C x C

33 8 0
                                    

3/25

Kim Seokjin ¦ 381 words-Asesino-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seokjin ¦ 381 words
-Asesino-

🌾

The Prompt;

"Aku merasa lelah, tetapi seharian ini aku tidak melakukan apaun."

🎭
....

Apa yang akan kau lakukan saat orang tuamu tak ada dirumah?

Menari hingga pakaianmu banjir keringat?

Bersenandung layaknya orang tak tahu diri?

Atau.. 

*#~

"Kalian semua sampah, hahaha. mati kau mati, poong!" Bayi itu merengek dari kamar besarnya.

Aku tersenyum dengan langkah teratur menuju kamarnya. 'si bayi' simbol kebahagiaan dalam rumah besar ini.

Dia selalu mengatakan hal-hal konyol yang menghibur. Seperti;
'Dunia itu luas, manusianya saja yang lebar.' Atau hal yang lebih tak masuk akal lainnya, 'aku punya dua teman alien, yang satu tampan, satunya lagi sudah lenyap diseret ufo. Dia mati.'

Bagiku, kata-kata itu adalah pendorong. Tidak seperti segala macam umpatan yang memenuhi burung biru, hingga aplikasi warna-warni itu.

Pintu akhirnya terbuka. Membuatku merindukan masa lalu, my super brother.

"Seokyeon sudah datang, perutku sudah lapar~ ayo.. ayo.. habiskan semuanya" Melodi karangannya terdengar begitu indah, tak ada yang bisa kuhentikan sekarang.

"Baik, Oppa.. menu hari ini adalah ramyeon super duper spesial." Semangatku sangat besar melenyapkan segalanya.

Keahlianku memasak adalah yang terbaik. Ramyeon yang kubuat ini, hanya satu-satunya rasa di dunia. Pastinya yang hanya merasakan ini adalah manusia Spesial.

Senyum 'si bayi' merekah lebar membuat hatiku terasa sesak.

"Oke.. suapan pertama--" Ucapanku terhenti, sendok ditanganku melayang jauh dan menghasilkan bunyi nyaring diatas lantai.

Mataku membulat, senyumanku terukir dan nafsu itu hadir lagi. Orang dewasa bilang melakukan pekerjaan itu jangan setengah-setengah, bukan? Aku akan menurutinya.

"Oppa.. kau tak boleh begini, semuanya jadi tidak seru."

'Si bayi' menyenderkan diri ke ujung tembok kamarnya. Seperti biasa, ini tampak menyenangkan untukku.

"Kemana Mama? Papa? Dirimu serba hitam, aku takut. Menjauh saja sana..!" Berontaknya melempar boneka mario bross ke arahku.

Mataku menatap ke lantai, "Aku bahagia mereka hilang, notifikasiku jadi lebih sedikit karena itu." Isakan tangisku mulai terdengar menyeramkan untuk diriku sendiri.

Kakakku pada masa lalu itu menutupi tubuhnya dengan selimut berwarna mencolok, "Aku merasa lelah, padahal seharian ini aku tidak melakukan apapun."

Tawaku menggila. Langkahku mendekat padanya, "Ingin kubantu mengakhiri lelahmu, Oppa?"

==
Manusia akan kehilangan akal sehatnya, tapi tidak dengan hatinya. Itu merumitkan.

🔪

Kalian bisa ngerti cerita ini, kan?

Kalau ada saran apapun tumpahin aja.. aku terima kok :)

Ini saya udah kenalin diri belom si?

Oke oke.. Nama pena saya naturalize, bisa dipanggil alize, lize, senyamannya deh...

Jangan manggil kak ya, saya masih 'Young'

Trs juga jangan 'min', saya bukan Jimin :)

Aku ingin lanjut menunggu fajar untuk hari esok, kamu juga masih tetap menunggkuku, kan?

Nice Day All~🌿

Escape.[BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang