Seperginya Steve, Tony jadi banyak yang mendekati. Entah itu wanita atau pria. Pepper sebisa mungkin juga menjauhi mereka. Berita besar Pepper dengan Tony balikan juga udah tersebar, tapi tetap saja.
Siapa sih yang percaya sang ironman moveon secepat itu dari sang pria tampan, Steve?
Orang-orang terdekat tahu itu hanya sebuah drama. Harharhar
Hidupnya penuh drama.Tony masih sering melamun, sekarang dia sedang berada di wakanda. Di dalam sebuah ruangan bersama sang pemimpin tempat itu.
Mereka sedang membahas projek mereka.
Tony duduk melamun menatap berkas di tangannya sementara sang raja menuangkan minum untuknya.
"Tony"
Tony mengerjap imut, sang raja sampai tertawa ringan.
"Ah tidak perlu repot begitu" Tony jadi tidak enak sendiri membiarkan sang raja memberinya minum.
"M-maaf aku zone out"
T'challa terkekeh pelan, dia mengusap rambut Tony perlahan.
"Kau kelelahan"
Errr- sejak kapan dia begitu hangat?
"Menginaplah"
Tony tidak bisa tidak mengangguk saat sang raja meminta bukan? Dia tidak mau mengecewakan manusia satu ini atau bisa-bisa dia mati di tombak.
"Ayo ikut aku"
"Eh? Projeknya bagaimana?" Tony mengejar T'challa yang ternyata sudah di ambang pintu.
Saat langkah mereka sejajar, Tony sedikit memekik karena tangan sang raja merangkul pinggangnya erat.
"B-biar aku menghubungi Pepper-"
"Biar aku yang bicara"Tony mendadak ingin mati saja karena dirinya tidak bisa menolak.
Saat panggilan tersambung, Tony memberihan ponselnya kepada sang raja untuk berbicara dengan Pepper.
Tony meringis saat merasakan tangan lelaki itu mengusap pinggangnya.
T'challa tiba-tiba memberikan ponsel Tony kembali dengan senyuman cerahnya yang di terima Tony dengan menunduk. Manis sekali pikit T'challa
Mereka berbelok kearah sebuah ruangan yang di jaga dua penjaga yang sedikit menghormat kearah mereka.
"Ini kamarku"
Otak Tony merasa kosong sekarang.
"Mandilah, aku akan mencarikan baju untukmu"
Tony merasa sungkan di layani oleh raja, sungguh.
"T-tidak perlu, aku bisa menggunakan pakaianku-"
Sang raja menggeleng.
"Tidak ada penolakkan"
Tony menurut saja, dia mandi segera.
Selama Tony berada di dalam kamar mandi dia melamun membiarkan tubuhnya terus terkena air shower. Hangat. Tony mendadak merindukan Steve.
"Tidak tidak tidak" lirihnya sembari menggeleng dan bergegas keluar.
Tony mendapati pakaiannya hilang. Sial pakaian dalamnya!
Dia mengambil baju handuk yang berada tak jauh darinya, memakainya dan berjalan keluar dengan hati-hati.
Dia melihat sebuah baju di atas kasur yang berukuran besar itu, Tony segera menghampirinya.
Menatap sekeliling yang ternyata hanya dia seorang, Tony membuka baju handuknya dan memakai baju yang di sediakan. Kemeja berwarna putih, besar sekali.
Kemeja itu bahkan menutupi bokongnya.
Tony terkejut saat seseorang membersihkan tenggorokkannya.
Sial.
Wajahnya memerah.
Dia berbalik dan menatap T'challa yang berdiri tak jauh darinya.
"K-kau sejak kapan-" suaranya mengecil.
"Lumayan" T'challa berujar santai walau sekarang pikirannya kacau. Tony terlihat menggoda.
Dia meyembunyikan celana serta pakaian dalam yang ingin dia berikan kepada Tony.
Oh lihatlah, Tony menunduk sambil menutupi area pribadinya dengan tangan walau sudah tertutup kemeja itu sih.
"Tony"
"Y-ya"
"Kau ingin makan malam apa?"
"A-apa saja" Tony masih merona malu.
"Errr b-boleh aku minta celana?" Suaranya mencicit. Dia telajang sekarang. Hanya kemeja itu yang melekat di tubuhnya.
Sang raja menggeleng membuat Tony terbelalak kaget.
"K-kenapa?"
"Hey, kau takut? Kau sangat indah Tony" T'challa mendekati Tony yang hanya diam menunduk dalam.
Tangannya mengusap rambut Tony lembut.
"Aku bukan Steve, aku tidak akan menyakitimu"
Tony diam saja namun mengangguk. Tangan itu turun dan mengusap pinggulnya.
Terlalu intim.
Tony menatap sang raja dengan wajah polosnya.
"Aku lapar"
T'challa tertawa kecil sebelum akhirnya berjalan keluar.
"Tunggu disini, aku yang akan membawakan makanannya"
Tony mengangguk saja. Dia menatap sekeliling, di balik kaca itu ada sebuah balkon. Dia ingin kesana namun mengingat pakaiannya, Tony cepat menggeleng. Dia tidak mau mempermalukan dirinya lagi.
Tony duduk diatas kasur yang nyaman itu, tidak bisa menahan godaan dirinya menidurkan tubuhnya.
Mengerang nyaman, Tony melupakan makan malamnya.
Tidak lama Tony memejamkan matanya, seseorang datang membangunkannya. Tony terkejut dua kali karena raja itu. Dasar kucing hitam.
"Aku bawakan donat dan pasta" Tony mengangguk dengan senyum yang manis saat menatap donat.
Mereka berpindah tempat untuk makan.
Setelah selesai makan malam di atas sofa di dalam kamar sang raja dengan hanya mengenakan selembar kain yang menutupi tubuhnya, kini Tony tidak tahu harus apa.
"Kau mau menonton film?" Kali ini Tony bertanya membuka suaranya, sang raja mengangguk.
"Boleh, horror"
Tony mendengus.
Dia takut hantu. Tapi demi harga dirinya Tony mengangguk mantap.Setengah jam film terputar, wajah sang pemimpin Wakanda terlihat datar sementara Tony mulai resah.
"Ehm- a-aku mendadak ingin tidur"
T'challa terkekeh menarik Tony kedalam pelukannya.
"Kau takut?" Tony mendengus
"Tidak! Tentu saja tidak"
T'challa hanya tertawa ringan membiarkan Tony melanjutkan filmnya.
Memang tergolong seram, Tony meringkuk mendekati sang raja yang mengeratkan pelukannya.
"T-t'challa.."
Diiringi dengan musik yang mengejutkan Tony melompat keatas pangkuan sang pemimpin Wakanda.
"Matikan! Matikan!"
Dia hampir menangis.
"Hey hey tenang, oke oke aku matikan" sang raja mematikan filmnya, membiarkan Tony meringkuk diatasnya.
"Hey maaf aku tidak tahu kau setakut ini"
Tony memukul dada sang pemimpin Wakanda kesal.
"Aku tidak takut! Aku hanya terkejut"
Tony merengut kesal karena malu. Ini salahnya sih.
T'challa tiba-tiba mencium bibir Tony, Tony? Dia terkejut setengah mati. Dia tidak tahu bagaimana awalnya, yang Tony tahu sekarang dirinya tengah di dominasi penuh.
Tangan T'challa mengusap pahanya, Tony menggeliat.
"T-t'challa" menggigit bibir bawahnya menghindari lolosnya desahan memalukan saat sang raja sudah mengecupi lehernya.
"Ughh anghhh" desahannya lolos saat sebuah tangan mengusap putingnya dari luar. Tony menahan tangan itu dan kembali mendesah saat tangan lainnya mengusap bokongnya dan menyentuh penisnya secara bergantian. Tony semakin bergerak gelisah.
"Kau menggodaku hn?"
Tony semakin terbelalak saat merasakan sesuatu dibawah sana mengeras. Sesuatu yang dia duduki.
"T-tunggu"
Sang raja tidak mendengarkan Tony dan mulut Tony malam itu dengan lancar meloloskan desahan-desahan yang semakin membuat sang raja bersemangat."HUAHHH!" Tony berteriak kaget saat tiba-tiba T'chala membaliknya menjadi berlutut membelakangi sang raja, memegang kepala tempat tidur yang terbuat dari besi, Tony membiarkan sang raja terus menumbuk prostatnya.
"Anghhh! Disituhhh!"Tony tergeletak lelah tak berdaya, dia masih membiarkan T'challa terus menghajar prostatnya.
"Ahkkk ughh k-kau benar ahkkk -benar." Tony menutup wajahnya dengan lengannya.
"Bukan salahku. Uhhh kau begitu nikmat"XXxXX
Pagi harinya Tony mengerang sakit untuk sekedar mengubah posisi. Tubuhnya seakan remuk.
"Kucing liar" desisnya kesal
"Pagi Tony" Tony meringis saat ingin menggerakkan pinggulnya.
"Apa sakit?"
"Lain kali cobalah di bawah"
"Boleh, kau yang mengendaraiku"
Tony menutup wajahnya dengan bantal karena kesal."Kau bertingkah imut semalam, pendiam, dan pemalu namun sangat liar."
"D-diam!"
Next »
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL X TONY [Rated Area]
De TodoALL X TONY [Rated area||21+||M||Mature] ______________________________________ Drabble Uke Tony | Bottom Tony versi ratednya disini. All x Tony || [Include Stony] || 21+! [Tergantung request dan kegilaan saya]