Lisa mengerjapkan matanya dan mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang ada di ruangan itu. Pandangannya mengeliling ruangan itu dan terhenti pada tangan kirinya yang sudah terinfus.
Lisa mengalihkan pandangannya pada pintu ruangan yang terbuka dimana Namjoon yang mulai beranjak mendekatinya. Lisa yang melihat pria itu berusaha untuk bangkit dari tidurnya namun tertahan saat pusing kembali melandanya.
"Jangan bangun dulu. Lebih baik kau istirahat saja."
Namjoon kembali membantu Lisa untuk berbaring kembali di tempat tidurnya dan menarik selimut yang dikenakan gadis itu.
"Oppa, ini dimana?"
"Kau di rumah sakit."
"Rumah sakit? Tapi, bukankah rumah sakit lumayan jauh dari rumah bibi?"
"Lalu mau bagaimana lagi? Kau memang harus dirawat di rumah sakit."
"Memangnya aku sakit apa sampai harus dibawa ke rumah sakit? Ayolah, kita pulang saja. Aku tidak betah berlama-lama disini."
Lisa sudah akan kembali beranjak untuk bangun namun lagi-lagi harus tertahan karena pusing yang melandanya, membuat Namjoon yang melihat itu menghela nafasnya dan kembali membaringkan Lisa.
"Bisakah kau diam dan beristirahat saja? Pikirkan bayimu saat ini."
Lisa terkesiap dan menatap dengan cepat Namjoon.
"M-Mwo? Oppa bilang apa tadi?"
Namjoon menghela nafasnya dan semakin menarik selimut yang dipakai Lisa. Lisa yang masih tidak mengerti mengambil salah satu tangan Namjoon yang masih memperbaiki selimut yang ia kenakan dan tangan lain yang menangkup wajah Namjoon, menghadapkan pria itu padanya.
"Apa maksud Oppa tadi? Bayi?"
"Benar. Kau sedang hamil saat ini. Jadi lebih baik kau istirahat saja dan jangan terlalu banyak pikiran atau kau bisa kehilangan bayimu."
"Apa bibi tahu?"
"Hmm. Dia sedang keluar sebentar tadi dengan Minseo. Sudahlah, lebih baik kau istirahat saja. Aku akan keluar sebentar."
Namjoon hendak kembali ingin meninggalkan Lisa. Namun dengan cepat juga gadis itu menahannya, membuat pria itu mau tidak mau kembali menatapnya.
"O-Oppa tidak marah?"
"Apa kau pernah berselingkuh dariku? Atau pernah tidur dengan pria lain dibelakangku?"
"Tentu saja tidak." Ucap Lisa kelewat cepat dengan raut wajah kesalnya.
"Kalau begitu, untuk apa aku marah jika dia adalah anakku?"
Mendengar itu, tentu saja Lisa merasakan kelegaan di hatinya dan tanpa sadar sebuah senyuman tipis terbentuk di wajahnya. Namun sebuah kenyataan tiba-tiba menghantam dirinya dan seketika menghilangkan senyuman di wajahnya. Dia sedang hamil di keadaan mereka yang sedang sulit. Melihat perubahan wajah Lisa, Namjoon kembali mendekat ke arah Lisa dan duduk di sisi ranjang tempat Lisa. Ia mengambil tangan Lisa yang bebas dan membuatnya menjadi menggenggam kedua tangan gadis itu dan Lisa kini menatapnya.
"Ada apa?"
"Tidak ada." Ucap Lisa menggelengkan kepalanya dan perlahan melepaskan genggaman Namjoon. Namun pria itu malah menahannya dan membuat Lisa kembali menatapnya.
"Kau masih merasa takut?"
Lisa hanya diam dan memilih menundukkan kepalanya saat ini. Genggaman tangannya pada pria itu semakin menguat seiring airmata yang entah sudah berapa kali Lisa keluarkan beberapa hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/130248916-288-k155623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
Fanfiction[18+] ✔ Kim Namjoon, Siapa yang tidak kenal dengan pria ini. Senyum dimplenya yang bisa membuat para wanita luluh karenanya. Belum lagi julukan sexy brain melekat dalam dirinya. Sifatnya yang ramah pada semua orang juga menjadi nilai plus bagi wanit...