Two

138 11 1
                                    

Saat ini Yuzuna sudah menempati tribun penonton. Pertandingan sudah dimulai dari setengah jam yang lalu. Namun, Yuzuna tidak fokus menonton pertandingan, dikarenakan ia masih memikirkan perkataan Jin dimobil tadi.

Suara peluit menyadarkan Yuzuna dari lamunannya. Ia melihat kearah tempat istirahat tim basket sekolahnya. Tatapannya bertabrakan dengan tatapan Jin yang saat ini juga menatapnya datar. Yuzuna terlihat salah tingkah sendiri. Mereka bertatapan hanya berlangsung selama 5 detik karena Jin yang harus berkumpul dengan timnya. Yuzuna tak melepas pandangannya dari kapten basket sekolahnya, perasaannya bercampur aduk ketika menatapnya, padahal saat ini ia hanya menatap punggungnya saja. Salahkan Jin yang telah membuat perasaan Yuzuna seperti ini.

Pertandingan telah usai dengan skor tim sekolah Yuzuna lebih unggul dari sekolah lawan. Yuzuna tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika peluit panjang dibunyikan. Apalagi saat tatapannya bertemu dengan Jin, baru pertama kali ini Jin melemparkan senyumnya kearah Yuzuna. Yuzuna merasakan pipinya menghangat dan ia yakin pipinya sudah memerah sekarang. Penonton berhamburan keuar dari gedung basket. Namun Yuzuna masih setia duduk dibangkunya. Pandangannya masih tidak terlepas dari kapten basket yang saat ini masih berkumpul dan tersenyum bahagia bersama timnya. Jin yang masih merasa diperhatikan oleh Yuzuna segera berpamit pada pelatihnya dan rekan timnya.

"Ehem bang, jangan lupa janjinya." suara Jungkook menghentikan pergerakan Jin yang hendak memasukkan botol minumannya ke dalam tas. Jin berdecak malas. Pasalnya yang akhirnya membawa Yuzuna kemari bukanlah Jungkook, melainkan perkataan Jin di koridor tadi pagi.

"Kalo gue tadi nggak muncul di koridor, Yuzuna nggak bakal mau nonton, kodok!" Jin yang sudah merapikan barangnya segera meninggalkan lapangan dan menghiraukan Jungkook yang masih mericau protes menagih janjinya.

Jantung Yuzuna seolah berhenti berdegup ketika mengetahui Jin dengan tampang datar berjalan kearahnya. Yuzuna masih mematung saat Jin sudah berdiri didepannya. Tanpa aba-aba Jin menarik tangan Yuzuna dan menggandengnya berjalan keluar gedung basket.

Yuzuna menghiraukan pandangan orang-orang diarea luar gedung basket yang fokus kepada mereka berdua, lebih tepatnya mereka memandangi Jin dengan kagum. Selama perjalanan menuju parkiran, Yuzuna hanya memandangi tangannya yang masih digandeng oleh Jin. Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat. Yuzuna tersadar ketika terdengar suara pintu mobil terbuka.

"Masuklah nona, jangan melamun terus!" Yuzuna menatap Jin yang masih setia membukakan pintu mobil untuknya.

"Ah iya, terima kasih." Yuzuna langsung memasuki mobil dengan pandangannya yang tak lepas dari Jin hingga cowok yang diperhatikan tersebut sudah duduk di jok pengemudi. Yuzuna mengernyitkan dahinya, Jin berdiam diri menatap lurus ke depan, dengan tangannya berpegang pada setir mobil tanpa menyalakan mesinnya. 5 detik kemudian Jin mengarahkan pandangannya ke Yuzuna. Yuzuna yang tiba-tiba ditatap merasa kelabakan sendiri dan mengalihkan pandangannya lurus ke depan. Waktu berjalan begitu cepat ketika Jin menarik tangan Yuzuna dan mendekatkan wajah cewek itu mendekati wajahnya, dengan hitungan detik bibir Jin sudah menempel pada bibir Yuzuna. Yuzuna hanya membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang ia alami sekarang. Bagaimana tidak, cowok dihadapannya kini sudah mengambil first kiss nya. Waktu seakan berhenti. Yuzuna semakin membulatkan matanya ketika dirasa bibir Jin bergerak diatas bibirnya. ia melihat mata Jin yang tertutup dan seperti menikmati sesuatu. Yuzuna ingin menolak, tapi tak tau harus berbuat apa. sebelah tangannya masih dipegang oleh Jin, dan yang satunya sibuk meremas kuat dress yang dipakainya. Yuzuna kembali tersadar ketika ia baru mengingat ia juga membutuhkan oksigen untuk bernafas. Yuzuna sedikit membuka mulutnya, namun hal tersebut malah dimanfaatkan oleh Jin untuk mengakses mulut Yuzuna. Yuzuna semakin terbelalak kaget dengan apa yang dilakukan Jin. ia segera memundurkan kepalanya dan akhirnya ciuman mereka terlepas. Yuzuna memegangi bibirnya. ia tidak percaya jika ia sudah kehilangan first kiss nya. Dirasanya sebuah tangan mengelus lembut puncak kepalanya. Yuzuna menatap ke arah Jin. Mata mereka bertemu, saling mencari pancaran ketulusan disana.

Be Mine [Kim Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang