02.

98 9 0
                                    

Hyurim Pov

aku sekarang berada di rumah, tepat sekarang aku berada di kamar ku, hey aku pulang kerumah tapi aku mengabaikan orang tua ku, beberapa hari ini aku sepulang kuliah selalu mengurung di diri di kamar, jika makan aku turun akan tetapi setelah selesai aku langsung masuk kekamar, Jimin oppa melihat ku hanya diam bahkan saat Eoma memarahi ku dia juga diam, tentu saja diam aku tak melawan eoma coba saja aku melawan oppa akan menegur ku atau menegur eoma..

Tok To Tok

aku mendengar suara pintu kamar ku, seseorang mengetuknya dan membukanya.

"wae Jihoon-ssi?" saat melihat adikku lah yang tengah mengetok, ia duduk di kasurku dan melihat kearah ku.

"ada apa dengan mu nunna? kenapa kau akhir akhir ini tidak membuat keributan di rumah?" tanyanya.

"entahlah aku sedang kesal sekali" gumamku dengan masih menatap buku buku ku "sekarang aku sedang di permainkan"

"wae siapa yang mempermainkan mu?"

"huh" aku menghela nafas "apa kau marah, aku di permainkan?" tanya ku

"yak siapa yang tidak marah? walaupun kau menyebalkan tentu saja aku marah jika mendengar kau di permainkan seperti ini" aku melihat ekspresi kesal Jihoon

"kkk~ sudahlah aku tak apa, nanti juga hilang kesal ini" gumamku, ku lihat Jihoon berdiri.

"katakan padaku biar aku akan menghajar nya, kau lupa bahwa adik mu ini gengstar" ia mengacak rambut ku asal.

"ye ye ye" gumamku seadanya, pintu kamar ku terbuka.

"aigo~ uri Jihoonie disini? kenapa kau ke kamar Hyurim" tanya Eoma Jihoon hanya diam melihat ku dan eoma. "Jihoon-ah ayo turun kebawah kita makan malam appa dan Hyung mu sudah menunggu" gumam eoma menarik Jihoon.

"nunna ayo turun" gumam Jihoon berhenti menatap ku.

"turunlah jangan manja appa dan oppa mu sudah menunggu" pengucapan eoma begitu berbeda saat dia mengatakan ini pada Jihoon padahal kata kata ini begitu sama, entah kenapa disini seperti aku anak tiri.

aku hanya mengikuti Eoma dan Jihoon dari belakang, seperti ingin menangis, aku ingin berteriak sungguh, aku bersikap sangat biasa di depan mereka seperti tidak ada masalah, aku tersenyum miris.

aku duduk di meja makan ku, dan mengambil beberapa lauk, aku memasukkan nasi kedalam mulut ku dan mengunyah nya pelan.

"nunna makanlah yang banyak, apa kau sedang sakit?" tanya Jihoon menaruh 2 daging di atas mangkuk nasi ku, aku tersenyum.

"aniya, kau tau bukan jika aku sakit akan berada di kamar" gumamku

"kau terlihat tua jika sedang kurus Hyurim-ah, ikutlah dengan oppa jalan bersama teman oppa, dari pada megurung diri di kamar" Jimin oppa bersuara

"yee aku akan ikut oppa lain kali" gumamku

"yakk jika kau punya masalah di luar jangan sampai kau bawa bawa seperti ini, ash kau benar benar seperti meniru appa mu"

Tring

aku meletakkan dua sumpit ku dengan kencang, dan itu membuat mereka terkejut.

"aku sudah selesai makan, aku ada janji dengan teman ku" gumamku berdiri dari tempat duduk ku.

"yakk kau semakin tidak sopan eoh~" teriak eoma

aku keluar, sungguh aku benci keadaan sekarang, aku benar benar merasa seperti bukan anak kandung dari mereka.

aku berjalan keluar, aku naik bus, tujuan ku sekarang sungai han, aku tidak peduli pukul berapa sekarang, aku benar benar sangat tidak ingin kembali kerumah, eoma maupun appa aku membenci mereka sungguh.

My Cool Namja [Min Yoongi x Hyurim]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang