5. Malova - Kuliah?!

89 2 0
                                    

"Omigot omigot gue telat hadeuuuu"
"Kenapa si Va?"
"Aduh elo Din, udeh tau ini hari pertama ospek. Mampus gue"
"Ha?"
"Ya gue kan maba, mau memberikan citra yang baik pada senior"
"MALOVA?! RAJIN?! HALAH PALING SEHARI"
"Anying emang"
Malova meninggalkan Dindana yang masih mengantuk, mereka memang sudah dekat. Berteman semenjak smp membuat pertemanan mereka makin rekat. Apalagi ditambah mereka satu universitas, walau beda fakultas. Malova di fakultas Seni dan Desain, sedangkan Dindana di fakultas MIPA.
"Vaaaa!!! Mandinya lama banget"
"Sabar nyet"
"Telat nih"
"Sapa suruh kaga mandi deris tadi?"
"Lah elu mandi lama bener. Kek jadi putih aja si"
"Wanying. Kan biar wangi. Barangkali ketemu senior cogan"
"Pale lu isinya cogan mulu"
"Yamasa gue ngomongin cewe. Masih normal"
"Ya tau. Udeh move on emang lo?"
"Proses"
"HAHAHAHAHA"
"Gausah ketawa bangkai"
Namun Malova kalah cepat, pintu kamar mandi segera di tutup dan satu jitakan berhasil di hindari Dindana.
"Awas lo lain kali" gerutu Malova dan langsung menyiapkan barang-barangnya.
Ospeknya tidak begitu sulit dan merepotkan seperti kebanyakan orang bilang. Namanya saja hanya ospek, aslinya bermain biasa. Coba saja cek tasnya Dindana dan Malova!

Dindana's stuff in bag :
1. Powder
2. Lipstick
3. Fragrance
4. Mirror
5. Tissue
6. Powerbank
7. Pouch
8. Charger
9. Pen & Binder

Malova's stuff in bag :
1. Powerbank
2. Charger
3. Pouch
4. Pen & Binder

"Vaa. Gincu gue lo pake?"
"Kagak. Sujon lo ama gue"
"Kan gada sapa-sapa. Cuma lo sama gue. Trus siapa dong? Di tas gue gada"
"Itu yang lo pegang apaan di tangan kiri?"
"Hehe"
"TEMEN GUE TOLOLNYA SAMPE KE TULANG-TULANG. KRENCH KRENCH CRISPY BANGET!"
"Ya ngomong dong. Gincu gue juga diem aja"
"Kan. Tolol emang. Mending lo balik, kasian gue sama lo. Kuliah di akhir bulan makan nasi lauknya micin"
"Ya kaga juga goblok. Paling indomie"
"Ya itu sama aja"
"Mie nya di buang, micinnya gue makan"
"LAMA YA DIN. UDAH SIANG"
"Hehe iya beibi. Ayok"

Jam menunjukkan pukul 6.45 pagi, pelataran kampus sudah terlihat ramai. Entah mana maba atau senior, ah tapi sepertinya senior lah yang mengenakan jas almamater, berwarna coklat muda, khas Universitas Muara Ibu. Malova dan Dindana harus terpisah di parkiran, tangisan mengiringi mereka. Ah gak deng, gak nangis. Fakultas Seni dan Desain ada di gedung H. Dan Malova harus berjalan sekitar 500m dari parkiran.
"Sialun lo Din. Lo enak kesandung sampe, gue harus jalan lagi. Omegeh kurus beibi"
"Banyak bacot lo ah lenjeh"
"Paku"
"Hahaha"
Malova langsung menghentakkan kakinya. Sambil menggerutu tiap senti langkahnya. Pandangannya masih fokus mengitari fasilitas kampus, yaitu penyediaan stok cogan.
Butuh waktu 10 menit yang amat sangat melelahkan. Setelah sampai, ia langsung mencari gerombolan manusia yang satu jurusan dengannya. Tak butuh waktu lama, papan "film & televisi" memudahkan ia menemukan pencarian terakhir. Tsahh, senyum manis terukir indah di bibir Malova.
Matanya masih mencari kesana dan kemari, melihat segerombolan manusia yang hendak tawuran, eh tempur. Tempur dengan kejadian selanjutnya.
"Halo boleh kenalan?"
"Oh iya"
"Gue Malova"
"Gue Lena" si Lena ini badannya cukup berisi, tapi tinggi juga. Rambutnya curly tapi gak tau asli atau hasil editan, eh?!
"Gue Nata" nah kalo Nata ini body goals. Nama panjangnya mungkin Nata de Coco. Mungkin loh ya.
"Gue Leyca" kalo si Leyca ini yang standar aja. Ya begitu seperti wanita pada umumnya. Oiya, apakah besok ada lagi ya yang baru? Mungkin si Leyca punya temen namanya Neycon, Ceynon, Soyny. Totalitas dalam sinematografi, bro!
Oke, hari pertama langsung masuk kelas. Perkenalan dengan dosen yang mengajar prodi ini. Cukup mengasyikan, semoga tidak ada dosen killer dalan cerita ini. Ah tapi ga seru kan? Masa asik-asik aja. Tapi biar jadi Lecture Goals gitu loh.
Jam menunjukkan pukul 12, adzan zuhur berkumandang. Pihak universitas hanya memberikan waktu istirahat selama 1 jam.

Malova C.
Dmn?

Aritta Dindana
Kampus

Malova C.
Y tau. Dmn nya?

Aritta Dindana
Kepo

Malova C.
Bct. Samper gue sini. Laper

Aritta Dindana
Otw shay

Cukup lama menunggu Dindana datang. Padahal jarak fakultas mereka tidak cukup jauh kalau naik motor.
"Keburu gue kurus kelaperan tau ga?!"
"Ye maap. Tadi tuh banyak yang mau keluar, trus antri jadi macet gitu deh"
"Ngeles. Gue udah umroh 2× gara-gara kelamaan nungguin lo"
"Jadi makan gak? Ngoceh mulu lo"
"Ye"

Dindana dan Malova makan di salah satu kedai dekat kampus. Mereka memesan 2 chicken katsu, 2 orange juice, 1 oriental bento, 1 milo ice. Tau lah siapa yang pesen banyak? Ya Malova! Rakus emang. Hening menyertai mereka, fokus dengan makanan masing-masing hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 12:50. Dindana terkejut dan langsung membereskan barangnya lalu pergi kembali ke fakultasnya. Begitu juga dengan Malova

"Va!"
"Kenapa Nat?"
"Tau ga?"
"Engga"
"Anying. Polos banget. Serius nih"
"Iya Nata, ada apa?"
"Tadi si Lena eek di celana loh"
"Tai anjing. Kaga Va, serius dah. Jangan percaya sama dia. Nih emang si tapir onta omongannya asal jeplak"
Tawa Nata pecah, tak tertahan. Lena masih sibuk mengejar Nata yang semakin menjauh.
Waktu demi waktu dilewati, hari ospek terasa sangat lama. Banyak catatan makanan yang harus dibawa. Ditambah clue yang harus dipahami. Ayolah, Malova dengan kode yang terang-terangan aja gak peka, apalagi kode yang kayak gini. Mana paham dia. Otaknya masih pentium 4!

------------------------------

Aritta Dindana
Nyuk. Tugas buat besok apaan aja?

Malova C.
Hmm. Gue gak paham semua

Aritta Dindana
Iyalah. Lo kan telmi

Malova C.
Njs. Otw rumah lo.

Aritta Dindana
Wokeh. Bawa makanan

Malova C.
Y.

Malova segera mengambil hoodie yang tergantung di belakang pintu. Bergegas mengambil kunci mobil dan pamit akan ke rumah Dindana. Tak lupa ia mampir membeli 2 bungkus kebab, makanan kesukaan mereka. Dan juga ke mini market membeli beberapa chiki dan snack.
"Dindanaa. Gue masuk ya? Iya Va masuk aja ga di kunci. Okedeh"
"Ih dasar jomblo ngomong sendiri jawab sendiri"
"Yeeeee bawel. Jatah kebab lo gue makan nih"
"Jangan dong. Maciw Malova ku yang cantik jelita sepanjang masa menusuk jiwa"
"Alay"
"Duduk. Gue bikinin minum"
Malova duduk di sofa ruang keluarga. Rumah Dindana sedang sepi, kakaknya belum pulang, sedangkan kedua orang tuanya sedang ke Jepang karena urusan pekerjaan. Udah jomblo, sendiri lagi. Kasian kan ya? Eh maaf loh ya wkwk.
"Lo di suruh bawa apa aja Va?"
"Oya. Bentay ue ce duyu"
"Telen dulu apa tuh makanannya"
"Awey. Penyihir pantai, zebra manis, susu banyak mau, nasi matahari, trus apa ya? Gue lupa deh"
"Kok sama? Ada tambahan selang coklat, air bening, sama pocong coklat?"
"Kayaknya ada"
"Blegug sia"
"Kampret. Atribut lo apa aja?"
"Gue kemeja hijau trus jeans hitam. Sepatunya juga hitam. Tasnya warna coklat"
"Gue kemeja biru trus tasnya warna pink. Anjir gak sih kayak cewek banget"
"Selama ini lo?"
"Cewek. Tapi cewek biasa aja"
"Dih. Yaudah bentar gue siapin makanan dari microwave, lo anteng dulu sini"
"Siap ndan" kelima jari Malova langsung hormat. Sambil menunggu Dindana, ia menyetel TV untuk mengurangi rasa bosan.

~~~~~~~~~~

Woho finally setelah mager mager yang mager(?) Kritik dan sarannya :') jan lupa vote yes 😉

Ice BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang