Thought and Plan

554 65 7
                                    

Part 8

Take another level for our relationship.

Making us to understand each other.

Sharing about our thought and plan.

Alrick Leonard Coleman.

Disclaimer :

Semua cast disini adalah milik Tuhan YME, saya hanya meminjamkannya, serta inti dari alur cerita ini kemungkinan memiliki kesamaan akan tetapi mempunyai perbedaan dalam pengemasannya.

A/N.

MOHON DENGAN KEBIJAKSANAAN TOLONG DIPERHATIKAN RATED, ALUR ,CAST VISUAL DAN SEGALA YANG BERKAITAN DENGAN FIKSI INI. JIKA TIDAK SESUAI DGN SELERA KALIAN DILEWATKAN SAJA.

"Sudah hampir delapan bulan pertunangan kalian dan sebentar lagi kalian menikah" ucap Claudia, " Setelah pesta kelulusan kalian menikah." ucap Veronica sambil menyeruput caffe lattenya, " Iya tidak waktu cepat berlalu,dulu aku mengira,akulah yang terakhir menikah karena aku ingin berkarir terlebih dahulu dengan memiliki butik sambil bersekolah fashion design." Clarissa menerawang mengingat rencananya yang dulu. "Kau bisa membicarakan rencanamu dengan Alrick,aku rasa dia mau mendengarkannya," ucap Veronica, "Bicarakanlah dengan Alrick,sebab sekarang dia adalah salah satu orang yang terpenting dalam hidupmu," lanjut Claudia. "Iya nanti aku akan membicarakannya besok setelah dia pulang dari perjalanan bisnisnya ke Vancouver".

Dugaan Clarissa salah jika Alrick pulang besok nyatanya dia pulang hari ini. "Selamat malam tuan Alrick." Lorna salah seorang pelayan dari keluarga Coleman yang di tugaskan mengurus penthouse miilik Alrick membukakan pintu. " Selamat malam bibi Lorna," ucap Alrick, "Ada Nona Clarissa,tadi dia makan malam di sini dan katanya akan menginap di sini tuan," ucap Lorna, " Baikalah kalau begitu aku akan menemuinya,terima kasih bibi Lorna." Alrick kemudian berjalan menuju kamarnya dan melihat Clarissa tengah tertidur di sofa dengan kaki menggantung di pinggiran sofa,sedangkan wajahnya tertutup buku sketsa,dan Alrick melihat pensil jatuh di lantai. Alrick melihat pemandangan tersebut tersenyum menghampirinya, mengambil buku sketsa yang menutupi wajah calon istrinya kemudian membereskannya semua barang-barang yang di gunakan Clarissa, sebelum dia tertidur.

Setelah memberekan barang-barang Clarissa, Alrick mengangkat Clarissa ke tempat tidur karena dia melihat posisi tidurnya Clarissa yang tidak nyaman,kemudian setelah menyelimuti Clarissa,Alrick menuju kamar mandi. Clarissa terbangun di tempat tidur dan dia mendengar gemericik suara air dari kamar mandi, Apakah Alrick sudah pulang ya? Batin Clarissa. Suara pintu kamar mandi terbuka yang kemudian terlihat di pantulan cermin sesosok lelaki berkulit putih berbadan tinggi berhidung mancung dan berambut gelap yang terlihat masih setengah basah, tanpa mengenakan atasan hanya mengunakan celana panjangnya. "Alrick." Suara Clarissa membuat Alrick menengok dan berjalan menuju tempat tidur sambil memakai kaos tanpa lengannya.

"Hello sweetheart,do you miss me?" Alrick duduk di samping Clarissa mencium kening Clarissa,Clarissa hanya diam saja. " Ada masalah ya?' ucap Alrick, " Bukan masalah apa-apa kok, aku ingin menyampaikan sesuatu yang menurutku sangat penting," ucap Clarissa. Alrick menatap Clarissa menyentuh pipi calon istrinya. "Ya sampaikan saja Clarissa barangkali kita bisa berdiskusi." Clarissa menarik nafas dalam-dalam untuk membicarakan hal ini karena sejujurnya dia ragu jika Alrick tidak menyetujui. " Apakah boleh jika aku melanjutkan sekolah fashion design di Fashion Institute Of Technology?" ucap Clarissa, "Iya tentu saja boleh,tapi harus di ingat kau adalah." Alrick belum menyelesaikan kalimatnya,Clarissa sudah melanjutkannya. "iya aku adalah seorang istri dan juga akan menjadi calon ibu bagi anak-anak kita." Alrick menggoyang-goyangkan dagu Clarissa kemudian mencium bibir Clarissa.

TBC

Note:

Bisa minta tolong di vote ya,buat tanda aja kalau chapter baru cerita ini masuk notification kalian.

Thank u

Mr. Playboy (Completed)✔Where stories live. Discover now