Faded 1 - Keyla

189 71 192
                                    

KRINGG.. KRINGGGG.. KRIIINGGGG...

Entah sudah berapa kalinya benda kecil berbentuk kepala doraemon itu berbunyi nyaring, seolah-olah memaksa si pemiliknya untuk segera bangun dari tidurnya.

Namun sia-sia saja, jika di setiap malam sebelum tertidur, Ia selalu menyempatkan untuk selalu menyetel alarm tersebut.

Dan kini sangatlah sia-sia saja benda itu berbunyi nyaring, keras, dan tak berhenti karena si pemiliknya malah tertidur sangat pulas.

DRRTT.. DDDRRRRTT.. DDDRRT..

Kini ponselnya yang terus bergetar membuat dirinya terpaksa bangun.

"Hmm?" Keyla membuka suara mengangkat telfon dengan matanya yang masih tertutup.

"KEYLAAA!! WOKEUP!!" Teriakan dari seberang telfon membuat kedua mata Keyla melotot kaget.

"ASTAGAA!!" Pekik Keyla langsung menutup telfon dari Oma nya yang berada di negeri seberang alias di London.

**

Suara hentakan kaki Keyla terdengar sangat jelas di sepanjang koridor IHS (INTERNATIONAL HIGH SCHOOL) yang sekarang notabennya adalah sekolah barunya.

Sesekali Ia melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 07:10.

Ya Tuhaan, bagaimana ini bisa terjadi di hari pertama aku masuk sekolah baruku, dan selalu saja masalahku di pagi hari adalah TERLAMBAT. Gumam Keyla.

Dan..

BRUKKK..

Keyla merasa tubuhnya menabrak sesuatu, yang kini membuatnya dirinya terjatuh di atas tubuh seorang pria.

"Lo pengen gue kiss?" Tanya pria itu dengan sedikit mendekatkan kepalanya ke arah Keyla.

Tersadar Keyla yang masih di atas tubuhnya lalu melonjak berdiri bergidik ngeri mendengar ucapannya.

"MESUM!" gerutu Keyla.

"Apa lo bilang?" tanyanya berpura-pura tak mendengarkan ucapan Keyla barusan.

Keyla menghiraukan pertanyaan dan berlalu dari hadapan orang tersebut.

"Kalo jalan pakai mata"

Keyla membalikan badannya.
"IQ lo berapa sih? dimana-mana jalan itu pakai kaki bukan mata"

"IQ lo berapa sih? orang salah itu minta maaf bukan malah marah-marah ngatain orang yang menolong lo!" Jawabnya santai

"Menolong apaan coba." Keyla memutar bola matanya malas.

"Eh kalau gak ada gue, lo bakal nyungsep ke tanah dan ngebuat hidung lo berdarah, untung untung lo jatuhnya ke badan gue, dan sekarang badan gue yang rematik" Jelas pria itu sambil memegang pinggangnya.

"Pliss deh! gue ralat omongan lo, kalau gak ada lo pasti gue gak bakal nabrak lo dan jatuh kayak gini." Keyla berkacak pinggang kesal.

"Eh kalau lo gak lari lari kayak bocah pasti lo gak bakal jatuh nabrak gue."

"Ehh wait waitt!" Kaki Keyla maju beberapa langkah ke arah kaki pria itu.

"Jadi lo tau gue lari-larian? dan lo napa gak menghindar?" Keyla berkacak pinggang dan menaik turunkan alisnya.

"Karena gue tau lo modus pengen nabrak gue." Ucapnya santai dengan tangannya disilangkan kedepan serta satu alisnya dinaikan membuat dirinya semakin tampan.

"Lo itu belagu bang.." Perkataan Keyla terputus saat mendengar sebuah teriakan yang sangat nyaring.

"ALFARIZY!!!!"

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang