Awal Bertemu

22 8 0
                                    

This part has entered into the story.

Hai kenalin nama aku, Cait Angela, aku murid baru di SMA Pelita Bangsa, aku ambil jurusan MIPA.

17 Juli, aku memulai semua dari awal, mulai dari berkenalan dengan teman, guru baru, suasana baru,dan kelas baru.

Hari pertama aku masuk sekolah, dimulai dengan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Kegiatannya hanya dapat pengarahan dari kepala sekolah, dan keliling sekolah.

Aku kenal pertama sama Zahra, karena dia Sahabat SMP hehe.
Yang asli dari sekolah ini aku kenal kedua sama Shafa, orangnya asik banget.

***
Hari kedua sekolah, aku mulai beradaptasi sama lingkungan sekolah. Kegiatan hari ini cuman di kelas aja, dapet pengarahan dari guru tentang MPLS.

***
Hari ketiga.
Nah hari ketiga ini aku malas banget, karena acaranya kemah, sebal banget sama acara hari ini.

"Ra, gua malas banget ikut kemah"

"Ya mau gimana lagi, kan ini juga termasuk MPLS Cait"

Aku dan Zahra langsung ikut berkumpul dengan teman-teman kelas.
Beberapa lama kemudian, kita dapat instruksi kalau kita suruh bangun tenda buat nanti malam tidur dan milih kelompok.
Aku kelompok sama, Zahra, Andin, Shafa, Rina dan Nayla.

Setelah beberapa menit, akhirnya tenda selesai didirikan, setelah menghadapi beberapa rintangan.

"Nanti malam bakal hujan ga ya?" Tanya Shafa

"Semoga aja engga shaf" jawab Rina

15.00 WIB

"Sekarang udah jam 3, kegiatannya materi 1, ayo sekarang ke lapangan" ajak Zahra

"Why harus MATERI why" kataku sambil muka cemberut

Baru 15 menit diberikan materi oleh kaka pembina, hujan pun turun sangat deras sekali, kita semua di arahkan ke aula untuk berteduh sementara sampai hujan reda. Di dalam aula tidak hanya diam ataupun ngobrol tapi kita main games sama kaka pembina, ternyata seru juga ikut kemah.
Udah 1 jam lebih, hujan tak kunjung reda, kaka pembina mengarahkan untuk mengambil tas, dan kemungkinan besar akan tidur di aula, karena air sudah menggenang di tenda.

"Ra, ini berat banget alat masaknya, gimana dong?" Tanyaku pada zahra

"Yaudah taruh di tenda aja, lu bawa tas aja" jawab Zahra

"Takut hilang"

"Engga Cait ga akan hilang" Zahra meyakinkanku

Akhirnya alat-alat masak seperti panci dan alat penggorengan aku tinggal di tenda, daripada berat bawa ke aulanya.

***
18.00 WIB

Akhirnya hujan reda setelah azan magrib, dan kaka pembina suruh kita pindah lagi ke tenda, OMG badan aku copot disini kayaknya. Setelah naruh barang-barang di tenda, kita masak buat makan malam, makannya cuman sama mie instan, berasa anak kost aku disini, yaallah.

30 menit kita dikasih waktu buat masak dan sholat, setelah itu balik lagi ke aula.

"Shaf bisa ga si disini aja, badan gua rasa pengen copot" kataku

"Ya enggalah Cait, lagian lu mau sendirian disini? Nanti ada yang muncul putih-putih lho"

Shafa lari ninggalin aku, yang lain udah duluan ke aula, tinggalah aki seorang diri di tenda. Karena aku takut akhirnya aku lari juga ke aula, dan nemuin temen-temen aku.

19.00

Baru 1 jam hujan reda, jam 7 kembali hujan lagi dan yang paling bikin aku kesal adalah kita disuruh bolak-balik buat ngambil barang-barang yang kita bawa, kalau barangnya dikit tidak  masalah, ini barangnya banyak banget, yaallah kuatkanlah hamba.

"Ra ih gua capek, gua pengen pulang" kata gua sambil nada sedih.

"Gua capek juga Cait, tapi mau gimana lagi"

Sampai di tenda, aki langsung angkat barang-barang karena tenda sudah mulai banjir. Sebelum itu aku meriksa dulu ada yang tertinggal atau engga, tapi sepertinya aku kehilangan barang, dan ternyata yang hilang adalah panci, OMG aku bisa dimarahin ni sama bunda.

"Ra tunggu dulu, panci gua tidak ada"

"Cait, ayolah kita balik ke aula, besok kita cari"

"Ra tapi..."

Zahra ninggalin aku gitu aja, dan alhasil aku di tenda sendiri nyari panci bunda.

"Aduh gimana ini, yaallah tolong hambamu ini" batinku

Pas aku lagi nyari-nyari panci ada kaka osis nyamperin aku, dia laki-laki, dia nyamperin aku, mungkin dia bingung ngapain gua disini sendirian.

"De, kenapa ga ke aula?"

"Lagi nyari panci kak, panci aku hilang"

"Oh , besok aja nyarinya, kamu balik ke aula dulu, ada yang mau saya bantu?

Aku menatap matanya, dia tak begitu tampan tapi dia menarik dan dia begitu sopan kepadaku, tidak seperti kaka kelas biasanya, tengil.

"Hey ko malah ngeliatin saya?"

Aku tersadar dari lamunanku, aku malu banget yaallah, cobaan lagi aduh.


"Eumm engga ko ka, kaka tolong bawa tas saya aja ya"

"Iya saya bantu"

Di jalan menuju aula, hanya suara jangrik yang terdengar, ya aku sama kakak ini, ia hanya membantuku tidak lebih dari itu.

"Ni de tasnya"

"Makasih ya kak"

Aku masuk ke aula dan mencari dimana teman-temanku. Aku menemukan mereka di sudut belakang aula, mereka udah menyiapkan karpet untuk tidur, Oh god kenapa harus tidur di aula seperti ikan asin sedang di jemur?

"Cait baru juga 3 hari udah nemu gebetan" Andin menanyaku sambil tertawa.

Ya, tadi andin melihatku bersama kaka osis itu.

"Ih apaan si din, orang dia cuman bantu aku" kataku malu

"Udah tidur besok bangun pagi"

Saat mau tidur, aku memikirkan kaka osis tadi, dia tidak terlalu buruk, dia sangat menarik, eh kenapa aku memikirkan dia?
Apakah Ini Cinta Pandangan Pertama?
Apakah Aku Punya Perasaan Sama kaka Itu?
Oh tidak, bagaimana jika itu terjadi, bagimana jika aku sayang sama dia?

What should i do with my feeling?

Mungkin aku hanya bisa memendam perasaan dalam diam, apalagi aku seorang perempuan.
Ah sudahlah, mending gue tidur, walaupun hanya beralaskan karpet.


Akhirnya update part selanjutnya, semoga kalian semua suka
Maaf kalo ga jelas ceritanya, karena ini cerita pertama aku😁
Votenya jangan lupa, jangan siders ya :')

What Should I Do With My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang