Murderer

Prologue

"Ti..tidak..m..mu..mungkin!" Seorang gadis berucap dengan suara tertahan seraya membekap mulutnya sendiri tak percaya atas apa yang tanpa sengaja ia pergoki. Matanya tak berkedip barang satu kalipun. Detak jantung dan nafasnya yang mulai tidak terkendali seolah mencekik leher.

Dengan cengiran khas yang terdengar memilukan, seseorang ntah siapa dibalik  mantel hitamnya terlihat mengayunkan sebilah pisau potong  berlumuran darah segar. Ia menusukkan secara membabi buta benda tajam itu ke punggung seorang siswi sekarat yang menggelepar di atas lantai berulang kali.  Menyayat  kulitnya, mengoyaknya, menikamnya hingga ke bagian daging paling dalam serta membelah hancur tulang-tulangnya. Menyebabkan cairan merah nan kental merembes ke mana-mana serta memerciki sepatu bot dan mantel si pelaku.

Sebelum ketahuan menjadi saksi mata, gadis  tersebut pergi secepatnya kabur dari tempat kejadian berlangsung. 

Ia  mual mengingat apa yang baru saja ia tangkap dengan mata-kepalanya sendiri, dadanya naik turun tak teratur dengan nafas terengah-engah. 

Ini tak mungkin! TAK MUNGKINN!!! jerit batin si gadis luarbiasa shock sambil berlari sekencang yang ia bisa. Ia terus berlari menjauh berusaha mencapai asramanya.  Tubuhnya gemetar, basah oleh keringat dingin. Malam yang telah teramat larut, seolah menambah kesan seram saat itu juga. Tanpa ia sadar, ia telah terlibat. menunggu tuk menjadi target berikutnya..

***

Emilly's POV

Aku, Emilly McMarry Jane tak menyangka sama sekali akan memata-matai sahabat ku sendiri. Menyangkut pembunuhan mengenaskan yang entah berapa kali terjadi, tetap  merupakan sebuah misteri. Sekeras mungkin aku berusaha menguak segalanya. Tapi mengapa aku masih juga belum bisa menemukan titik terang?

Emilly's POV End

***

Hidup tenang, bahagia, tidak banyak masalah, adalah beberapa di antara banyak hal yang diidam idamkan manusia. Tapi bagaimana jika kau sendiri yang memanggil masalah itu untuk datang? 

Jika kau meminta api maka kau akan mendapatkannya!