Aku telah turun dari pesawat dan sedang berjalan ke ruang tunggu bandara untuk penumpang yang transit. Aku berada di terminal 3 Changi airport. Dan masih harus berada disini untuk 3 jam kedepan. Untuk menghabiskan waktu aku memutuskan untuk berjalan - jalan.
Aku berjalan entah kemana. Dan kulihat ada Burger King di atasku ini. Langsung kunaiki tangga. Dan memutuskan untuk membeli 1 kentang. Karna jujur saja aku tidak suka makan makanan pesawat. Meskipun aku berada di first class, makanan pesawat tetaplah makanan pesawat. Tidak terasa fresh.
Aku mulai memakan kentangku sambil mendengarkan musik melalui headphone bose berwarna putihku. Dan tangan kiriku sibuk membuka snapgram teman - temanku. Namun baru saja sekitar 10 menit aku duduk tenang, tiba - tiba kurasa punggungku basah dan dingin. Aku sangat kaget dan sentak aku bangkit berdiri. Dan ternyata, ada seorang gadis yang mungkin seumuran denganku menumpahkan coca cola nya ke bajuku. Aku tahu dia tidak sengaja. Tapi aku tetap kesal."Sorry sorry... I didn't mean it. I will buy you a new shirt." Katanya bersalah. Namun aku tidak bergeming, Ia kemudian melihat wajahku dan mulai berkata lagi
"Dui bu qi.. but can you speak English?" Wawww, sekarang ternyata Ia mengira aku adalah orang China. Aku yang sudah diam daritadi akhirnya berbicara.
"Of course I can. It's okay. Just leave it, I have a few clothes in my backpack." Aku berkata dengan nada datar. Dan kulihat dia berusaha untuk berbicara lagi namun aku sudah meninggalkannya pergi ke toilet untuk mengganti baju.
Kemeja gucci putih yang baru saja aku pakai hari ini kotor, basah, karena coca cola. Aku benar - benar kesal. Aku pun membuka ransel Louis Vuitton ku dan mengambil sebuah kaos Guess. Ini seharusnya menjadi kaosku untuk tidur nanti di pesawat. Arghhh aku benar - benar kesal. Bagaimana mungkin aku memakai kaos tidur untuk jalan - jalan di bandara. Tapi mau bagaimana lagi. Akupun mengganti bajuku.
Aku berjalan kembali ke ruang tunggu. Mencari area yang paling sepi. Dan duduk disana. Membaca buku.
Setengah jam sudah aku tenang dengan buku ku. Dan tiba - tiba ada seorang perempuan duduk disampingku dan berkata "Is the story good?"
Aku kaget dan menolehkan wajahku. Dia lagi. Gadis yang menumpahkan coca colanya ke bajuku. Aku menjawabnya dengan malas "Ya it is." Dan kudapati dia sedikit terkejut dan berkata
"Kamu orang Indo?"
"Ya."
"Kok gak bilang si? Aku juga." Jawabnya
"Gak nanya." Jawabku jutek
"Kamu pasti masih kesel sama aku gara - gara tadi kan? Sorry bangett.. aku gak sengaja. Oh ya, nama aku Grace Lukman. Biasa dipanggil Grace. Nama kamu siapa?"
"Bethany Mendes. Dipanggil Beth ato Bethany. Lukman? Bukannya nama cowo ya?" Tanyaku penasaran
"Iya, Lukman itu nama kakak aku. Dia sudah meninggal bahkan ketika aku belum lahir. Jadi aku diberi nama Lukman deh untuk selalu mengingat dia." Jawabnya
"Ohh gitu. Sorry gak maksud" jawabku agak menunduk
"Gapapa kok. By the way, kamu mau kemana?" Tanyanya balik
"Ke London. Kamu?" Jawabku
"London juga. Wah ternyata kita sama ya, jangan - jangan jodoh." Ucapnya sambil tertawa
"Yihh engga la. Kamu ngapain ke London?" Tanyaku penasaran.
"Aku sebenernya ngga ke London si. Aku ke Birmingham. Soalnya aku mau kuliah disana. Kamu?" Jawabnya dan tanyanya balik
"Aku juga ngga ke London. Aku ke Oxford. Kuliah." Jawabku singkat dan jelas
"Hah serius? Kita sama - sama kuliah dong disana. Wah gak nyangka bisa bertemu teman secepat ini. Nanti kita harus main - main bareng pas kita udah disana ya." Ucapnya senang
"Iya pasti" Jawabku sambil tersenyum. Dan ternyata ngobrol dengan dia benar - benar menghabiskan waktuku. Sang pramugari sudah memanggil kami. Kami masuk ke pesawat. Namun aku tidak bersama Grace. Dia di Business Class sedangkan aku di First.
Pesawat sudah siap untuk take off. Dan aku sudah bersiap untuk tidur selama belasan jam ke depan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Oxford
RomanceIni adalah perjalanan kehidupanku di Oxford. Mempunyai sahabat yang setia,tampan dan perhatian. Mungkinkah kita akan selalu bersama sampai maut memisahkan? Aku ingin. Tapi tak tahu dengan Adit.