Senja terlalu buru-buru berlalu,
padahal aku baru hendak mewarnai langit untukmu
dengan warna-warna rinduku yang selalu biru..
Ingin kulintasi peradaban senja bersamamu,
dengan kecepatan rindu yang melesat diluar nalar waktu,
yang bergerak diluar jalur jantung dan nadiku..
Kusimpan sendiri mega rinduku dalam langit jiwaku,
yang akan kau kutip setiap senja sepenggal demi sepenggal
sebelum tenggelam ke kaki ajal..
Impian yang menjadi nyata itu ada disetiap senyuman dan binar yang kau tinggalkan di bola mata mereka.. (siapa?)
Bukan pada masa depan, yang dirimu sendiripun masih butuh tangan takdir untuk meraihnya..
Lukislah pelangi itu sebelum kanvas usia mereka habis dilukis senja..
Senja hanya salah satu cara waktu agar matahari rindu itu bisa terus terbit,
menembus malam, tempat semayam mimpi2 kita yang selalu padu..
Tetap tak jua kumengerti
senja kecil yang sederhana
begitu damai ia jatuh di hati kita..
Ada yang tak tenggelam ketika senja, Rasa.. 😅