Menolong

87 21 12
                                    

***

"Seriusan_!!!!???" Teriak seorang siswi di depan pintu kelas XII IPA 2.

"Terserah Lo mau percaya atau nggak sih, intinya gue udah cerita sama lo." Jawab siswi lain yang berada disebelahnya.

"Iiihhh.. Nitaaa_!! Lo kok gitu sih.. Jangan beri gue ketidak pastian dong, gue udah cukup digantungin perasaannya sama doi gue.. Lo jangan gantungin gue juga napah?!" Balas Ocha dengan sedikit emosi.

"Santai dong Cha, iya iya, beneran yaelah.. Lo taukan telinga gue pekanya luar biasa? Mau dari jarak ratusan meterpun gue bisa denger." Sahut Nita dengan yakin.

"Lebay Lo.. untung lo sahabat gue, kalo bukan, udah gue Jambak rambut lo , Nit!! Hahahaha.." Sindir Ocha diiringi gelak tawanya.

"Ntar kita liat aja, yang gue denger tuh bener atau nggak, biar lo gak merasa gue gantungin. Hahaha!" Ejek Nita tak mau kalah.

~Disisilain~

"Papa_!! Aku berangkat dulu ya_!!" Teriak gadis remaja berparas cantik ketika dia selesai merapikan rambutnya.

"Tunggu Na, biar papa aja yang antar kamu." jawab pria paruh baya dari arah halaman belakang.

Gadis tersebut segera menghampiri ayahnya untuk berpamitan.
"Ana bisa sendiri kok pah, lagipula kan Ana udah biasa pah, Ana hati hati kok, papa jangan khawatir ya.. Papa siap siap aja buat ke kantor nanti." Ucap gadis itu lembut terhadap ayahnya.

"Tapi Na, sekolah kamu kan gak dekat, sayang" lanjut pria paruh baya tersebut mengingatkan.

"Ana bisa naik angkot pah, kalo papa masih kurang yakin, Ana naik taksi deh, biar papa gak perlu khawatir." Sahut gadis tersebut meyakinkan.

"Oke deh, hati hati ya Na, jangan gegabah, jaga diri kamu, kalo ada yang macam macam tinju aja ya Na, kalo gak telfon papa aja." Seru Ayah gadis tersebut dengan sedikit teriak karena anaknya telah melangkah keluar dari rumah.

"Siap Laksanakan Bos_!!" Teriak gadis itu tak mau kalah.

•••

Matanya tak lepas memperhatikan anak lelaki berseragam TK yang sedang berada disebrang TK Nuansa Ceria. Ia terlihat kesulitan untuk menyeberang, gadis itu berjalan menghampirinya. Disetiap langkahnya ia masih bisa mengingat masa masa TKnya dulu. Dulu.

" Dek, mau ke seberang ya??" Tanyanya halus kepada adik lelaki disebelahnya.

"Mm.. I.. In.. Itu.. Eh! Iya K-kak." Jawab anak tersebut ragu.

"Mau kakak bantu?" Tawar gadis itu.

"Eh.. Gak usah kak, nanti kakak telat ke sekolah karena aku." Jawab anak lelaki tersebut sedikit takut.

"Sekolah kakak juga diseberang kok dek, sekalian aja, kakak ngantar kamu nyebrang, kan sekolah kakak gak jauh dari sini." Sahut gadis itu meyakinkan.

"Beneran kak??" Tanya anak lelaki tersebut tidak percaya.

"Bener dek. Yuk_!!" Ajak gadis itu sambil mengulurkan tangannya di hadapan anak lelaki tersebut.

"Mmm.." gumam anak lelaki tersebut.

"Ayoklah_!! Jangan dilepas ya!" Gadis tersebut menarik lembut tangan anak lelaki tadi kemudian ia berjalan ke sisi lain jalan sambil melihat kiri dan kanan untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang lewat.

Tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai disisi lain jalan, ketika sebuah taksi melaju dengan kencang dari arah belakang mereka, dan gadis tersebut langsung menarik tangan yang masih menggenggam lengan anak lelaki tadi kemudian mendorong anak tersebut dari dirinya agar anak tadi tidak ditabrak taksi yang melaju tanpa kendali tersebut.

Beruntung anak lelaki dan gadis tersebut berhasil lolos dari taksi yang tidak terkendali tadi, namun sial menimpa gadis tersebut. Sekejab ia merasa benturan keras menghantamnya, seketika pandangannya buram, tapi ia masih dapat mendengar teriakan orang memanggilnya.

"Kakaaaaakkk_!!!"

"Mbak, bangun mbaak...."

"Woiiii!! Telfon ambulance sekarang....!!"

•••

"Setetes air matamu lebih berharga dari seminggu uang jajanku. Eh*"

***


Dukung terus ya~ vote and coment jugak yak..

Makasih🎈
Maaf typo 😫

8 Jan'18
I <3 U❤

IG : @nisumfdh

InfiNity (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang