Chapter 1

251 38 17
                                    

Malam itu sangat dingin, bahkan untuk gadis cantik yang kini terduduk dipinggiran ranjang tempat tidurnya. Gadis itu kini terdiam melihat pesan singkat yang dikirimkan teman satu sekolahnya itu. Pertahanannya seakan hancur begitu saja, luluh lantak saat ia membaca isi pesan itu.

08524678xxxx

Gue Faya. Gue cuma ngasih tau kalau tadi siang Alan kecelakaan, dan dia gak bisa diselamatkan. Lo kesini ya cepetan, di Rumah Sakit Puspita VI.


Hancur


Itulah yang Vika rasakan sekarang.

Untuk apa bila pada akhirnya Vika benar-benar ditinggalkan? Jika selama ini ia selalu diberikan kasih sayang oleh kekasihnya itu. Ia tak habis pikir dengan tindakan Alan. Ia tau, kecelakaan bukanlah sesuatu yang disengaja. Tapi bukankah itu salam perpisahan yang buruk?


Dua hari sebelum kejadian itu, Alan meminta hubungan yang telah terjalin setelah 1 tahun lamanya itu untuk diakhiri. Katanya ia akan pindah keluar negeri untuk waktu lama, dan ia yakin bahwa gadisnya itu tak bisa menunggu selama ia disana. Alan pun memilih untuk mengakhirinya, dengan pasrah pun Vika menuruti perkataan Alan.


Tapi sekarang apa yang terjadi?


Dunia gue benar benar hilang sekarang, lan. Lo tau? Betapa berharganya lo dihidup gue?

Lo tau? Saat dunia membenci gue, hanya ada lo yang membangkitkan semangat gue, hanya lo yang tau keluh kesah gue, dan hanya lo yang gue punya.

Dan sekarang?

Dengan kasar Vika mengusap air matanya yang berjatuhan beberapa kali sambil menatap nanar ponselnya yang tergeletak di lantai. Ia mengambil jaketnya, dan segera keluar untuk menuju rumah sakit.

Setelah siap, ia pun keluar dari rumahnya. Selang beberapa detik setelah ia memakai sepatunya, hujan pun turun.


Hujan

Vika melihat rintik air hujan yang berjatuhan dari atap rumahnya.

Alan, biasanya kalau hujan kita main hujan-hujanan.

Dulu, kalau kita ketahuan hujan-hujanan sama ibu kamu, kita berdua dimarahin.

Sekarang? Kok aku sih yang merasa sakit. Harusnya kamu kan ya?

Kamu sakit kecelakaan itu, kamu kesakitan menghadapi masa krisis kamu. Dan karna kamu udah gak ada kamu juga sakit, karna gak bisa pamitan sama aku.

Aku yakin, kata-kata terakhir yang aku ucapin tadi itu benar.


Vika pun menangis ditengah-tengah hujan yang mengguyur Kota Jakarta.


===


She Is Gone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang