'Gengsi dan ego. Untuk apa ada semua itu? Jujurlah dan jadilah dirimu sendiri apa kata orang nanti biarkan saja. Kita yang menjalani dan hanya kita yang mengerti'
-Anonym-
°°°
Dikamar yang ia tempati Dhruv tampak tidur dengan keadaan tak tenang. Seperti orang gelisah tubuh nya menggeliat ke kanan dan kadang ke kiri. Entah apa yang terjadi pada putra tunggal Dhanraj dan Rekha Bhatia itu.
Dhruv POV
Untuk pertama kali nya aku terbangun pada pukul lima pagi. Sejujurnya sejak tadi malam aku tak bisa tidur dengan nyenyak. Perut ku masih kosong sejak dari kedatangan ku kesini. Dan, dengan bodoh nya aku malah menyia - nyiakan makan malam yang sudah disiapkan oleh gadis desa itu. Aku butuh makanan sekarang, aku sangat - sangat lapar.
Dhruv melangkahkan kaki nya perlahan. Mencoba berjalan tanpa meninggalkan suara. Tanpa Dhruv sadari ternyata Simran sudah bangun lebih dulu dari nya. Mendengar suara dari lantai atas, Simran pun memilih bersembunyi di balik pintu, mencoba mengintip apa yang terjadi di luar sana.
Dhruv POV
Aku menemukannya. Ufh, ini pertama kalinya aku memakan makanan India yang bukan buatan ibu ku. Agak sedikit aneh tapi pelan - pelan aku menikmati nya. Sangat nikmat, bahkan aku merasakan bahwa masakan gadis desa ini mengingatkan ku akan ibu ku. Aku harap dia belum bangun, aku sangat malu karena memarahi nya kemarin.
Seusai menghabiskan makanan nya. Dhruv pun menaruh piring itu di tempat cuci piring, dan mencoba mencuci piring nya. Tapi, ya tentu saja putra tunggal itu tak bisa melakukan nya. Tipe anak manja.
"Bagaimana cara mencuci piring ini?"gerutu Dhruv. "Aha! Aku punya ide, akan ku taruh piring nya disini. Dan, pura - pura bangun terlambat lalu aku akan bilang kalau Karan yang turun dan menghabiskan semua makanan nya"gumam Dhruv.
Dhruv melangkahkan kaki nya perlahan kembali menuju kamar nya. Dan, saat ia sudah masuk ke kamar nya. Simran keluar dari persembunyiaan nya. Menahan gelak tawa. Yang perlahan ia keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tere Bina [Update Soon]
Romance'Dasar laki - laki kurang ajar, aku membenci nya' Simran bagai menelan ludah nya sendiri saat ia menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada laki laki yang ia sebut pria kurang ajar itu. Lantas bagaimana selanjutnya? Akankah Simran mengakui perasaan...