chapter 2: enlèvement

250 57 17
                                    

Guanlin menyetir dengan kecepatan tinggi. Menghantam apapun yang menghalangi jalan. Pikirannya kalut, hanya tertuju pada mall milik presdir Kim Jaehwan. Ia tak boleh membiarkan sang suami terluka sedikit pun. Dan, pemuda bertampang dingin itu bersumpah untuk mematahkan kaki siapapun yang telah melukai Seonho.

Pemuda asal Cina melangkah keluar mobil. Menatap ribuan orang yang berlalu lalang didepan mall. Beberapa mobil polisi serta tentara tertata rapih dengan senjata. Haknyeon berlarian menghampiri sosok yang terlihat cemas, "Guanlin! Ruang parkir dibawah tanah tidak terkunci!"

Lai Guanlin segera melesat pergi ke parkiran bawah tanah. Hatinya resah, membiarkan apapun ditabrak, asal ia tepat waktu untuk menyelamatkan sang suami. Ia segera masuk, memecahkan pintu yang terbuat dari kaca. Melangkah dengan tergesa-gesa.

Banyak suara teriakan, orang lari dengan terbirit-birit. Pembantaian baru dimulai. Mall milik Kim Jaehwan berubah menjadi lautan mayat. Darah mengalir deras, kapak tertancap di setiap kepala. Peluru mengenai siapa saja. Guanlin takut, bukan karena pembantaiannya. Ia takut Seonho menjadi korban selanjutnya.

Haknyeon berlari ke lantai dua, eskalator berhenti mendadak. Lampu redup. Semua listrik mendadak mati. Suara bom terdengar diluar mall. "Guanlin! Aku melihat tiga orang dilantai dua!"

Tentara Cina itu melesat pergi menuju eskalator. Ia menaiki dengan kecepatan penuh. Bayangan dua pemuda dengan satu wanita terlihat. Mata hitamnya melebar tatkala pemuda yang sangat tidak asing terlihat terluka. Darah keluar dari dada, tubuhnya ditopang oleh tubuh lain.

"Seonho!"

Guanlin segera melangkahkan kaki menaiki eskalator. Suaminya tertembak, ia melihat darah merah mengalir di pakaian Seonho. Pemuda asal Cina geram, ia mengepalkan tangan kuat-kuat. Tiffany yang menatapnya pun tertawa.

"Jadi, dia yang namanya Guanlin? Tentara asal Cina? Baiklah."

Helikopter turun dari atas mall. Atap berlapis kaca hancur seketika. Guanlin merentangkan tangan untuk menutup diri dari serpihan-serpihan atap. Beberapa orang berbadan kekar keluar dari helikopter. Seonho dan Hyungseob dipaksa masuk kedalam helikopter.

Beberapa orang menembak kearah Guanlin dan Haknyeon. Berusaha menghalangi tentara Cina agar tak menyusul. Tak selang lama, helikopter terbang keatas. Meninggalkan Guanlin yang berteriak dan menembak helikopter beberapa kali.

"SIAL! BAJINGAN! AKAN KUTEMUKAN KALIAN!"

.

.

.

.

melodías en la sinfonía

chapter 2: enlèvement

[Penculikan.]

Disclaimer:

Sequel of The Bodyguard from Cina

Warn! Yaoi, OOC, TYPO, War!AU.

I hope you enjoy this story~

.

.

.

melodías en la sinfonía [ guanlin/seonho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang