Bella dengan lahapnya memakan kentang goreng di depannya, namun tidak bagi Anita. Ia sudah merasa kenyang hanya dengan melihat Bella seperti babi kurus yang kelaparan. Bagaimana tidak, Anita selalu keheranan apa rahasia Bella bisa tetap kurus walaupun nafsu makannya sebesar ini.
Ketika semangkuk besar kentang goreng sudah mulai menipis, Anita bergegas mengambil mangkuk itu dan diletakkan di samping kanannya. Bella ingin mengambil kentang goreng, namun ditepuk dan dihadang tangannya tersebut oleh Anita.
"Iiiiiiiiiiiiihhhhhhhh ........ Apaan sih lo Nit mubazir loh itu kalo gak dimakan, sini balikin ah" Bella tidak menyerah dan begitu pun dengan Anita. Ia merauk semua sisa kentang goreng dengan tangan kanannya dan langsung memasukkan semua kedalam mulutnya. Melihat hal itu Bella merasa kesal dan menjambak rambut Anita dengan kedua tangannya. Anita merintih kesakitan dengan mulut masih penuh dengan kentang goreng. Karena Anita tidak terima, Ia juga menjambak rambut panjang Bella dengan sekuat tenaga menggunakan tangan kirinya.
"Lepasin Gak Belll, Aaaakkk" Kentang goreng buru-buru ditelannya agar bisa bicara.
"Lo dulu lepasinnnnn rambut gueeee !!!!"
Anita pun menarik rambut Bella semakin kencang, Bella melototkan matanya yang bulat dan menarik rambut Anita ke belakang dengan lebih kuat juga.
"Aaaaakkkkhhh !!" dua-duanya merintih kesakitan dan tidak mau mengalah
"Lu duluan yang narik rambut gua, sekarang lu dulu yang lepas, Aaaakkkhh BELLA SAKITTT"
"SIAPA SURUH NGABISIN KENTANGNYA, Aaaaaakkhhhhh ANITAAAA GUA ABIS KESALON"
"Okey lepasinnya bareng-bareng. Itungan ke tiga, Satu..... Dua..... Tiga....."
"Aaaarrggghhh" dua-duanya tidak melepaskan pegangannya
"Gue tau Nit lo ini mau begoin gue kannnn, CEPETAN LEPASINNN !!!"
Keduanya sangat keras kepala, tiba-tiba Gio masuk kamar Anita tanpa mengetuk pintu.
"Apaan sih ribut-ribut, kedengeran ampe kamar gua" Karena hari ini sekolahnya diliburkan, jadi Gio memilih tinggal di rumah dan menjadi saksi pertengaran dua wanita muda ini. Melihat Kakaknya yang sedang kesakitan, Gio langsung menghampiri
"Lepasin kakak gua gakkkk ........."
Bukannya melerai Ia malah ikut menjambak rambut Bella.
Bella melepas salah satu jambakannya di Anita dan berusaha meraih kepala Gio namun tidak terjangkau. Akhirnya Ia mencubit paha mulus Gio yang saat itu terekspos karena celana pendeknya.
"Aaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrhhhhhhhh !!!!!!!" Gio menepuk-nepuk tangan Bella namun Bella tidak melepaskankan cubitannya.
"Lepasin gak yo, Kalo gak lu lepas tangan lo itu, Gue bikin putus paha mulus lo ini" Bella tersenyum culas namun sambil merintih kesakitan karena dijambak dua orang.
"BELLA ... ANITA... GIOOOO... !!!" Mamah Anita datang sambil membawa sapu lidi ditangan kanannya.
Melihat Mamahnya yang akan melempar sapu, mereka bertiga sontak langsung melepas pegangan masing-masing.
Mamah Anita menarik nafas panjang dan dalam
"Jangan sampe sapu lidi ini terbang ke mulut kaliannnn... Udah tua-tua pada gak malu teriak-teriak kaya gitu yaaa, cangkem kok ombo neram bocah ki" Mamah Anita sambil memukulkan sapu lidinya ke arah tembok saking kesalnya.
Tiga pemuda itu hanya diam dan mengelus-elus bagian tubuhnya yang terasa sakit.
"I'M WATCHING YOUUU ........" Mamah Anita menunjuk-nunjuk ke arah mereka, dan langsung balik badan meninggalkan mereka pergi melanjutkan pekerjaannya yang terhenti tanpa memberi kesempatan tiga anak ini menjelaskan apa yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Langit
Teen FictionAnita hanyalah seorang mahasiswi biasa yang kelewat pintar. Walaupun begitu, dia merupakan wanita yang sangat pendiam didepan orang lain selain sahabatnya Bella. Wanita berkulit kecoklatan ini diam-diam selalu memperhatikan Langit dari kejauhan. Lan...