chapter one ,-

3K 239 6
                                    

Lee Amanda, that's my name. Tapi gue biasa dipanggil Le, Gue cewek blasteran Inggris dan Korea. Mommy gue dari Inggris dan Daddy gue dari Korea. Gue sekarang kelas 3 SMA. Gue tinggal sendiri di Korea karena Mommy dan Daddy gue sekarang pindah ke Inggris demi perusahaan mereka.

Keluarga gue memiliki ekonomi yang lebih dari cukup. Bahkan bisa dibilang orang kaya, tapi gue ga pernah mau hidup selalu nyusahin orang tua, ga perlu uang yang berlebihan kalo masih bisa hemat. Jadi, gue putuskan di Korea gue akan hidup sederhana dan sendiri.

Gue baru pindah sekolah, awalnya gue itu ya anak Hanlim namun karena gue akan nyari tempat tinggal baru jadi mending gue cari sekolah yang lebih deket, lagi pula gua udah bosen ama anak Hanlim, ya jadi mending pindah lah.

Jadi, sekarang gue sekolah di School of Performing Arts, Seoul. Karena gue suka musik dan cita-cita gue itu mau jadi penyanyi, sebenarnya si kalo ga kesampain ya pengen jadi penulis lagu sih.

Gue sekarang mau nyari tempat tinggal dulu. Karena gue ga mau tinggal di rumah. Akhirnya rumahnya di jual deh. Why? Pengen aja ngerasain kerja keras meski ortu juga si yang bayar. Hehehehehe. Jadi gue hari ini mau nyari apartemen kecil aja.

Di tengah kota seoul ini ada sebuah apartemen yang cukup bagus dan menawarkan harga yang masih sangat masuk akal, ke aman nya juga udah terjaga banget, dan apartemen itu udah deket sama rumah sakit, mall, cafe cafe, dan pastinya deket sama sekolah, jadi hari ini gue memutuskan untuk ambil apartemen disana.

“Selamat datang, ada yang bisa saya bantu nona” ucap sang receptionist ramah

Ah iya saya Lee Amanda saya sudah telfon untuk apartemen”

“Oh, sebentar ya saya cek dulu” ucap nya

Gue nungguin sekitar 5 menit berdiri disitu tapi belom dikasih kabar apa apa, cape cuy.

Tiba tiba ada seorang laki laki berperawakan cukup tampan dengan kulit putih kurasa si ia juga blasteran sama seperti gue, umurnya mungkin seumuran dengan ku namun mungkin agak lebih tua beberapa tahun saja.

 Tiba tiba ada seorang laki laki berperawakan cukup tampan dengan kulit putih kurasa si ia juga blasteran sama seperti gue, umurnya mungkin seumuran dengan ku namun mungkin agak lebih tua beberapa tahun saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan senyuman, Ia kini sedang menuju ke arah receptionist sepertinya. Ia juga sempat menyapa ku dengan senyumannya itu.

“Saya Choi Hansol Vernon, apakah apartemen saya sudah siap ?” ia bertanya pada receptionist juga

“Mohon maaf nona dan tuan namun ternyata ada kesalahan tim kami jadi kamar apartemen kalian disatukan, kami sangat mohon maaf namun itu satu satunya kamar yang tersedia.” seketika gue kaget karena ya masa gua berdua sama dia

“Yah kan saya udah pesan, bagaimana ini ?” ucap gue dengan binggung

“Saya juga butuh kamar itu nona” ucap laki laki tadi

“Bagaiman jika kalian tinggal berdua saja ?” kata sang receptionist

Gue rasa gila dia itu ya masa satu kamar sama orang yang belum dikenal si ya gila aja kan

“Bener tuh” kata laki laki itu

Hah gila kali dia ya

“Tapi kita belum kenal ketemu aja baru sekali ini” ucap gue

“Gimana kalo biaya apartemen ini kita bagi dua kedepannya kita bisa jadi teman kan, saya ga bakal berbuat apa apa kok, lagian kamu bisa lapor kamar samping, lapor kemana mana kan” ucapnya

Ia juga si gue kan harus berhemat apalagi di sekolah baru gue juga mesti butuh banyak hal pastinya, lagipula dia kayanya cowo baik baik deh

“Yaaa, baiklah saya setuju” ucap gue

“Kami ambil kamarnya ya” ucap laki laki itu

“Baiklah, oh ya kamarnya memiliki sebuah dapur kecil, satu kamar mandi besar, satu kulkas kecil, dua pendingin ruangan dan satu kasur king sized” ucap sang receptionist sambil memberikan kunci apartemen kepada nya.

In room

Kami membereskan barang masing-masing. Dan benar hanya ada satu kasur ukuran king size.

Kami berkenalan. Namanya Hansol Vernon Chwe. Berumur 23 tahun, dan dia adalah seorang guru.
Ternyata bedanya lumayan juga sekitar 6 tahun sama gue, dan dia udah kerja gila mukanya ngebohongin banget.

Hi ini la chapter pertama yang gw yakin gaje banget. Ikutin ya next chapnya. Thanks.

Housemate | Hansol Vernon Chwe |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang