Wakabayashi!

1K 30 7
                                    

Keesokan siangnya di bandara, para wartawan sibuk mengambil foto setiap anggota timnas junior Jepang yang lewat.

Mereka semua berjalan dan naik eskalator menuju lantai bawah hendak check-in.

Terlihat Tsubasa melambai pada mereka sambil nyengir.

"Teman-teman!"

"Ah! Tsubasa!" Seru mereka semua dengan antusias.

Hyuga yang juga ikut berjalan beriringan dengan mereka kaget karena lengannya disenggol Misugi.

"Hyuga, tolong kasih ini ke Tsubasa"

Hyuga menghampiri Tsubasa sambil memegang sebuah benda.

"Tsubasa, aku disuruh memberimu ini" katanya sambil menyerahkan benda itu.

Jersey bola nomor punggung 10.

Tsubasa cuman mingkem sambil melihat jersey-nya.

"Tsubasa, kita berharap kamu bisa ikut kami!" Kata Ishizaki.

"Iya, tim kita bakalan jadi tim yang hebat!" Sahut Makoto Soda.

"Makasih semuanya! Aku jadi pengen buru-buru ke Prancis! Oh iya! Hyuga, ngomong-ngomong kamu jadi kapten-nya, ya? Selamat!"

Hyuga cuma tersenyum tipis.

Mikami baru muncul saat Tsubasa asyik ngobrol dengan anak-anak.

"Nah, saatnya kita harus check-in kalau tidak mau ketinggalan pesawat!"

"Iya! Ayo, semuanyaaa!!!"

Anak-anak langsung bergegas check-in pesawat.

Mikami yang kini hanya berdua dengan Tsubasa.

"Untukmu, ke Prancis" Mikami menyerahkan sebuah tiket pesawat.

Tsubasa langsung melongo.

"Aku mengharapkanmu. Dan aku juga mengharapkan seorang pemain nomor punggung 11 yang sekarang sedang di Prancis"

"Misaki!"

"Betul. Semoga cedera bahumu cepat pulih"

Tsubasa tersenyum lebar.

"Aku pasti akan sembuh!"












Di dalam pesawat, anggota tim junior Jepang asyik dengan kegiatan mereka masing-masing.

Misugi sedang baca koran.

Jito sedang rakus menghabiskan hidangan makang siang yang baru saja disajikan oleh seorang Pramugari, membuat Mitsuru Sano, sahabat Jito hanya geleng-geleng.

sementara di deretan bangku lain, raut wajah Hyuga seperti menahan sesuatu.

"Woy, loe kenapa?" Matsuyama yang kebetulan duduk disampingnya, heran dengan muka Hyuga.

"Bukan urusan loe!" bentak Hyuga.

"Gue minta maaf, gue cuma bercanda!" Matsuyama mulai gedeg.

Hyuga mulai menutupi mulutnya dengan kedua tangannya erat-erat.

Matsuyama akhirnya tahu kalau Hyuga mau muntah.

"HAHAHAHAH!!!"

Hyuga yang masih menahan muntah langsung marah.

"Bangke, loe! Awas aja loe besok!"

"Gue gak nyangka Elo mabok peswat Hahaha!!"

"Gue kan emang belon pernah naik pesawat!!!" Hyuga masih geram. Matsuyama yang kasihan pun akhirnya memberinya sebuah kantong muntah.

"Nih. Gue masih baek ama elo"

"Thanks," Hyuga masih nada sewot.

Sementara, Shun Nitta asyik selfie di bangkunya.

"Si Nitta kalo lagi asyik selfie kagak ngajak-ngajak kita neeeh!" Kesal Masao & Kazuo bareng-bareng.

"Hayuk, ah! Sini, selfie bareng!" Nita ngangguk-ngangguk.













Keesokan paginya, timnas junior Jepang pergi menuju pertandingan sepak bola dalam rangka melawan Grunwald FC dan segera turun dari bus begitu udah nyampe.

Ishizaki yang melihat pemandangan sepak bola bagus dan luas itu hanya cengar-cengir.

"Widiiih! Lapangannya cakep, rumputnya ijo kek sawah!"

Mikami yang baru turun dari bus hanya tersenyum.

"Jadi, Wakabayashi latihan disini ya???" Tanya Ishizaki.

"Yep!" Wakabayashi muncul dengan topi Adidas warna putih dan seragam kiper Grunwald.

"Wakabayashi!" Sahut Ishizaki.

"Kalian datang juga, akhirnya" Wakabayashi senyum.

"Hai, Wakabayashi apa kabar? Lama gak ketemu. Gue inbox di FB kagak dibales-bales" Hyuga mulai nyapa.

"Maklum, kiper berstandar International sesibuk ini jadi enggak sempet buka FB" Wakabayashi mulai siul-siul.

"Gue pasti bisa ngalahin loe hari ini!" Hyuga mulai kepedean.

"Oh yeah? Gue selama di Jerman, latihan gue ketat lhooo. Jadi, gue disini bukan tanpa apa-apa" Wakabayashi mulai belagu.

"Ok, ntar gue lihat sejauh mana skill elu" Hyuga juga nggak mau kalah songongnya.















Mikami sedang memberi sebuah arahan di tribun pemain saat seorang remaja berambut pirang muncul.

"Di pertandingan hari ini, pemain belakang harus membayangi dia" katanya.

"Siapa dia?" Tanya Nitta penasaran.

"Namanya Karl Heinz Schneider"

"Oh, jadi dia yang jadi ujung tombak German itu, ya?"

"Iya" Mikami angguk-angguk.

"Guys! Sarapan dulu, Guys!" Teriak Misugi dari tribun pemain juga.

"Biar kuat menghadapi kenyataan" Ishizaki galau.

"Hush! Jangan galau dulu!" Protes Misugi.

Sementara, Nitta asyik berselfie-ria dengan Matsuyama.

"Misugiiii!!! Mau ikut nimbrung ndaaak?!!!"

Misugi yang ditawarin selfie bareng langsung ngangguk dan ikut selfie bertiga dengan Matsuyama dan Nitta sebelum pertandingan.

Japan's Team DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang