SATU, NAUGHTY BOYFRIEND (Prolog)

49.2K 1.6K 17
                                    

Mianhae, Typo bertebaran☺
Jadi kalo baca diharapkan fokus.
Happy Reading💘
.
.

"Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Dan di setiap tuhan kasih lo masalah, yakinlah tuhan hanya ingin melihat seberapa kuat dan sabar lo untuk menghadapinya. Karena tuhan menyayangi hambanya yang sabar." Aksa Aldiano.
.
.


Terdengar dari luar, suara musik yang sangat keras serta teriakan kegirangan orang yang berada di dalamnya pun sangat jelas. Laki-laki itu melangkahkan kakinya dengan mudah untuk memasuki ruangan tersebut.

Terlihat banyak Laki-laki dan perempuan di dalamnya, tak jarang perempuan itu pun menggunakan pakaian sexy. Pakaian yang bisa dibilang kurang bahan.  Semua berhamburan menjadi satu, antara laki-laki dan perempuan. Terlebih lagi banyak sekali laki-laki dan perempuan yang saat ini sedang mabuk. Laki-laki ini berjalan masuk kedalam, menuju  bar untuk memesan minuman.

"Bro." ucap lelaki itu menanggil sang pelayan.

Pelayan itu pun berjalan untuk mengambil Wine, mengerti akan kebiasaan dan kesukaan laki-laki tersebut. Setelah pelayan itu mengambil sebotol wine, ia langsung membuka tutupnya dan memberikan botol wine itu pada lelaki dihadapannya.

"Kalo mau nambah ngomong." ucap pelayan itu lalu pergi melayani orang lain.

Laki-laki itu membuka dompetnya, lalu mengeluarkan uang untuk membayar minumannya tadi.

"Raefal Cetta Early!" teriak seseorang dari belakang dengan nada dingin namun keras.

Raefal yang sedang menikmati wine kesukaannya itu pun merasa terganggu. Raefal menolehkan kepalanya ke belakang, guna untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Aksa, ngapain lo kesini?" tanya Raefal, beberapa detik kemudain Raefal kembali menyeruput Winenya yang sudsh tinggal separuh.

"Bapak lo nyariin, bolak-balik telfone gue katanya telfonenya gak lo angkat."

Raefal masih tidak menjawab, ia malah memanggil pelayan lagi untuk memesan wine. Aksa yang melihat mulai geram dengan sikap Raefal yang sekarang. Aksa jauh-jauh datang untuk menjemputnya, meminta penjelasan tetapi diabaikan begitu saja.

"Bro, sebotol lagi ya!" teriak Raefal yang sudah diangguki oleh pelayan tadi.

"Eh gak usah, bro." ucap Aksa kepada pelayan yang belum berjalan untuk mengambilkan pesanan Raefal.

"Gimana sih." omel pelayan tersebut lalu berjalan pergi untuk melayani yang lainnya.

"Lo kenapa sih? Mau? Ngomong dong! Gue beliin sa!" teriak Raefal kesal. Aksa yang mendengar pun hanya menggelengkan kepalanya. Aksa melihat setiap sudut ruangan ini, dan di setiap sudut selalu saja ada pemandangan yang tidak senonoh.

"Lo ada masalah sama bokap lo?" tanya Aksa pelan, supaya Raefal tidak tersinggung.

"Apa peduli lo!"

Aksa harus extra sabar menghadapi sikap Raefal kalau sudah seperti ini. Yang ada dipikirannya adalah dirinya harus mabuk untuk menyelesaikan masalahnya.

"Honey." sapa perempuan yang datang dari arah belakang Raefal. Raefal hanya tersenyum untuk menanggapinya, karena moodnya saat ini benar-benar hancur.

Perempuan itu memeluk Raefal Dari belakang, menenggelamkan wajahnya di leher Raefal, dan mencium leher Raefal beberapa kali untuk menikmati aroma parfum Raefal. Sedangkan, Aksa yang melihat aksi perempuan itu pun mulai geram.

"Ikut gue!" ucap Aksa dengan menarik tangan Raefal secara paksa, sedangkan Raefal mau tidak mau harus menurut karena badannya sudah lemas. Perempuan itu hanya berdecak sebal saat Raefal di ambil alih oleh Aksa.

°°°°

Saat ini Aksa membawa Raefal untuk pulang ke rumahnya. Aksa memaksa Raefal untuk menaiki mobilnya. Walaupun Raefal sedikit meronta untuk di lepaskan, tapi apa daya tenaganya tidak sekuat tenaga Aksa saat ini.

"Lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Raefal dengan suara khas orang mabuknya.

Raefal memang tidak terbiasa dengan minuman keras, karena itu Raefal mabuk walau hanya meminum setengah botol wine.

"Apa gue bilang! Lo kenapa sih gak pernah sadar Fal! Lo itu ganteng, pinter, kaya, punya segalanya, dan orang yang perhatian sama lo dimana-mana! Tapi kenapa lo ngebuat harga diri lo rendah dengan cara mabuk dan pergi ke tempat kayak gini?" teriak Aksa dengan suara tinggi. Tetapi matanya tetap fokus memandang  jalan raya.

Raefal hanya diam, tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Aksa, ia memutuskan untuk menatap arah luar jendela, mencoba menjernihkan pikirannya.

"Lo itu gak bisa buat pergi ke tempat clubbing kayak gitu! Kenapa tiba-tiba lo jadi ngerubah sikap lo kayak gini?" Aksa tidak habis fikir, mengapa sahabatnya ini merubah sikapnya menjadi Naughty seperti ini. Aksa tahu, Raefal sangat anti dengan clubbing, apalagi minuman yang membuat dirinya mabuk.

"Lo itu udah bukan Raefal yang gue kenal sekarang! Raefal yang sekarang itu, suka pergi ke tempat yang bikin orang-orang mabuk, suka gonta-ganti cewek! Mana sifat lo yang dulu? Yang anti sama tempat clubbing, yang paling gak bisa mainin perasaannya perempuan!"

Nada bicara Aksa semakin meninggi, dan mengisyaratkan seperti meminta kejelasan. Raefal lagi-lagi tidak menjawab. Aksa pun hanya diam, mencoba mengontrol emosinya.

Raefal menarik nafasnya dalam, dan matanya masih menatap luar jendela. Seketika suasana menjadi hening, karena Aksa tidak berbicara.

"Bener kata lo, gue punya semuanya Sa. Tapi satu yang lo gak pernah tau, gue gak punya kasih sayang dari orang tua gue! Gak kayak lo, yang tiap pulang sekolah di tungguin di depan rumah sama mama lo. Yang bisa dinner tiap malem bareng keluarga." Raefal tertawa kecil di sela-sela ucapannya. Namun Aksa tau, tawanya itu sangat miris.

Suasana di mobil saat ini kembali hening, hanya terdengar suara mobil dan ramainya jalan raya saja.

"Lo harus berubah Fal, lo gak bisa ninggalin semua masalah lo gitu aja. Lo gak bisa, di setiap ada masalah lo lebih milih mabuk-mabukan di banding cari jalan keluarnya. Lo harus berubah, dan gue akan bantu!" ucap Aksa.

°°°°
Jangan lupa Vote dan Komentar☺

Naughty BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang