FADED 4 - CHILDHOOD

122 37 51
                                    

Aku akan menunggumu,
seumpama hujan yang menunggu jatuh diatas tanah-tanah kering. -Defta.

--

FLASHBACK.

5 tahun.

"Key!"

"La!"

"Key!!"

Merasa namanya di panggil-panggil gadis mungil berparas cantik dan lucu itu terbangun dari tidurnya dan keluar ke balkon kamarnya.

Pandangan matanya menangkap sosok sahabatnya yang sedang berdiri di depan pagar rumahnya yang bisa dibilang sangat tinggi.

"Ada apa sih kok teriak-teriak, napa gak masuk aja sih!" Teriaknya sambil mengucek kedua matanya.

"Pertama, bukankah kita sudah berjanji mau bermain sepatu roda sore ini? Kedua, aku emang suka teriak-teriak dan ketiga gimana mau masuk kalau kamu gak bukain pagarnya!" Jelas Defta- tetangga sekaligus sahabat Keyla.

"Astaga!" Ujar gadis itu sembari memukul keningnya pelan. lalu Ia berlari ke bawah untuk membuka-kan pagar rumahnya karena Mang Ujang penjaga rumahnya sedang cuti kerja.

6 tahun.

Prok..prok.. Prokk..

Tepukan tangan yang cukup meriah, Keyla dapatkan setelah dirinya bernyanyi plus bermain piano dirumah Defta-sahabatnya.

"Keyla ya, udah cantik, baik, suaranya bagus, jago main piano lagi." Pujian dari Papanya Defta sontak membuat bibir Keyla tersenyum senang dan kebalikannya bibir Defta malah cemberut.

"Defta mah bisanya apa." Sahut mamanya Defta.

"Mamaa!! sebenarnya anaknya mama sama papa itu Defta atau Keyla sih!!" Defta menghentakan kakinya kesal, bagaimana tidak kesal? lagi-lagi dirinya dibanding-bandingkan dengan Keyla sahabatnya.

"Defta bisa kok tante!" Ucap Keyla membela Defta. "bisa banget malah! bisa banget kalau ngusilin Keyla." Sambung Keyla sembari tertawa melihat kedua bola mata milik sahabatnya sedang melotot kearahnya.

7 tahun.

"Keyla!! buruan udah ditunggu Defta nih!" Teriak Riana- mama Keyla.

"Iya ma--" Gadis itu tersenyum manis menatap dirinya di pantulan cermin besar yang berada di kamarnya. Setelah memastikan dirinya sudah benar-benar siap, gadis berseragam merah putih dengan rambutnya dikucir dua itu berlari menuruni anaktangga dirumahnya.

Hari ini, Keyla sudah sepakat dengan Defta akan berangkat sekolah bersama dengan menaiki sepeda kayuh milik mereka masing-masing.

"Lama ya? maafin Keyla ya Def." Keyla menatap sahabatnya dengan tatapan puppyeyes memohon agar sahabatnya tak kesal kepadanya.

"Lama pakek banget!" Ujar Defta yang langsung membuat Keyla menyilangkan tangannya kedepan.

"Hahahaa.." Defta mengacak rambut Keyla sembari tertawa melihat tingkah sahabatnya yang bisa dibilang sangat menggemaskan.

--

"Ya!! Ban sepedaku bocor, duh gimana ini, pasti kita terlambat!" Keyla terkejut melihat ban sepedanya yang bocor.

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang