Part 3

4.9K 318 75
                                    


"Ya ampun! Apa-apaan si bodoh itu!!" Nami menggerutu.

.

"Ma..ma.. Nami-san, tenanglah!" Sanji mencoba menenangkan.

.

"Bagaimana aku bisa tenang? Dia mengacau selama melawan Bigmom, kita hampir mati di sana. Lalu orang-orang bodoh ini berkumpul, aku pikir aku bisa sedikit lebih tenang, dan pada akhirnya malah si Dragon ini muncul dan membawanya pergi!! Aaaa...moooo." Nami marah besar dan tidak ada yang berani menginterupsinya.

.

"Etto, Nami-san, sebenarnya... " Sabo mencoba menjelaskan.

.

"APA??" Bentak Nami.

.

Seketika Sabo terdiam memucat.

.

"Se-seram, wanita memang seram." Gumamnya sambil memandang Koala.

.

.

"A-pa? Sa-bo-kun!!" Respon Koala sambil mencubit kedua pipi Sabo.

.

"Mha-ap".

.

.

.

Setelah keadaan tenang, Sabo dan Koala menjelaskan situasinya. Nami yang tadinya emosi sesaat kembali menjadi dirinya.

.

Mereka meracik strategi bersama, Sabo akan menggantikan posisi Luffy untuk sementara.

.

.

"Haaah, entah kenapa aku lebih suka kalau Sabo yang jadi Kapten kita." Keluh Nami.

.

"Hahaha, Luffy akan marah padaku jika itu terjadi." Gurau Sabo.

.

"Kalian 3 bersaudara memang aneh. Tidak! Tepatnya, kau dan Ace yang aneh, karena mau menjadi saudaranya Luffy." Celetuk Sanji.

.

"Hm.. Kurasa memang benar, aku mengenal Ace-san cukup lama dan ketika bertemu Sabo-san, aku jadi mengerti, kalau sifat kalian mirip satu-sama lain." Jimbe menambahkan.

.

.

.

Hari mulai gelap, Sanji meminta mereka berhenti sejenak untuk makan malam.

.

.

Chopper yang seharian berkeliling kapal untuk mengecek persediaan obat dan pertolongan  pertama pun ikut berkumpul.

.

Malam itu terasa hangat, dan ramai. Padahal si biang onar sedang tidak berada di sana. Keadaan menjadi lebih heboh ketika Sabo tertidur saat menyantap makan malam.

.

.

Di kapal Pasukan Revolusi.

.

.

"Lu-luarbiasa, hanya melihat dari cara mereka makan, aku sudah bisa mengetahui hubungan mereka." Ucap salah satu tentara.

.

"Be-benar sekali, kalau begini jadinya, persediaan makanan seminggu akan habis dalam 2 hari." Kata seorang Koki menambahkan.

.

"Enaaaaaak!! *'÷=#@€#$×//$&#_&$#_×$." Kata sambil menyantap makan malamnya.

"@^#£×_×&×€×&@_×/@^@£@*×&♤●♤~>~♤" Dragon menjawab.

.

"#*#&@¥@*×(÷&#&×(@(@*" Kata Luffy.

.

"[~♤~{\}~■\}'■●♡~♡○■~{•♤×&@&#" Jawab Dragon lagi.

.

.

Semua pasukan revolusi yang berada di sana hanya bisa diam kebingungan.

.

.

.

Wano Kuni.

.

"Usopp, apa sudah ada kabar dari Luffy?!" Tanya Zoro.

.

"Belum, sama sekali belum!" Jawab Usopp.

.

"Ya ampun, makanya kubilang tinggalkan saja si Koki Mesum itu. Aku sudah tidak sabar untuk bertarung dengan para samurai." Kata Zoro dengan wajah menyeringai.

.

"Zoro-ya, bagaimana? Ada kabar dari Mugiwara-ya?" Tanya Law yang baru saja datang.

.

"Belum, belum ada kabar darinya." Jawab Zoro.

.

.

.

Kelompok Zoro telah berhasil menyusup ke dalam Wano Kuni, dan mereka mendirikan kemah di sekitar pesisir timur pulau.

.

.

.

.

Di suatu tempat di New World.

.

.

"Goronyanyanya.." Terdengar suara tawa yang tak asing.

.

.

"Sepertinya ada tamu tak diundang." Ucap seorang pria yang waspada.

.

"Di sebelah sana! Rose... Rond.."

.

"Hentikan, Vista!! Aku kenal tawa itu! Kita semua mengenalnya! Kalian waspadalah, dia akan sangat merepotkan, apalagi sekarang adalah malam hari!" Ucap pimpinan kelompok itu.

.

.

"Goronyanyanya."

.

.

Suara itu terus mendekat, pepohonan di sekitar persembunyian bergoyang. Sekilas nampak sebuah bayangan yv bergerak cepat, dan....

.

.

"Marco!! Di belakangmu!" Teriak Vista memperingatkan.

.

"Lama tak bertemu yah, Kepala Ayam, Marco!" Ucapnya menyapa.

.

"Oyoy... kau semakin lincah saja Kucing Tua, Nekomamushi no Danna!" Ucap Marco menyambutnya.

<<Bersambung>>

One Piece - Rescuing Luffy's MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang