Mimpi pun dimulai...
Cuaca cerah menyambut siang hari. di suatu taman luas, berhiaskan pepohonan dan tumbuhan hijau yang tampak asri. Burung burung terbang di lagit biru yang hanya menampakkan sedikit awan. Kupu kupu menari, menghinggapi bunga bunga cantik yang berbeda warnanya satu sama lain.
Langkah Mikha begitu ringan menapaki jalan setapak, menikmati keindahan alam yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sejenak ia menghampiri sebuah pohon dan mencoba untuk memetik buah apel yang bisa dicapainya. Warna apel yang merah ranum langsung menggugah seleranya, dengan satu gigitan kecil dia bisa merasaka manis alami dalam tiap rongga mulutnya.
"humm... ~ enak sekali..."
Lalu Mikha melanjutkan perjalanannya. Angin berhembus lembut, menerbangkan helaian rambut panjangnya. Begitu segar untuk dirasakan...
Namun seketika...
Angin mulai berhembus kencang bak badai yang menyapu bersih pemandangan indah di sekitarnya, dan berganti menjadi negatif. Yang dia lihat sekarang hanyalah warna putih suram, sensasi dingin yang menusuk setiap pori pori kulit mulai bisa dirasakannya. Ketakutan mulai terpancar dari ekspresi wajah'negatifnya'. Ia tahu, teror akan dimulai...
"oh tidak~ i,ini kan...?!~"
Sekitarnya mulai bermunculan gelombang spiral, Mikha merintih karena rasa pusing yang hebat di kepalanya, bahkan bisikan dan desahan yang terus terngiang dikedua telinganya. tanpa jeda, tanpa henti... dan itu masih belum apa apa....
Lalu tubuhnya seperti terangkat dan melayang dengan posisi berbaring, belenggu rantai melilit Kedua lengan dan kakinya, menarik nya ke segala arah, membuat Mikha mengerang kesakitan, menahan rasa sakit yang teramat sangat.... bahkan ia sampai berhalusinasi, melihat jiwanya ditarik paksa dari tubuhnya oleh sosok menyeramkan yang selalu dilihatnya tiap ini terjadi. Sosok bayangan hitam besar yang menyeringai lebar dan tertawa melengking padanya.
"AHHHHHHHHHHHHHH!!!~~"
Jeritannya terhenti. tubuhnya serasa dihempaskan begitu saja. Mikha mencoba bangkit dengan menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, namun ketika ia membuka mata, ekspresinya berubah....
Kali ini ia berada di tempat yang jauh berbeda, sekitarnya bagai suasana langit malam dengan banyak sekali serbuk biru berkilauan yang jatuh entah dari mana. Dengan perasaan heran sekaligus takjub... Mikha mencoba menyentuh serbuk itu dengan kedua telapak tangannya dan seketika menghilang.
"tempat apa ini?"
"anggap saja.... ini alam bawah sadarmu..."
Suara itu terdengar bergema dari berbagai arah. di tambah dengan munculnya kabut tebal yang mengganggu pandangannya.
"apa lagi ini?!~ " cemasnya dengan memeluk erat dirinya sendiri, karena hawa dingin kembali menusuk pori pori kulitnya, dan kali ini lebih nyata.
Di antara pekatnya kabut, muncul sosok bayangan yang memancarkan sepasang kilatan merah tajam. Seketika Mikha langsung menjerit ketakutan dan menutup wajahnya dengan tangan, tidak berani melihat sosok itu yang semakin mendekatinya.
"bukalah matamu..." suara dingin nan lembut mulai terdengar, tapi Mikha tidak kunjung berkutik dari posisinya.
Sosok itu hanya mendengus pelan. Dia mengangkat tangan... segenggam serbuk biru ia lemparkan tepat ke wajah Mikha. Hamburan serbuk itu cukup ampuh bereaksi padanya, Mikha pun membuka wajahnya untuk mengambil nafas, dan dia bersin berkali kali karena tidak bisa menahan rasa gatal di rongga hidungnya.
Setelah bersinnya reda, Mikha pun merasa lebih lega. Seolah rasa takut dan sakit yang dialaminya tadi sirna dalam sekejap. Apalagi ia sangat terkejut melihat sosok di hadapannya saat ini.... seorang pemuda? Yang tersenyum kecil padanya. Harus Mikha akui pemuda itu cukup tampan untuk bisa membuatnya terpana, hanya saja Mikha merasa aneh dengan penampilannya yang terkesan suram dengan jubah hitam yang dikenakannya . Tapi pemikirannya itu langsung buyar ketika sosok itu memperlihatkan sorot mata merah tajam, yang sama dengan yang dilihatnya tadi. Apalagi dia baru sadar, terdapat taring tajam yang sedikit terlihat di kedua sudut bibir pemuda itu. dan yang langsung membuatnya takut adalah... ternyata orang itu tidak menapakkan kaki, dan melayang di antara gumpalan putih seperti asap.
'H,HANTU?!!~~...' pikirnya.
Walau rasa takutnya tidak sebesar sebelumnya, Mikha tetap merasa waspada. Kakinya yang masih bergetar, ia ajak untuk perlahan melangkah mundur. Wajah pucatnya tidak bisa ia sembunyikan. Sosok itu pun menyadari ketakutan Mikha dan mencoba untuk mendekatinya.
"kau tidak perlu takut..."
"mana mungkin aku tidak takut~... jelas jelas kamu bukan manusia!"
"......~ m,memang benar, aku bukan manusia... tapi aku juga bukan monster. Aku tidak akan menyakitimu, percayalah..." pinta sosok itu dengan meyakinkan.
Sekalipun kesan menyeramkannya tidak begitu saja hilang, tapi Mikha merasa makhluk itu memang tidak ingin berniat jahat... ia pun berhenti, dan membiarkan sosok itu mendekat ke hadapannya.
"l, lalu... kamu itu sebenarnya siapa?" tanya Mikha dengan terbata bata. "dan tempat apa ini?~"
"sebelumnya izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Re!" terangnya polos sambil menuliskan huruf tersebut dihadapannya, dengan jejak serbuk biru. Membuat Mikha keheranan dengan tingkahnya yang ternyata tidak semengerikan penampilannya.
"Dan..." lanjutnya "tempat ini merupakan bagian dari alam bawah sadarmu..."
"alam bawah sadarku? T,tapi kenapa kamu juga bisa di sini?~"
Re menghela nafas terlebih dahulu, rasanya berat juga jika harus menjelaskannya pada gadis ini...
"...mungkin aku sejenis makhluk gaib, yang mendapat tugas memasuki alam mimpi manusia untuk..."
"seperti.... Baku?"
"Baku??~" bingung. "aku tidak tahu makhluk seperti apa yang kau katakan itu, bahkan aku belum mengerti termasuk apa diriku ini..." Re menundukkan wajahnya. "... t,tapi yang pasti! tugasku di sini adalah memanipulasi pikiran manusia dalam bentuk ilusi mengerikan dalam mimpi buruk..... dan kaulah salah satu.... k,korbanku~..."
"j,jadi selama ini... kamu yang membuatku mengalami teror menyakitkan setiap kali aku tidur?!~"
"y,yah begitulah~..."
"kalau gitu, tolong hentikan semua itu!~... aku sudah terlalu banyak menghadapi masalah dalam kehidupanku, jangan paksa aku mengalami penderitaan lebih banyak lagi... sekalipun hanya mimpi, itu membuat ku tersiksa..."
Re terdiam. Ia merasa tidak tega melihat gadis di hadapannya ini menangis. Hanya saja...
"sayangnya....aku tidak bisa menghilangkannya begitu saja..."
"k,kenapa?!"
"gangguan tidur yang telah ku ciptakan, terbentuk dari berbagai pengalaman hidup juga tekanan yang dirasakan oleh targetku. Dari sekian banyak pemikiran itu, kemudian dikumpulkan membentuk program sleep paralysis tidak lazim yang terjadi tiap malam, yah.. itu juga tergantung servernya, yaitu aku~"
"sembarangan!~ kamu mempermainkan perasaan manusia seperti mengutak atik komputer saja!!~ kamu tidak bisa merasakan betapa tersiksanya aku di tekan ketakutan sampai tidak berani untuk tidur sejak aku SMP!~ . karena tiap kali hal itu terjadi...aku hanya membuat orang tua ku khawatir..."
"maaf, aku hanya menjalankan tugasku~..."
"....~"
"tapi, kali ini aku ingin membantumu, Mikha!" ucapnya dengan wajah serius.
"k,kamu tahu namaku?~"
"tentu saja! aku sudah menganggumu selama bertahun tahun, kau tahu? jadi mengenalmu bukanlah hal yang mustahil. Karena itu, saat ini aku nekat memperlihatkan wujudku di hadapanmu, dan mencoba menyudahi tugasku ini..."
".... m,memangnya tidak apa apa? Kamu bilang ini tugasmu, kalau kamu menyalahinya~..."
"hmm!~ asal kau ikut, itu bukanlah masalah~..."
"ikut ke mana?"
"kau bisa menyebutnya Time Travel..." jawabnya sambil membuat portal.
Re langsung merangkul Mikha, dan mengajaknya melompat ke portal berbentuk seperti lubang hitam itu. dan perlahan lenyap bersama hilangnya keberadaan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep Paralysis
RandomSleep Paralysis... dunia medis mengenalnya sebagai gangguan tidur. namun yang dialami Mikha tidaklah wajar. bayang bayang dan rasa sakit yang selalu dirasakannya setiap tidur membuatnya tersiksa, sampai sesosok yang menyebut namanya "Re" pun menemui...