01-Keluarga

39 3 0
                                    

Pagi ini jarum jam tepat pada pukul 7 tidak lebih dan tidak kurang, alika sedang menuruni anak tangganya satu-persatu dengan lincah.
Terlihat dimeja makan hanya si bibi yang sedang menyiapkan sarapan. Sedangkan ayah dan ka rina belum kelihatan. Alika pun penasaran, lalu ingin ia tanyakan pada si bibi.

"Selamat pagi, sarapan dulu neng lika"
Sapa bibi tengah menyusun rapi piring-piring di atas meja makan.
"Selamat pagi juga, oke bi. Kak rina sama ayah mana bi?" Tanyaku pada bibi
"Oh kalau teh rina sedang ada dikamarnya mungkin belum keluar neng, biar bibi panggilkan ya untuk sarapan bersama"
"Ehhhh ga usah bi, biar lika aja yang panggilkan"

Alika pun menaiki anak tangganya lagi untuk menuju ke arah kamar kakaknya Arina. Kamar arina masih terkunci rapat, padahal sudah pagi. Curiga dia belum bangun dan tidak shalat shubuh, batin alika. Lalu ia mengetuk pintu kamarnya arina.
Tok tok tok..

"Iyaaaaa sebentar" timbal perempuan itu.
Lalu pintu dibukakan oleh pemilik kamarnya
"Iya kenapa lika?" Tanya arina ketika melihat sosok alika
"Selamat pagi teteh arina yang cantik alamahoy"
"Selamat pagi juga neng alika yang imut kayak pantat bayi"
"Ish apaan sih kak, kok kayak pantat bayi sih" gerutu alika sebal dengan jawaban arina.
"Lah kamu sendiri ngapain tumben-tumben ngucapin selamat pagi segala pake kata alamahoy lagi alay kamu" gerutu arina sama-sama sebal juga.
"Ihihihihii aku jadi lupa maksudnya mau ngapain, ayo buruan turun ke bawah kita sarapan bareng"
"Iya iya, eh kita ke kamar ayah yuk?" Ajak arina pada adiknya itu
"Ayo ayo"

Lalu mereka berjalan ke arah kamar ayahnya itu. Dan ternyata sang ayah sudah ada didepan pintu kamarnya untuk bersiap-siap sarapan ke bawah.

"Eh ayah" ucap mereka berbarengan
"Eh dua anak ayah yang cantik-cantik ini, pada mau kemana nih kompak bener?hehe"
"Kita mau ke kamar ayah, mau ngajakin ayah sarapan, tapi tau-taunya ayah udah ada didepan pintu" jawab alika membenarkan
"Iya ini ayah mau sarapan kok, yu turun ke bawah, bibi pasti udah nungguin tuh hehehe" kata ayah sambil menggandeng kami berdua dan menuruni anak tangga sama-sama.

"Pagi bi" ucap ayah sambil duduk di kursi makan favoritnya
"Pagi juga tuan"
Lalu kami pun sarapan bersama-sama dengan khidmat tanpa ada yang berbicara sedikitpun.

Hari ini hari minggu, jadinya semua orang ada di rumah termasuk ayah sendiri. Ayah sedang libur dinas selama 3 hari, dan sekarang hari terakhir dalam 3 hari tersebut. Esoknya ayah kembali dinas, dan pulangnya ayah dinas selama 1 minggu sekali. Tapi kalau sedang dinas diluar bisa-bisa ayah pulang dalam 1 bulan sekali.
Jadinya rumah sering sepi.
"Yah kita jalan-jalan yuk!" Ajak arina
"Jalan-jalan kemana rina?" Jawab ayah, sedangkan alika masih diam
"Lik, kamu punya destinasi tempat wisata yang keren ga?" Tanya arina pada alika sang adik
"Hem gimana kalau kita ke puncak aja!" Saran alika dengan semangatnya
"Oke tuh yah!" Sambung arina ikut bersemangat
"Yaudah deh ayo, demi bikin kedua anak ayah ini happy" jawab setujunya ayah
"Yeeeeeey" sorak arina dan alika kompak

Mereka pun packing untuk pergi ke puncak. Lalu menuju mobil yang sudah ditumpangi ayah duluan, tidak ada yang menduduki kursi depan bersama ayah. Karena arina dan alika duduk dibelakang agar adil.

So Cold But So WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang