Chapter 7

292 42 8
                                    

Warning! OOC, TYPO.

*GS for uke*

~Happy Reading~

*****

Pagi yang cerah, banyak burung yang berterbangan kesana-kemari. Udara sejuk dan teh hangat menemani pagi hari milik pria tampan bermarga Wen tersebut.

"Kau harus tetap disini tuan muda Wen." ucap seorang pelayan sambil membungkuk pada Jun.

"Tidak, aku akan kembali ke korea sekarang juga."

"Tetapi, tuan menyuruhmu tetap disini selama beberapa hari."

Jun tetap bersikeras untuk pergi dari rumah besar dan mewah itu, tak ada satupun pelayan yang berani melarang Jun keluar. Mereka tak punya keberanian untuk melarang sang tuan muda.

"WEN JUNHUI, MAU PERGI KEMANA KAU ANAK NAKAL!"

"Appa, aku akan kembali ke korea sekarang juga."

Pria paruh baya itu tersenyum, "Rupanya kau sekarang lebih suka menggunakan bahasa korea."

"Untuk apa kau menyuruhku datang ke china secara tiba-tiba?"

Pria paruh baya itu mendekati Jun, lalu menepuk kedua pundak Jun.

"Sekarang kau sudah besar, apa kau tidak berfikir untuk menikah?"

Jun menatap sang appa, "Aku juga berfikir seperti itu."

Ya, didalam pikirannya hanya ada Minghao. Sepertinya ia sudah menyimpulkan bahwa ia mencintai gadis itu sejak lama. Setelah ia mengetahui bahwa wanita yang ia temui di korea adalah wanita yang sama dengan musuhnya ketika masih kecil—tidak, tapi cinta pertamanya.

"Hahahaha... Aku senang kalau kau juga berfikir seperti itu. Bagaimana kalau kau menikah dengan anak dari presdir Lee?"

Tidak, bukan ini yang ingin pemuda Wen dengar. Ia ingin menikah dan hidul bahagia bersama wanita yang ia cintai.

"Kudengar nona Lee tinggal di apartment yang letaknya tidak jauh dari apartmentmu, mungkin kau sudah mengenalnya."

Jun memang punya apartment di seoul, tapi ia jarang datang ke apartment miliknya. Ia lebih sering datang ke apartment Soonyoung atau Mingyu hanya sekedar menumpang tidur, main game, dan sedikit bercerita.

"Tidak, aku tidak mengenalnya. Dan aku tidak menyukainya."

"Dia gadis yang cantik, dan berhati lembut."

"Tapi maaf, hatiku sudah terpenuhi oleh seorang gadis manis yang sedang menungguku di Seoul."

Iya. Jun yakin, Minghao sedang menunggu kedatangannya kembali ke Seoul. Ia yakin itu.

~OoO~

"Hao-ya, cepat kemari!"

Minghao yang sedang duduk manis sambil menatap beberapa bunga mawar yang indah dihadapannya, berdiri dan duduk disebelah Jeonghan.

"Lihat, ini sangat cantik bukan?"

"Ini sangat cantik, eonni."

"Ini untukmu, pakailah." Jisoo memberi sebuah jepitan yang dihiasi oleh bunga mawar disekelilingnya. *duh ciwi ciwi*

Gadis manis Xu memakaikan jepitan itu dirambut panjangnya yang terurai dengan indah.

*Flashback ON*

"Minghao, bukankah ini sangat indah?"

Ice Cream ; (JunHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang