tentu saja, karena saat ini baekhyun masih sedang berkhayal, ia menganggap sehun yang sedang ada dihadapannya ini adalah park chanyeol, kekasihnya yang sudah tiada.

Baekhyun memegang tangan sehun yang sebelumnya digunakan untuk mengusap air matanya dan menaruhnya ke pipinya. "sudah kuduga, kau masih hidup, yeollie. . ."

Ya, kini baekhyun sudah rusak. Karena traumanya.

Akibat kematian Park Chanyeol. 

Love Me Back, Please | SebaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang