Tiba - tiba telpon gw berdering, dan si bimbim menelponku, dia mencariku dia meminta untuk segera kehotel. Katanya sih nongkrong diatas rooftop hotel disebuah cafe.
Tiba di atas rooftop hotel. Aku melihat cahaya matahari menghilang, dan aku ingat risa gadis pakai jilbab manis itu, dia tidak Cantik, kulitnya tidak putih, kulitnya coklat, matanya coklat, bibirnya kecil, matanya sipit tapi ada kelopak matanya, dia tidak tinggi, badannya mungil, dan dia mengenakan hijab yang menurutku cocok di wajahnya.
Dan pakaiannya pun tidak terbuka, cocok untuk tubuh mungilnya. Wanita kalimantan cantik guman ku dalam hati, sambil melihat hasil foto - foto yang ku dapat tadi. Sesekali aku lihat lagi foto risa, dia adalah gadis cahaya matahariku.
segera aku pindahkan foto itu kedalam handphone ku, rasanya fotonya ingin ku abadikan di akun instagram ku.
Tapi tak usahlah aku pasti menjadi bulan - bulanan para mulut nyinyir sahabat - sahabatku ini."lihat foto apaan sih?" tanya chelly yang cengir-cengingiran melihat camera ku.
Segera ku matikan camera ku, aku tidak ingin si wanita bawel satu ini menyergapku sedang melihat foto risa gadis matahariku, si hitam manis!
"ih pelit banget sih, gak mau kasih liat, tadi habis dari mana elu? Kok gak ngajak gw" chelly duduk disamping ku dengan meminum, minuman beralkhol di depanku. Ralat yaa aku gak suka minuman beralkhol, sudah sejak awal aku cerita aku suka kopi hitam. Entahlah itu punya siapa minuman, yang jelas banyak sekali botol - botol di meja kami."ngajak elu, ngerepotin, males gw hehe" aku cubit hidung nya chelly, banyak yang bilang aku sama chelly dekat dan rumor diluar sana mengatakan kami pacaran.
Aku senang dengan rumor itu, karena chelly adalah salah satu gadis cantik di Kampusku, hidungnya yang mancung mukanya seperti arab - arab belanda indonesia, aku sering mengejeknya seperti itu.
Tapi aku tidak memiliki perasaan apapun terhadap chelly, aku hanya senang berada didekatnya.
Tapi aku tidak tau sih chelly memiliki perasaan kepada ku atau tidak. Biar waktu lah yang membuktikan."emang tadi elu kemana ian?" tanya luna.
"tadi gw kesiring pinggiran sungai, ada patung maskot bekantan gitu, katanya sih kalo malam ada cahaya dan keluar air gitu" dengan serius aku menjelaskan keteman - teman ku.
"ya sudah kita kesana yuks. Kan kalo gak foto kita gak kekota orang" dengan wajah semangat sambil membenarkan rambut nya yang terurai kena angin malam.
"kita makan dulu lah, baru kita kesana, disana juga ada menara pandang, menaranya bisa melihat isi kota, terus kita naik kapal mengelilingi sungai martapura?" jelas bimbim
"emang aman sayang? Terus gak ada buayanya gitu? Takut ah" umpat luna kepada sang kekasihnya itu.
"aman beb, adanya buaya darat" haha matanya sambil menatap rangga dan aku ! Dan seketika rangga dan aku menatap sinis ke bimbim.
Kita mah jomblo abadi menurut versi aku, walaupun sebenarnya banyak cewek - cewek yang tergila - gila, menurut aku yaaa !!
Setelah selesai kita makan malam, kami segera jalan - jalan ke kota dengan jalan kaki, karena memang sangat dekat, tidak sampai 200m kita susah sampai ke patung bekantan itu, dan mulailah aku menyiapkan kamera buat foto - foto. mulailah para selfie lovers bermunculan.
Tiba - tiba aku melamun dan teringat dengan risa? Sedang apakah kau risa? Sekarang matahari sedang pergi, dan kamu juga pergi, ingin rasanya aku menjadi dewa matahari, agar kau tak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The light sun
Romansakagum, adalah kata yang selalu ada dibenakku. matahari selalu saja memberikan cahaya yang sama dalam setiap perbedaan rasa, rasa yang selalu sama dengan cahaya yang sama! aku hanya menganggumi mu dari jauh sehingga mata ku ingin lelap dan terbang...