Three

595 62 4
                                    

Terperangah. Hanya satu kata itu yang dapat mengungkapkan perasaan sehun sekarang ini. Ia tidak menyangka dirinya digunakan sebagai pengganti chanyeol. Ingin sekali rasanya sehun menyadarkan baekhyun kembali, namun ia tidak siap untuk melihat sang pemuda kembali menangis terisak-isak.

Sesaat ia terdiam, lalu berdehem dan tersenyum kaku. Ini ide yang gila dan ia mencobanya saat ini. Jarinya beranjak mengelus pipi baekhyun, membuat gerakan selembut mungkin.

Baekhyun yang tidak pernah merasakan adanya kelembutan dari sang pacarnya, merasa senang dengan tindakan sehun.

"hehe, kau tidak marah saat aku melakukan ini. padahal biasanya kau akan langsung memukulku. hari ini ada yang membuat moodmu bagus ya? baguslah kalau memang seperti itu" pemuda berperawakan mungil itu tersenyum sangat bahagia. Namun wajahnya kembali murung sesaat kemudian.

"sebaliknya, aku malah mengalami mimpi yang sangat buruk. dalam mimpi, kau pergi meninggalkanku sendirian selamanya. . . .tolong yeollie. . . jangan pergi meninggalkanku" air matanya kembali mengalir karena mengingat kejadian sebelumnya yang ia anggap hanya 'mimpi'.

Ha? Memukul? Oh sial. Sehun tau pribadi kawannya memang kasar namun untuk main fisik- itu sungguh diluar dugaannya. Apa saja yg telah ia lakukan pada baekhyun? Mengapa juga pemuda ini masih tetap mencintainya mati-matian sampai bertahun-tahun? Sehun butuh waktu untuk berpikir, namun jarinya refleks menyeka airmata baekhyun, membuatnya makin jauh jatuh dalam sandiwara seperti ini.

Baekhyun sedikit kaget atas tindakan yang dilakukan oleh sehun. karena memang hal seperti ini tak pernah dilakukan oleh seorang 'chanyeol'. "kalau begitu, tindakanmu tadi kuanggap kau telah janji ya. . ." baekhyun bangun dari tempat tidur, dan langsung memeluk leher sehun. "saranghae. . .!"

Baekhyun yang masih terperangkap dalam bayang-bayang chanyeol, merasa sangat senang karena chanyeol tidak melakukan tindak kasar kepadanya yg seperti biasa ia lakukan.

Sementara dilain pihak, sekarang ini sedang ada terjadi konflik dalam batin sehun. Pemuda ini memeluknya dengan anggapan bahwa ia adalah sosok kekasihnya. Ini sangat buruk, sehun bukan orang yg pintar berpura-pura. Bagaimana kalau baekhyun sadar setelah ini? Bagaimana kalau ia merasa dibohongi? Bagaimana kalau ia depresi lagi? Cukup, sehun cukup mengenal dirinya sendiri kalau ia bukan penipu. Tapi saat ini....mana tega ia menghancurkan kebahagiaan seorang pemuda yg menyangka kekasihnya hidup lagi?

Dipeluknya balik tubuh ramping itu, dibalutkannya selimut tebal ke tubuh mereka berdua. Ia tidak ingin semuanya rusak, sehingga ia pikir ia cukup menutup mulut selama ia dapat membuat baekhyun nyaman.

Baekhyun merasa seperti sedang berada didalam mimpi. Chanyeol tidak berbuat kasar kepadanya, bahkan bersikap lembut seperti sekarang ini. Ia merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan selama ini. tiba-tiba dari mata brownishnya, ia meneteskan air mata lagi. entah kenapa ia merasa luluh saat merasakan kehangatan dari pelukan sehun.

"e-eh. . .? ke-kenapa aku menangis. . .? kenapa rasanya. . . . dada ini terasa perih. . ."

Baekhyun dengan cepat mengusap air matanya, namun air matanya tetap terus mengalir. ia tak menyadari alasan air mata itu mengalir. tidak, jauh didalam hatinya pasti ia menyadarinya. namun secara tak sadar ia tidak menerima alasan itu. Baekhyun melarikan diri. dari kenyataan yg sangat pahit ini.

Gerakan kikuk baekhyun membuat sehun sangsi sekaligus gugup. Ia bingung harus bersikap bagaimana lagi, ia belum siap untuk lanjut berpura-pura lebih dari ini. Otaknya dipaksa berpikir cepat, namun pikirannya buyar saat airmata si pemuda kembali merembes di kemejanya.

'aku harus apa?' pikirnya berulang kali sambil menyisir rambut basah baekhyun dengan jarinya. Sesekali tangannya disusupkan ke dalam selimut, mengusap punggung pemuda ramping itu lembut tanpa sadar. Sehun terus memberinya kehangatan sambil terus berpikir.

kehangatan yang terus mengalir, membuat air mata baekhyun mengalir semakin deras. "Yeollie. . . Yeollie. . . Yeollie. . ." ia terus memanggil nama kekasihnya. Baekhyun melepaskan pelukannya. ia menatap wajah sehun dengan penuh kesedihan. lalu ia menautkan bibirnya dengan bibir sehun. ya, ia mencium sehun.



















"aku mencintaimu, Yeollie."

Love Me Back, Please | SebaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang