1.OSH

1.3K 88 2
                                    

Bagaimana tidak semua orang yang dia sayang satu persatu pergi meninggalkannya, kedua orang tuanya meninggal dunia saat melakukan perjalanan bisnis keluar negeri pesawat yang mereka tumpangi jatuh dan mengakibatkan semua penumpang tidak ada yang selamat termasuk keluarga lelaki yang masih muda oh sehun itu. Kejadian yang membuatnya semakin frustasi adalah ketika sang kekasih pergi begitu saja yang tak ada untuk dirinya disaat hidupnya hancur.


.
.
.
.
.
.
💑

Terdengar suara motor bersahutan."kalian sudah siap"ucap wanita itu yang berada ditengah jalan membawa sehelai kain berwarna hitam dan putih ,yang dijawab dengan anggukan oleh dua laki laki itu "Oke, 1,2,3 ...go "teriak wanita itu ,keduanya melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Selang beberapa menit mereka datang ,semua besorak dan yang datang lebih dulu yaitu oh sehun "mana uangnya"sehun meminta uang taruhan itu kepada jimin laki laki yang balapan dengannya. "Ini, tapi ingat urusan kita belum selesai "ucap jimin lirih ditelinga sehun, yang dibalas dengan senyuman oleh sehun menandakan kalau dia tidak pernah takut dengan seorang jimin.

Setelah itu sehun pergi menuju rumah dengan sekantong uang yang habis didapatnya dari balapan motor itu, dengan wajah yang kusut dan sangat lelah ia membuaka pintu rumahnya kemudian melempar jaket hitamnya disembarang tempat begitu pula dengan sepasang sepatunya. Belum sempat ia memejamkan mata terdengar suara ketukan pintu, "siapa sih malam* begini "desah sehun kemudian berajak membuka pintu "siapa kau ??"sehun membalikan badan seorang gadis yang mebelakanginya "permisi tuan, bolehkah saya bekerja dirumah tuan tidak dibayarpun juga tidak apa apa asalkan saya memiliki tempat tinggal"gadis itu memohon dengan penuh harapan "tidak bisa ,saya tidah butuh pembantu dirumah"ucap sehun dingin"saya mohon tuan, saya tidak punya keluarga lagi untuk dimintai tolong cuma tuan harapan satu satunya "gadis itu terus memohon "kenapa harus saya"sehun terus tak peduli dengan gadis itu.

"Tolonglah tuan, kedua orang tua saya sudah meninggalkan saya "gadis itu mulai meneteskan air mata, sehun merasa kasihan melihat gadis itu "baiklah ,kamu boleh bekerja disini tapi saya tidak membayarmu"mendengar kata kata sehun gadis itu melocat memeluk sehun karena sangking senangnya, sehun hanya terpaku melihat tingkah gadis itu, "lepaskan "ucap sehun dingin "maaf tuan, nama saya kang seulgi "seulgi ngulurkan tangannya "oohsehun panggil saja sehun "sehun berjabatan dengan gadis itu kemudian masuk kedalam disusul oleh seulgi dibelakangnya.

Didalam rumah sehun memberitahu tempat tidur seulgi dengan wajah dinginya ia meninggalkan seulgi menuju kamarnya, sehun segera berbaring diatas ranjang disertai dengan hembusan nafas lelah.


***

"Ehh tuan sehun, sudah bangun mari sarapan bersama"ucap seulgi ramah dengan senyuman yang lebar (emang selebar apa sih gi-author)

"panggil saja sehun enggak usah ada kata tuan "sehun mulai duduk dan mengambil makanan yang disiapkan seulgi "baik tuan ehhh sehun .."seulgi terkekeh malu ketika menagatakan itu, mereka berdua sarapan tanpa ada satu patah katapun dari mulut keduanya, cuma ada tatapan seulgi yang tengah asyik memandangi sehun yang sedang makan.

Kenapa dia -sehun
Lucu juga-seulgi

Karena merasa risih dengan tatapan itu sehun mengagetkan seulgi yang tengah memandangi sedari tadi, "eghmm. .eghmm gak usah segitunya lihatin saya "ucap sehun dengan sifat dinginnya. Seulgi langsung salting dan melanjutkan makan kembali.

"Hari ini saya pulang malam jadi tidak usah masak untuk makan malam dan kamu beli makanan di luar saja "ucap sehun kemudian menyodorkan beberapa uang dari saku celana. "Memangnya kamu mau kemana "tanya seulgi "bukan urusan kamu, jadi tidak usah tanya, cukup kerjakan pekerjaanmu" ucap sehun setelah itu sehun pergi meninggalkan seulgi sendirian di rumah.

Seulgi merasa bosan terus berada didalam rumah, ia memutuskan untuk pergi mencari udara segar kota seoul ,tepatnya hari itu sedang turun salju seulgi semakin senang dengan suasana ini. Karena udara semakin dingin ia memutuskan untuk mampir di kedai terdekat, Seulgi memesan teoppoki dan sebotol soju kepada penjual kedai itu. Haripun semakin sore seulgi berjalan kembali pulang dengan cuaca dingin. Sampai di rumah ia tak melihat sehun.

Lanjutkan ❤

Thank you so mach, for readers. ❤❤
Jangan lupa votmennya ya.. Para readers tersayang. .
Tunggu kelanjutannya
Next chapter semoga lebih baik 😊
See you again. . .bye

change of nature(seulhun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang