f ó u r

242 38 2
                                    

Sudah memasuki dua bulan sejak Seulgi memulai dunia barunya di Hankyeo High School. Sudah dua bulan juga gadis itu aktif di berbagai kegiatan ekskulnya. Dia benar-benar menikmati kehidupannya, berkat Hayoung yang juga selalu menyemangatinya sebagai seorang sahabat.

Sekarang, keduanya sedang asik makan di kantin sambil membicarakan hal-hal random. Walaupun keduanya lebih banyak membicarakan gosip anak kelas mereka, atau gosip-gosip dari kelas lain dan kakak tingkat mereka.

"Oh ya, Seul. Lo udah denger gosipnya Kak Yoora? Cewek yang udah bikin lo bener-bener mau move on dari si ketua club dance itu.." tanya Hayoung sambil sedikit memukul meja kantin dengan semangat.

"Nggak tuh. Emang apaan?" balas Seulgi, membuat Hayoung memutarkan bola mata sedikit greget.

"Gak update banget sih? Itu lho, katanya dia udah gak deket lagi sama Kak Jimin sekarang. Banyak yang bilang mereka putus, atau sebenernya mereka gak ada hubungan apa-apa. Terus sekarang reputasi Kak Jimin jadi down, karena di kira mencampakkan Kak Yoora. Itu gosip hot news banget!"

Seulgi mengernyitkan dahinya. Dia sedikit gak percaya sama gosip itu, karena selama ini yang ada di pikirannya adalah : Jimin itu orang yang baik, dia gak akan nyakitin hati orang lain seenaknya.

"Menurut lo gimana?" lanjut Hayoung yang lihat Seulgi hanya mengangguk-angguk saja mendengarkan gosip darinya sejak tadi.

"Menurut gue? Gak tau ya. Lagian juga, kita gak tau apapun tentang kehidupan pribadi Kak Jimin sama Kak Yoora. Kita juga gak tau hubungan mereka sebenernya apa, 'kan? Udahlah, gak usah di bahas lagi," jawab Seulgi mencoba untuk tidak lagi peduli.

"Ih, Seul~ lo gak asik banget!"

~'•'~

"Kang Seulgi! Buruan, kita di suruh ngumpul dadakan sama kakak tingkat club dance!"

Eunbi yang juga merupakan teman satu clubnya, memanggil Seulgi yang masih sibuk menulis soal pekerjaan rumah di kelasnya itu. Padahal kelasnya sudah mulai sepi, bahkan Hayoung-pun sepertinya memilih untuk pulang lebih dulu.

"Eh? Iya Eun, tunggu ya. Gue nulis soal dulu sedikit lagi. Nanti gue cepet nyusul, kok!" balas Seulgi setelah melihat Eunbi berdiri di depan pintu kelas sekilas dan kembali fokus menulis.

"Oke. Buru ya! Soalnya penting dan dadakan banget," ucap Eunbi dan segera berlari menjauh dari kelas Seulgi menuju ruang khusus club dance.

Seulgi segera membereskan seluruh alat tulis beserta bukunya ke tas dan buru-buru pergi ke ruang khusus club dance. Entahlah, tapi dia merasa ada suatu masalah yang penting, sampai harus buru-buru dan dadakan seperti ini.

Gadis bernama Seulgi itu membuka pintu ruang club dance dengan nafas yang terengah-engah. Matanya menangkap teman-teman satu angkatannya yang juga satu club dengannya duduk berjejeran dengan buku tulis di tangan beserta pulpen. Seperti sedang mencatat sesuatu.

"Seulgi? Silahkan ambil buku tulis sama pulpen atau pensilnya, terus duduk di sini ya? Oh ya, kalo capek, minum dulu aja," kata Krystal seraya senyum ramah pada Seulgi, dan kembali menulis sesuatu di papan tulis yang di sediakan.

Seulgi menghembuskan nafasnya lega. Ia pikir, ada suatu hal penting yang terjadi sampai harus segera datang, ternyata saat dia melihat apa yang sedang di lakukan Eunbi, Lisa, Ten serta temannya yang lain, sepertinya masalah kali ini tidak sepenting seperti yang dia pikirkan.

"Heh, Eun! Lo apain si Seulgi tadi? Dateng-dateng kayaknya capek banget anaknya?" tanya Lisa pada Eunbi, membuat yang di tanya menyengir pelan.

"Gue cuma nyoba akting tadi, pura-pura manggil dia seolah ada yang darurat. Heheh.. gue gak nyangka dia bakal sampe kayak habis lari-lari gitu. Nanti gue minta maaf deh, slow~" balas Eunbi dengan ekspresi tanpa dosanya, dia benar-benar terlihat sangat tenang, sampai Lisa merasa kesal sendiri.

Club Dance ;seulmin [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang