TIGA PULUH TUJUH, NAUGHTY BOYFRIEND

6.7K 452 51
                                    

Alecia Pov.

Saat ini aku sedang duduk sendiri diatas rooftop sekolah. Dengan di temani angin sejuk yang membuat rambutku berantakan. Saat ini sudah jam pulang sekolah, tapi aku sedang malas untuk kembali kerumah, karena hari ini tidak ada jadwal untuk latihan dance.

Aku duduk di lantai rooftop yang dingin, tidak panas seperti biasa, karena awan saat ini sedang mendung. Sepertinya awan tahu, kalau ada orang dibumi ini yang sedang bersedih.

"Bahkan awan juga ikut bersedih bersama ku." lirih ku dengan tersenyum pahit.

Aku kembali menumpahkan air mataku, rasanya lelaki di dunia ini sama saja, hanya bisa menyakiti hati perempuan. Terkecuali papa, yang selalu menjaga hatiku.

Aku menghapus air mataku saat mendengar langkahan kaki seseorang.

"Kenapa kamu panggil aku?" tanya seseorang dengan suara beratnya.

Aku tahu suara itu. Tapi aku tetap tidak membalikkan badan ku untuk menatapnya.

"Kapan aku panggil kamu?" tanya ku kembali pada Raefal yang ku yakini sedang berdiri di belakangku.

"Kenapa kamu disini? Dan sendiri?" tanya Raefal dengan nada dinginnya.

Nada suara itu yang kembali membuatku sakit, aku sangat merindukan Raefal yang hangat dan perhatian.

Aku menutup mataku, karena mataku kembali memanas dan ingin mengeluarkan air mata. Aku mencoba untuk menenangkan diriku sendiri.

"Apa itu penting buat kamu sekarang? Untuk mengetahui alasanku berada disini." ucap ku dengan nada yang ku buat se cuek mungkin.

Raefal tidak menjawab, dan itu membuatku semakin tersakiti.

"Apa orang rumah tau kalo kamu sebenernya udah jamnya pulang sekolah sekarang?" tanya Raefal tetap dengan nada dinginnya.

"Mereka tau." jawab ku.

"Kenapa kamu gak langsung pulang? Apa mereka ngga akan nyariin kamu?" tanya Raefal.

"Mereka ngga akan nyariin aku, karena aku udah izin kalo aku bakalan pulang telat buat latihan dance." ucap ku menjelaskan padanya.

"Dance? Kenapa sanggar tarinya kosong kalo kamu ada latihan dance?" tanya Raefal penasaran.

"Kamu. Bohong?" tanyanya pada ku dengan suara yang sedikit meninggi karena mengetahui kalau aku berbohong.

Aku menganggukkan kepala ku pelan. Yang berarti iya.

"Kenapa kamu bohong ke mereka?!" tanyanya dengan nada marah.

Saat ini Raefal sudah berdiri dihadapanku, berdiri dengan tegap dan menatap ke bawah, ke arah ku. Dimana aku sedang duduk. Aku melihat keatas sambil tersenyum kearahnya, berbeda dengannya yang melihatku dengan kemarahan.

"Jawab aku! Kenapa kamu bohong?!" ucapnya lagi dengan suara tinggi.

Akupun berdiri. Menatap matanya, sambil tersenyum samar. "Mulai kapan kamu peduli lagi sama aku?" tanya ku lembut dengan senyum pahit yang menghiasi wajahku.

Naughty BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang