C H A P T E R 8

1.7K 292 98
                                    

Kedua pemuda itu lari terengah-engah, beberapa kali menengok kebelakang untuk melihat apakah ada zombie yang masih mengejar mereka.

"Taeyong-hyung!" seru salah satu laki-laki berbadan tinggi seraya menarik tangan pemuda yang satu untuk bersembunyi di balik salah satu pohon. Taeyong hanya menurut, tidak berbuat suara sedikitpun ketika dia melihat Jaehyun meletakkan telunjuk di depan mulut.

Mengintip dari balik pohon, mereka melihat empat zombie berjalan melewati mereka, tidak menyadari akan kehadiran Jaehyun dan Taeyong. Kemudian setelah memberikan aba-aba pada Taeyong, mereka berdua berlari menghantam zombie-zombie itu dari belakang. Jaehyun dengan palunya dan Taeyong dengan sekopnya.

Setelah menghantam salah satu zombie tersebut dengan palunya, Jaehyun menoleh pada Taeyong yang tengah mencabut sekopnya yang tertancap pada kepala zombie.

"Menurut Hyung para zombie itu masih mengekori kita?" tanya Jaehyun sembari mengelap keringat dengan punggung tangannya.

Taeyong menggelengkan kepala, nafas terengal-engal. "Entahlah... tapi sebaiknya kita kembali mencari Seongwoo dan Daniel."

Pemuda dengan kulit putih itu menundukkan kepala, kemudian kembali menatap kekasihnya. "Taeyong-hyung... mungkin kita tidak perlu mencari mereka..."

Mendengar jawaban tersebut membuat Taeyong tersentak. "Kenapa tidak?"

Jaehyun mengangkat bahu. "Kita tidak tahu mereka dimana... dan kita tidak perlu repot-repot membahayakan diri kita hanya untuk sebuah kemungkinan mereka masih hidup atau tidak."

Taeyong menghela nafas, kemudian membuka mulut sementara menancapkan sekopnya pada tanah. "Oke, kita pergi, lalu kita akan kemana?" tanyanya menantang, "kita sudah tidak punya tempat untuk tinggal lagi Jaehyun-ah. Gubuk itu sudah hancur sekarang, penuh dengan para zombie."

Mendengar itu, Jaehyun terdiam sesaat karena tidak tahu harus menjawab apa. Lalu membuka mulut. "Entahlah... aku cuma tidak mau kamu dalam bahaya Hyung..."

Tatapan Taeyong berubah lembut, sebuah senyuman kecil tersungging di bIbirnya. Dia berjalan mendekati laki-laki yang lebih muda darinya itu dan mengelus pelan rambutnya. "Terima kasih sayang, tapi tetap saja kita harus menemukan Seongwoo dan Daniel. Ingat Daniel bilang dia punya tempat tinggal? Mungkin kita bisa bermalam untuk beberapa hari sambil berpikir kemana tujuan kita selanjutnya."

Jaehyun balas tersenyum, menundukkan kepala lalu mencium bibir laki-laki di depannya. "Oke, terserah denganmu saja."

Taeyong tersenyum sembari mengangguk, lalu mencabut sekopnya sebelum kembali berjalan. Jaehyun mengekorinya dari belakang sementara tatapannya tidak beralih dari punggung kekasihnya.

Mereka terus berjalan hingga mereka sampai pada sebuah sungai. Taeyong terdiam bingung harus kemana, dia menatap sekeliling, kemudian kedua matanya membulat lebar ketika melihat dua sosok familiar terdampar di tepi sungai.

"Seongwoo! Daniel!"

Dengan segera kedua lelaki itu berlari. Taeyong menarik Seongwoo menjauh dari tepi sungai, sementara Jaehyun dengan sedikit susah payah menarik Daniel.

"Hei... hei bangun..." Taeyong menggoyangkan tubuh Seongwoo, berusaha membuatnya sadar.

"Daniel! Bangun!" teriak Jaehyun sembari memompa dada Daniel dengan kedua tangannya.

"Seongwoo!" kali ini Taeyong menampar lebih keras, membuat kedua mata Seongwoo spontan terbuka lebar. Kala pemuda itu mencoba meraup nafas, dia terbatuk, mengeluarkan beberapa cipratan air dari dalam mulutnya.

Taeyong membantu pemuda itu untuk duduk, tangan kanannya menyingkirkan poni basah Seongwoo yang menutup kedua mata laki-laki tersebut. "Hei... hei, kamu tidak apa-apa?"

FEARS // ONGNIEL [ZOMBIE APOCALYPSE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang