Chapter 5 : Realita di luar dugaan

212 13 3
                                    


Happy Enjoying!!

Seperti biasa, gue membuka buku pelajaran yang akan gue pelajari dihari esok. Dengan alunan beberapa lagu milik SamSmith yang gue putar lewat mp3 handphone gue.

1 Pesan Masuk Dari Kevin

Kevin Prasetya

Jangan lupa mandi terus keramas, kan tadi lo kehujanan. Abis itu jangan lupa makan, kan tadi kerja kelompok kita ga dikasih makan. Hahahah

Rusy Juliana
*read*

   Gue tersenyum membaca line dari Kevun. Gue seneng dia peduli sama gue.

   Hari ini gue harus datang lebih pagi mengingat tugas piket yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Dikelas, gue sudah melihat pemandangan yang menohok hati gue, kenapa kevin kemarin berlaku manids ke gue dan sekarang dia malah ke cewek lain? tepatnya Mifta,batin gue. Kevin dan Mifta sedang bercanda tawa ditempat duduk Mifta. Gue berusaha menghiraukannya walapun dada gue terasa sesak. Gue simpen tas gue lalu gue ambil sapu dan menyapu ruangan kelas.

"Eh Rusyda, sapuin lantai tempat duduk gue yaa, yg bersih. Hahaha.." ujar Kevin

   Gue mengangguk pelan dan mencoba untuk tersenyum.

"Iya Vin.. Tapi bayar yaa. Hahaha." gue berusaha mencairkan suasana hati gue

"Nanti uangnya gue transfer. 10 juta cukup kan? Hahaha.." gue menyukai tawanya yang renyah itu. gue hanya tertawa kecil diikuti dengan tawanya Mifta.

   Gue kembali menyapu kelas yang masih kotor. Kevub mengikuti langkah gue hingga depan kelas. Ia mengambil sapu dan ikut menyapu kelas bersama gue.

"Gue lupa Rusy kalok hari ini gue piket juga. Hahaha.." kevin bergumam sambil menepuk dahinya

"Yaah gajadi dapet transferan 10 juta nya dong? Hahaha.." sahut gue

"Tetep gue transfer kok. Uang gue di bank kan segunung. Hahaha.." sombong Kevin

   

   Gue dan Kevin tertawa bersama sambil menyapu. Gue seneng masih bisa bercanda dan tertawa bersama cowok yang gue cinta meskipun gue gatau perasaan dia ke gue gimana.

"Vin, malam promnight nanti dateng sama siapa?" tanya gue

   Kevin terdiam sejenak.

"Ng.. Masih bingung sih. Sama lo juga boleh hehe.." tawa dia

"..." Gue gabisa berkata apapun selain terdiam. Kevin mendekatkan tubuhnya di hadapan gue. Ia mengayunkan tangannya yang mendarat tepat dikepala ge. Dielusnya beberapa kali dengan lembut dan tersenyum.

"Insya Allah gue dateng sama lo nanti. Siapin aja segala sesuatunya." ujar dia yakin

Benar-benar diluar dugaan, Kevin akan berkata seperti itu ke gue. Sepertinya wajah gue ini mulai merah merona, blushing oh myyyy!!!, gue malu dan hanya mengangguk, padahall hati guee senengnyaa mintak ampun, hahaha

Kepoin teruss yaaa!!!

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang