Bab 4

8K 468 1
                                    

Malam ini aku dan Flora diundang oleh salah satu teman kampus ke pesta ulang tahunnya. Sebenarnya, aku paling malas kalau ke acara semacam ini. Tapi Flora memaksaku untuk menemaninya. Yah, maklum lah, anak itu suka sekali mencari santapan untuk matanya alias cogan. Dan akhirnya, di sinilah aku sekarang, di rumah Pauline, temanku yang sedang berulang tahun itu.

"Wow look at this, the birthday girl! Happy birthday, Pauline." ucapku sambil bercipika-cipiki dengan Pauline yang selanjutnya bergantian melakukannya dengan Flora.

"Thanks, Aretha Flora, enjoy the party ok." balasnya sambil mempersilahkanku dan Flora untuk masuk ke rumahnya.

"Keliling yuk, Ret. Katanya Pauline ngundang anak-anak hitz Cambridge, lho." ajak Flora dengan semangat. Aku hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengikuti tarikan tangan Flora dengan pasrah.

Seperti pesta pada umumnya, orang-orang tampak berjoged dengan asik sambil membawa gelas berisi minuman beraneka macam. Sebenarnya aku haus, tapi takut kalau salah ambil, you know the alcohol things.

Setelah Flora puas mengajakku berkeliling dan melihat lumayan banyak cogan, kami memutuskan untuk duduk di sofa bagian outdoor.

"Gila si Pauline, sampe bisa ngundang trio menawan itu." ujar Flora yang masih saja menelusurkan pandangannya kepada para tamu di sekeliling kami.

"Tapi kok gue nggak liat Dafa ya." tambah Flora yang membuatku ikut-ikutan menatap sekitar.

"Iya juga ya."

"Yeee, kalo nama Dafa aja baru lo nyaut." balas Flora sengit, aku pun hanya bisa nyengir dan kembali memandangi tamu-tamu.

"Gue aus nih, Flo. Mau cari minum yang aman dulu deh." ucapku sambil berdiri.

"Oke oke, sekalian gue juga ya." aku pun mengacungkan jempol lalu berbalik dan berjalan menuju bagian dalam rumah.

Sesampainya di meja minuman, aku menggaruk pelipisku yang tidak gatal. Banyak sekali jenis minumannya dan itu membuatku bingung, mana yang terbebas dari alkohol.

"Yang aman yang gelasnya warna merah." ucap sebuah suara yang tiba-tiba saja terdengar di sebelahku. Aku langsung menengok ke samping dan melihat Dafa yang sedang membawa minuman bergelas merah. Aku mengangguk lalu mengambil dua minuman yang terbebas dari alkohol itu.

"Lo baru dateng ?" tanyaku kepada Dafa yang sedang menyesap minumannya.

"Udah dari tadi."

"Kok nggak bareng ama temen temen lo ?" tanyaku yang membuat Dafa tersenyum kecil lalu membalasku dengan berbisik, "Nyariin ciee. Gue nyepi di balkon atas tadi."

"Mau liat ? Bagus tempatnya, nggak sumpek juga kayak disini."

"Ciee yang ngajakin gue." balasku yang membuat Dafa memutar bola matanya. Aku pun mengangguk dan selanjutnya mengikuti langkah Dafa menuju tangga di tengah ruangan.

Sesampainya di lantai atas, suara berisik pesta memudar dan rasa sumpek di bawah tadi hilang seketika. Aku masih mengikuti Dafa sampai akhirnya berhenti di sebuah pintu yang terbuka.

"Lo nggak sopan banget sih masuk masuk ke ruangannya rumah orang." ucapku ke Dafa yang membuatnya tertawa.

"Ketahuan banget anak baru di sini. Orang barat ma santai, tadi gue juga udah ijin ke Pauline."

Akhirnya Dafa berhenti di depan pintu kaca lalu membukanya dan menampilkan balkon yang dia sebutkan tadi. Aku berjalan mendekati Dafa yang sudah berada di balkon dan terkejut untuk sesaat begitu melihat pemandangan yang tersaji.

Choose You - PINDAH KE DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang