chapter 3: 長い一日 [nagai tsuitachi]

239 45 22
                                    

Melodi dalam simfoni.

Dimanakah kau berada? Kenapa tiba-tiba menghilang begitu saja? Ada apa? Apa kau tak suka jika mengendap di suatu hubungan yang harmonis? Atau kau memang tak suka?

Kenapa? Kenapa kau tak suka melihat sebuah hubungan harmonis? Bukankah kau selalu memainkan semua melodi indah di dalam ritme yang sempurna? Lantas kemana perginya irama-irama yang melantun indah setiap hari?

Terlalu panjang hari ini. Untuk seterusnya juga, banyak hambatan. Apalah arti hidup tanpa ketenangan abadi. Kau jauh, tak dapat kugapai saat ini. Bayang-bayangmu pun tak sampai. Aku harus berbuat apa? Haruskah Aku mati? Mengikuti alunan melodi yang juga lenyap?

Jika iya, Aku akan lakukan.

.

.

.

.

melodías en la sinfonía

chapter 3: 長い一日 [nagai tsuitachi]

[Hari yang panjang.]

Disclaimer:

Sequel of The Bodyguard from Cina

Warn! Yaoi, OOC, TYPO, War!AU.

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Guanlin putus asa. Ia mendaratkan helikopter di sebuah rumput hijau. Menatap keatas langit, apakah Seonho tersangkut di sela-sela kapas putih? Pria keturunan Cina itu menangis. Bayangan darah serta detak jantung sang suami yang tinggal sedikit. Hatinya retak, seperti kayu yang sudah keropos dimakan rayap.

Membiarkan helikopter masih dalam keadaan mesin menyala. Membuat rumput panjang bergoyang seperti menari. Dan dari atas, turunlah satu helikopter besar dengan beberapa polisi.

"Guanlin!"

Haknyeon berjalan menghampiri sang tentara Cina. "Apa yang kau lakukan, hah?! Kau bisa di tangkap dan di jebloskan kedalam penjara karena ulahmu mencuri helikopter!"

BUG

"AKU TAK PEDULI! SUAMI KU LEBIH PENTING DI BANDING JABATAN!" dengan amarah yang memuncak, Guanlin memukul wajah Haknyeon hingga pria itu tersungkur.

Haknyeon menatap terkejut. Mengerjap beberapa kali-lalu kembali mengingat apa yang Guanlin lakukan beberapa detik lalu. Pemuda Joo terdiam sejenak, menatap sang tentara Cina yang kembali menunduk, "Maaf, Aku tidak bermaksud memukulmu."

"Guanlin." ucap Haknyeon.

Lelaki yang dipanggil hanya menatap diam. "Apa?"

"Ayo kita cari Seonho bersama-sama."

Haknyeon bangkit dari tanah. Berjalan mendekat kearah Guanlin yang masih diam mematung. Menepuk pundak tegas itu sedikit keras, "Kita cari tuan Seonho bersama-sama."

melodías en la sinfonía [ guanlin/seonho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang