Perpisahan Keluarga - Ep 1

87 1 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku akan berangkat. Berangkat ke universitas yang telah aku impikan selama belasan tahun. Dan pada akhirnya semua kerja kerasku terbayar. Aku diterima. Di Oxford.

"Bethhhh... Ayo bangun ini sudah jam 4 pagi. Kamu harus sudah di airport jam 5 sayang." Mama berteriak membangunkan aku

"Iya ma iya. Aku udah bangun kok daritadi" jawabku malas

Sekarang sudah pukul 4.10. Aku bergegas turun tangga untuk sarapan. Aku tak menyangka kalau ternyata hari ini datang juga. Aku sendiri sebenarnya agak tidak rela harus berpisah dengan keluarga, teman, dan rumah. Rumah nyaman yang sudah ku tinggali seumur hidupku. Rumah terbaik sepanjang hidupku. Bergaya da vinci dan seluas 35 are. Memiliki fasilitas lengkap seperti gym, kolam renang, sauna, perpustakaan, bahkan bar. Aku sangat menyukai rumah ini. Namun aku harus meninggalkannya sekarang. Aku harus pindah ke Inggris untuk meneruskan pendidikanku. Aku agak tidak rela juga meninggalkan adikku yang sangat kusayang walaupun Ia terkadang menyebalkan. Apalagi orangtuaku, mereka adalah harta benda yang akan kujaga sepanjang hidupku.

04.30
Aku pamit kepada papa dan mama.
"Ma, Pa, cece pergi dulu ya." Aku berusaha untuk menahan tangis. Merekapun juga sama
"Hati - hati disana, jangan ke klub malam, jangan seks bebas, kalo punya pacar kasih tau mama ya." Ucap mama sambil berkaca - kaca

"Ce kalo kamu sudah gak kuat belajar, jangan dipaksakan ya. Pulang saja ke Indo, teruskan saja bisnis papa ini. Daripada kamu pusing - pusing kuliah." Kata papa.

"Kamu ini... anak belum juga kuliah udah ditakut - takutin." Kata mama sebal.

Sebelum mereka memulai pertengkaran yang lain. Lebih baik ku menghindar. Aku langsung berlari ke kamar adikku yang jauh. Aku harus melewati taman, kolam renang, dan kolam ikan untuk mencapai ke kamarnya yang terpencil itu.

Kubuka pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kubuka pintu kamarnya. Ia masih tertidur. Kudekati dia, kulihat wajahnya. Wajah yang sangat tampan tapi menyebalkan. Namun aku pasti rindu. Kukecup pipi kiri nya. Ku tepuk dahinya. Kucubit hidungnya. Dan kukecup untuk terakhir kalinya. Dan kurasakan bibirku basah. Ternyata ia tak tidur. Dia menangis. Mengeluarkan air mata. Namun masih tidak membuka matanya. Adikku yang sangat tidak suka bila disentuh apalagi dikecup. Membiarkanku mengecupnya. Aku benar - benar terharu. Tapi ia masih tak mau membuka mata. Kutinggalkan dia dari kamarnya. Dan kudengar suara isak tangis setelah 3 langkah ku berjalan keluar.

"Sudah semua non barang - barangnya?" Tanya Pak Adi, supir setia keluargaku.

"Sudah pak." Jawabku singkat

Aku pergi ke bandara Ngurah Rai bersama sopir dan satu baby sitter ku sejak kecil. Namanya Komang. Mukanya mungkin terlihat galak. Namun sebenarnya Ia lebih galak dari yang terlihat. Tapi aku tau, mengurus anak sepertiku tidaklah mudah.
Aku diantar menggunakan Alphard kesayanganku yang sebentar lagi akan berubah menjadi milik adikku. Hmmm... Aku seperti harus meninggalkan semua benda - benda kesayanganku dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

04.50
Aku sudah sampai di bandara. Pak Adi menurunkan koper - koperku dengan badannya yang kekar itu. Dan Mbak Komang menangis karna harus berpisah denganku yang sudah Ia asuh selama 19 tahun. Namun aku tidak menangis. Aku harus kuat

05.10
Aku sudah check - in. Aku hanya perlu menunggu hingga jam keberangkatanku, jam 07.45. Sambil menunggu waktu, aku memutuskan ke toilet.

Ketika kumasuk kedalam toilet. Ada seorang cleaning servis yang menyapaku ramah. Aku hanya tersenyum. Ternyata semua toilet kosong. Hanya ada dia. Dan akupun masuk kedalam salah satu toilet. Duduk. Dan kudengar langkahnya keluar. Saat itu juga, ku menangis kencang. Aku rindu. Aku tak sanggup. Aku ingin pulang. Bahkan aku belum berangkat. Aku hanya belum siap meninggalkan semua yang kumiliki di Bali. Aku benar - benar takut melihat kehidupanku kedepannya. Tuhan, tolong aku.

07.40
Penerbangan Garuda Indonesia dengan pesawat Boeing 777-300ER tujuan London, Inggris dipersilahkan masuk melalu gate 4. Semua orangpun berbondong- bondong untuk antri. Namun tidak denganku. Aku langsung menunjukkan tiket dan para pramugari mengantarku ke tempat dudukku di first class. Aku langsung saja duduk dan menyuruh sang pramugari untuk membuatkan kasur untukku. Karna aku lelah. Aku tak dapat tidur nyenyak semalam. Dan aku harus tidur di kesempatan ini. Karna aku masih harus melewati hari yang panjang. Dan tanpa berlama - lama lagi. Aku terlelap. Aku tidur dengan pulas.

Setelah sekitar 1 jam aku tidur aku membuka mata dan mendapati ada snack berupa kerupuk dan caviar. Ahhh iya, ini pasti hidangan pembuka. Aku yang sedang malas makan, hanya memakan 2 kerupuk.

Ketika aku sudah menyelesaikan kerupuk ke 2 ku, tiba - tiba seorang pramugari mengetuk dan membuka pintuku. Lalu ia berlutut namun masih dalam posisi tegak, dan ia sedang menawarkan menu makanannya.

"Selamat pagi Nyonya Bethany. Saya Yani dari Garuda Indonesia, saya disini ingin bertanya menu apa yang ingin anda pilih untuk makan pagi ini?" Ucap awak pesawat bernama Yani itu sambil menyodorkan sebuah menu yang terlihat sangat eksklusif.

Ketika sudah membacanya, terdapat 3 menu utama yaitu, nasi rendang, steak ayam, dan nasi lemak. Aku pun memilih nasi rendang. Sebenarnya aku malas untuk makan. Tapi mau bagaimana lagi. Aku harus makan supaya tidak sakit.

Beberapa menit kemudian, nasi rendangku keluar dan aku mulai memakannya dengan sangat tidak nafsu.

"Kepada bapak-ibu yang terhormat. Saya Kapten Philiph. Sebentar lagi dalam kurung waktu beberapa menit lagi, pesawat ini akan segera mendarat di Singapura. Sekian, terima kasih."

Satu hal yang kubenci. Transit.

Cinta di OxfordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang