"Irene"
.
.
..
.
"mama,masa daddy minum obat komuk jelek banget"
mama gue masih di rumah
katanya pulangnya malam
seneng banget rasanya ngumpul lagi"kamu ini..gak boleh kaya gitu"ucap mama,
mama gue itu orangnya ramah, lembut,gak pernah marah,liat semut keinjek aja nangis kejret..idaman pokoknya"durhaka kamu"ucap daddy
tawa mama pecah pas ngeliat muka deddy yang unccchh itu nyolot
"ma..kapan mama rujuk sama daddy?jeona pengen keluarga kita kayak dulu lagi"mama gue liat-liatan sama daddy
njir gue mau nangis mata gue burem,bukan karna banyak bleleknya,tapi sudah numpuk sama air mata
"jeona sayang...mama sekarang sudah ada suami,mama gak bisa rujuk sama daddy"kata-kata mama nyentuh hati
nyeseq
"mama..."cuman kata itu yang bisa gua ucapin, selebihnya gabisa.. mamah yang peka anaknya mulai nangis reflek meluk gue
"maafin mama ya je" ucap mama sambil ngelus rambut belakang gue
daddy gue yang semula tiduran ikut meluk gue..
aaaa...gue jadi sedih ginisetelah nangis timbulah misek misek
"mama..baju mama jadi basah"gue terlalu banyak nguarin air mata sepetinya
"gak papa kok..oh ya mama pamit pulang"ucap mama
"mama gak nginep sini? "
"gak bisa sayang...mama harus pulang"ucap mama lembut,
"jeona anterin yah.."ucap gue,pastinya ijin daddy dulu
"dad..jeona anterin mama pulang yak?"
"iya"yes...huhu gue dapet ijin dari daddy
"yok"gue jalan bareng mama turun kebawah
setelah sampai bawah gue berhenti didepan ruang keluarga,disana masih ada poto poto gue sama daddy sama mama
terus ada om suho and istri and anaknya..
entah kenapa gue jadi bekaca-kaca pen nangis.. yalord kuatkan hati hamba
"jeona"panggil mama dari belakang,gue ngelap air mata biar mama gue kagak liat
"iya ma?oh ya tunggu sebentar ya jeona ngambil mobil dibagasi dulu"gue pergi ninggalin mama yang masih di ruang keluarga
"coba aja dulu..gue gak ngasih janji ke orang itu gue pasti masih bisa bareng sehun sama jeona..
gue nyesel,"itu monolog irene
Flashback
sehun dan irene sedang berdoa di depan ruang oprasi,seseorang tengah berjuang didalam sana
hanya ada suara dari dalam ruang oprasi,dokter sibuk menangani pasien yang tengah terbaring lemah yang tak lain adalah OH jeona
"sehun.."panggil irene,sehun pun menoleh kearah irene
"kenapa?"
"kemarilah aku ingin bicara" ucap irene
sehun berjalan kearah irenemereka berdua menjauh dari ruang oprasi
"bagaimana ini..kita tidak punya uang untuk oprasi jeona"ucap irene,sehun tertunduk
"Ren..aku tau perusahaanku sedang bangkrut..semua aset kita disita sama bank,dan kita tidak memiliki uang sama sekali"ucap sehun
"hun,aku akan menemui seseorang.."ucap irene
"siapa?"
"kai.."
"kau ingin menemui musuh babuyutanku?untuk apa?kau ingin menambah masalah kita..sudah cukup dia ngambil perusahaan kita"ucap sehun,irene menangis
"Demi jeona hun...kau tidak ingin jeona pergi meninggalkan kita kan?"ucap irene
"Irene..kumohon..."
"hun...aku pergi dulu"
sehun memberikan ciuman dibibir Irene untuk terakhir kalinya,"hati-hati"
tidak ada pilihan saat itu..
.
"kai.."panggil irene
"owh..ternyata ada irene"kai tersenyum menyeringai
"aku ingin membicarakan sesuatu"ucap irene
"katakan.."
"a-a-aku ingin meminjam uang"
"begitu..kudengar anakmu jeona sedang menjalani oprasi"
"hmm..kukira kau belum mendengar kabar itu kai, aku kesini untuk meminjam kalau kau ada "
"bukankah suamimu itu punya perusahaan yang bercabang?kenapa tidak bayar sendiri? "kai tersenyum kembali
"itu sebelum kau mengambil semuanya kai"ucap irene
sambil menahan air matanya"jadi..?"
"aku rela melakukan apa saja demi jeona..aku janji"
"baik, uangnya sudah aku transfer asalkan lo menuhin syarat "ucap kai sambil ngeluarin sebuah map berwarna merah
"syaratnya apa?"
"silahkan di baca dulu isi mapnya'
.
gaes..chapter yang harus diprivate
jadi follow author dulu,,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
OH JEONA (REVISI)
Teen FictionNamanya Oh jeona,dia lahir di keluarga yang bisa dibilang berkecukupan, ayahnya seoarang work holic yang rela bekerja untuk menghidupi anak sulung dan bungsunya itu saat hak asuh jatuh kepadanya. kedua orang tuanya berpisah karna suatu hal. Kakakny...