Pemuda yang sedang asik membaca dibawah pohon ternyata adalah Gio. Ia merupakan Adik Anita. Pria tampan berkulit coklat ini masih duduk dibangku kelas 3 SMA.
Bella sangat suka mengganggu Gio. Mungkin itu adalah hobinya yaitu usil pada semua orang.
Setelah turun dari mobil, Bella langsung menghampiri Gio sedangkan Anita pergi menuju pintu masuk rumah.
"Haiiiiiiiii gantenggggg, kok kayanya asik banget bacanya. Kakak Bella yang cantik ini mau dong dibacain" Bella duduk didepan Gio sambil mengibaskan rambutnya.
Melihat tingkah sahabatnya, Anita hanya tersenyum melihat dari depan pintu masuk rumah.
Tapi sayangnya Gio tidak menggubris sama sekali kehadiran Bella, Ia malah berdiri dan pergi meninggalkan Bella untuk menghampiri kakaknya. Melihat hal tersebut Bella tampak kesal dan langsung melepas dan melempar sneaker kirinya ke arah Gio.
"Dasar terong gak sopan !!!"
Namun lemparan Bella meleset. Ia malah semakin kesal.
"Wleee gak kena, Kak ngapain sih bawa jablay kemari" Gio menepuk-nepuk pantatnya mengejek Bella.
"Gubrakkk !!!" Bella melempar sneaker kanannya namun malah mengenai pintu rumah.
"Mamaahhhhh ada orang gila mau ngerusak pintu"
Gio berlari masuk ke rumah meninggalkan kakaknya dan Bella yang terlihat sangat kesal.
"Sumpah ya Nit adek lo itu bikin naik darah yaaa"
"Lah salah sendiri lu godain dia duluan. Udah tau tuh anak dari awal gak suka sama lu"
Anita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Bella dengan adiknya.
"Tuh kan bener pasti Bella yang dateng" Suara wanita paruh baya datang dari balik pintu
"hehehe halo tante" Bella dan Anita menyalami mamahnya Anita.
"Aduhhhh Bella untung pintu tante gak rusak, Kalo rusak ...... kamu mau tante jadiin pintu rumah tante ? " Mamah Anita tersenyum, namun senyumnya tampak mengerikan di mata Bella.
"maaf tante gak sengaja tadi, serius deh tannnn tadi itu tangan Bella gerak sendiri" Bella memasang tampang melas agar gak diomeli.
"hmmm yaudah ayok masuk tante buatin minum plus sesajennya" Mamah Anita menarik nafas panjang tanda memaafkan Bella, Ia sebenarnya juga sudah terbiasa dengan sikap Bella yang sarkastik.
"Hmmmmm dasar Bella, kalo kamu bukan anaknya jeng Ratna udah tante benyek-benyek jadi bala-bala kamu" dumel Mamah Anita dalam benaknya.
"Asikkkk makasih tante" Bella langsung tersenyum lebar.
Anita dan Bella langsung pergi ke kamar Anita untuk membuka sesi curhat mereka bedua.
***
Kamar Anita didominasi dengan warna merah muda, serta terdapat boneka teddy bear besar seukuran manusia berwarna merah muda yang terlihat duduk manis dipojok ruangan bersebelahan dengan kasur yang berada ditengah-tengah kamar. Kamar Anita cukup besar jika dibandingkan dengan ukuran rata-rata sebuah kamar. Bella menghampiri boneka besar itu dan menjatuhkan badannya disana. Sedangkan Anita merebahkan badan di kasurnya sambil memandang ke atas.
"So... Nit, Jadi lo mau gue dongeng tentang apa dulu ? Kisah hidup gue yang pilu ini atau Gossip yang lagi hot di kampus"
Anita memejamkan matanya, sebenarnya dua hal tersebut tidak terlalu penting. Namun, mendengarkan curhatan Bella merupakan hiburan tersendiri baginya. Sedangkan Gossip tentang Langit hmmm entah kenapa dia sangat penasaran tentang semua yang berkaitan dengan Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Langit
Teen FictionAnita hanyalah seorang mahasiswi biasa yang kelewat pintar. Walaupun begitu, dia merupakan wanita yang sangat pendiam didepan orang lain selain sahabatnya Bella. Wanita berkulit kecoklatan ini diam-diam selalu memperhatikan Langit dari kejauhan. Lan...