"Rafaaaaaaaaaaaaaa" Setengah teriak alika memanggil sahabat karibnya andika itu.
"Iya apa lik?"
"Andika mana?"
"Dia lagi ngerjain tugas fisika dikelas, katanya semalam dia lupa ga ngerjain."
"Oh oke makasih raf."
"Iyaa."Alika pun berlari kecil menuju kelas andika. 12 IPA 2. Tapi ternyata yang alika dapat yaitu penampakan andika tengah asyik mengobrol berdua dengan perempuan. Alika setengah kaget melihatnya.
"Andika, alika cuma mau minta maaf karena semalem udah gangguin lewat chat."
"Iya udah gue maafin lik."Alika melewatkan mereka begitu saja. Dia ingin ke kantin saja, meluapkan rasa cemburunya itu.
Setelah sampai dikantin, ia memesan es teh saja. Entah mengapa sekarang selera makan dia hilang semenjak melihat andika dengan perempuan itu berduaan dikelas.Dan di kelas yang terdapat andika dengan perempuan itu.
"Farah, makasih ya udah bantuin gue."
"Dik, kenapa sih lo ngehindar mulu dari alika?"
"Gue ga suka dia ngejar-ngejar gue."
"Lo itu harusnya beruntung. Karena sekarang mana ada cewe yang berjuang terus-terusan ngejar cowo duluan kayak dia ke elo."
Andika diam membisu.
"Dik dengerin saran gue ya. Kalau lo emang ga suka sama alika, lo bilang aja ga suka ke dia. Jangan seolah-olah elo ngasih harapan, tapi kenyataannya engga. Dan pastikan kalau lo ga akan nyesel suatu saat nanti."
"Oke."
"Simple amat dah."Andika pun nyelonong pergi gitu aja. Dia putusin ke kantin karena perutnya terus-terusan manggil gitu aja.
---
Tapi saat sesampainya di kantin. Andika menangkap sosok alika tengah bermain ponselnya dan tangan satunya lagi memainkan sedotan es teh."Lik"
Alika terdongkak kaget sehingga tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke atas meja.
"Eh andika, kenapa?"
"Gue cuma mau bilang"
Alika memotong ucapan andika.
"Bilang apa dik? Mau bilang kalau andika udah suka sama alika ya? Atau jangan-jangan udah cinta? Udah sayang? Manisnya andika gemas."
Deggg. Kok gue jadi ga tega gini. Gumam andika.
"Gue cuma mau bilang kalau gue ga suka sama lo." Tegas andika
"Oh ga apa-apa kali, santai aja dik." Alika menjawabnya dengan nada suara setengah parau.
"Beneran ga apa-apa?"
"Iya. Tapi bukan berarti aku nyerah dong buat milikin kamu." Alika kembali ceria sambil tersenyum.
"Terserah lo." Andika pergi meninggalkan alika yang masih duduk menatapnya.Bodoh, tadi gue kenapa nyamperin alika. Batin andika.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Cold But So Warm
Novela Juvenil"Kadang dia seperti es balok berjalan, tapi kadang juga dia seperti matahari dipagi hari(hangat sekali)." -Alika "Dia kayak cacing kepanasan, ikan yang ke darat, anak kecebong, hidup pula." -Andika