Jun sedang berladang di ladang milik pamannya dikota yang katanya cukup jauh dari gubug klasik ini.Tak terasa aku sudah beberapa hari berada di Poseidon bersama Jun sebagai pemandu wisataku.Hari ku terasa membosankan tanpa Jun,ahkirnya kuputuskan untuk berjalan-jalan mencari udara segar.
Aku berjalan menyusuri kota tanpa tujuan,kota ini tampak aneh seperti tak berpenghuni.
"Kota ini cantik menurutku,tapi kenapa seperti tak berpenghuni? Sayang sekali" Gumamku dalam hati.
Tiba-tiba aku melihat seekor kelinci putih berkeliaran,dia lucu sekali mirip seperti Jun.Aku mengikuti setiap lompatan kelinci itu,hingga tak sadar aku masuk ke hutan yang sepertinya tak asing bagi ku.
"Ini kan,pohon Arabella yang kemarin?!"
Kelinci itu berdiri tepat di bawah pohon Arabella itu,namun tak lama kemudian bulu putih itu berubah menjadi warna merah darah.
Yap,sebuah daun pohon itu jatuh dan mengenai tepat di kelinci itu.Sontak aku terkejut melihat darah yang ada di tanah ini mulai mengalir ke arah ku.
Tak lama kemudian,aku mendengar suara tepukan tangan seseorang dari balik pohon itu.Seseorang yang mengenakan hoddie bewarna hitam dengan kepala tertunduk kebawah.
Aku mulai cemas,dia sangat mencurigakan.
Iya mengangkat tangan nya,meraih satu daun arabella.Tangan kanan nya tampak mengalir darah segar akibat daun itu.
"Berikan kristal itu!Jika tidak kau akan mati sama seperti kelinci itu!"ia berteriak sembari melemparkan daun itu tepat ke arah ku,aku hanya terkejut dan diam terpaku melihat pecahan kaca itu makin dekat di depan ku.
"Tidak..!!"
Aku terkejut terbangun dari mimpi buruk ku itu.Tapi apa benar itu hanya sebuah mimpi?Hal itu terasa sangat nyata sekali,hingga aku tersadar aku mengenakan gaun dan sepatu kaca yang sama didalam mimpiku tadi.
Apa mimpiku tadi sungguh terjadi?
Mengapa aku tertidur digudang?
Aneh sekali.
Aku melihat cermin yang retak dihadapan ku tiba-tiba berubah seakan menjadi televisi.Didalam cermin itu aku melihat sosok yang tak asing bagiku.
Dia adalah Jun!
Aku melihat Jun sedang bertarung dengan seseorang berhoddie hitam panjang.
Hei tunggu!
hoddie itu tak asing bagiku.
Ah,benar!
dia yang melemparkan daun arabella kepadaku.
"Kau bukanlah seorang pangeran!kau hanyalah pecundang negeri ini!"
Jleb...
Sebuah pedang menusuk tepat di perut Jun,ia seketika terjatuh.Dan cermin yang tadi ku pegang sekarang jatuh dilantai.
Ini bukan mimpi,Jun memang nyata.
TBC
Jangan Lupa Vote&Comment!!^^