''Aku akan kembali!
Dengan turunnya serpihan salju,
Tunggu saja nanti.""Tidak akan,
Selama negeri ini masih dalam naunganku,
Sihir sampahmu tak berguna."***
Hermione berlari kecil untuk menghampiri Harry dan Ron yang sedang berada di Ruang Rekreasi. Dia membawa sebuah buku tua yang terlihat sudah berumur ratusan tahun di tangannya.
Tahun ini, Hermione menginjak tahun keeempat di Hogwarts, beberapa hari yang lalu baru saja dia kembali ke Hogwarts setelah beberapa minggu menikmati liburan musim panas di dunia Muggle.
"Hermione, apakah kau sudah mengerjakan PR dari Professor McGonnagal?" Suara Ginny terdengar menggema dari ujung koridor, "Apa itu yang kau bawa?" Lanjut Ginny seraya menghampiri Hermione yang terlihat berusaha menyembunyikan buku itu dibalik jubah sihirnya.
"Ehm, tidak ada apa-apa, Ginny. Hanya sebuah buku tua yang aku temukan di perpustakaan. Well then, aku sudah mengerjakan PRnya, mau lihat? Ambil saja di kamarku, di laci nomor 3." Jawab Hermione sambil tersenyum kecut kepada Ginny.
Setelah Ginny berjalan menjauh darinya dan menuju kamar asrama Gryffindor, Hermione segera mempercepat langkah untuk mencapai Ruang Rekreasi yang masih terletak beberapa koridor jauhnya.
Hermione membuka pintu dengan tergesa-gesa sehingga menghasilkan bunyi yang cukup panjang dan menggema.
"Harry, Ron! Lihat apa yang aku temukan di perpustakaan, kalian pasti akan senang." Harry dan Ron sedang menghangatkan diri mereka di perapian yang berada di sudut ruang segera menoleh mendengar suara Hermione yang memenuhi ruangan.
"Buku apalagi yang kau bawa? Buku pemakan segalanya yang berwujud gigi tajam seperti saat dalam pelajaran Hagrid? Atau buku yang didalamnya terdapat monster yang siap memakan kita? Aku harap, kali ini buku yang kau bawa aman untuk dibaca." Seru Ron sembari berdiri dari tempat ia duduk tadi.
"It's totally safe, buku ini sepertinya sudah lama disembunyikan oleh Dumbledore atau guru-guru yang lainnya." Ungkap Hermione sembari mengeluarkan buku kusam berukuran besar dengan banyak debu di sekelilingnya.
"Kalau buku ini letaknya tersembunyi, berarti kau masuk ke Restricted Area, Mione?" Harry ikut bergabung bersama Hermione dan Ron yang sedang berdiri disekitar buku tua tersebut.
"Uhm, ya—bisa dibilang begitu. Sesudah membereskan ruangan yang guru-guru disini katakan terlarang, Mr. Filch lupa menguncinya lagi. Aku yang sedang membaca buku tentang makhluk mitologi jadi tergoda untuk masuk kedalamnya." Jawab Hermione, "lalu aku menemukan buku ini terjatuh di lantai, and here it is, aku penasaran jadi kubawa saja kesini. Tidak sepenuhnya salah diriku bukan?"
"The Chronicles of Narnia. Norak sekali judul bukunya, seperti dongeng anak-anak zaman dahulu." Ejek Ron seraya kembali ke sofa dekat perapian dan mulai menghangatkan tubuhnya kembali.
Harry yang sama halnya penasaran dengan Hermione segera meneliti buku itu dengan seksama, namun dia sendiri tidak menemukan tulisan lain apapun selain judul yang dibaca Ron tadi.
'Ada gembok disini, bukunya terkunci ya?' gumam Harry.
"Alohomora!" Hermione mengucapkan mantra seraya mengayunkan tongkatnya untuk membuka gembok, "Terlalu lama Harry, engkau hanya tinggal mengucapkan Alohomora dan gembok itu akan terbuka." Ujar Hermione dengan nada mengejek Harry.
"Tidak Hermione, gembok itu tidak terbuka. Kau hanya memperparahnya, gembok itu sekarang menambah perisai pelindungnya." Harry menjawab penuturan Hermione dengan raut wajah yang heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acquiescent Love
Fantasy𝑯𝒆𝒓𝒎𝒊𝒐𝒏𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝑬𝒅𝒎𝒖𝒏𝒅✨ [ VERY SLOW UPDATE ] Edmund menoleh menghadap Hermione, "Lain kali jangan buat semua orang khawatir." "Sepertinya yang khawatir pada diriku hanya kau Edmund." kata Hermione seraya terkekeh. ...