chapter 4: eine überraschende Tatsache

169 47 29
                                    

Tidak ada suara.

Bahkan jangkrik tak berani membuka suara. Membiarkan seorang laki-laki menangis sesegukan. Dirinya merasa sangat rendah, hina, tak pantas hidup. Bayangan dirinya digauli secara tak senonoh membuat sesak. Kini ia lemas; tak berdaya memeluk tanah.

Mereka diturunkan paksa dari helikopter. Disekap dalam sebuah gedung tua tak terurus. Lantai tanah sebagai senderen bagi Hyungseob. Pantatnya nyeri luar biasa. Air mata merembes kemana-mana.

Lelaki mana yang ingin diperkosa massal?

Seonho hanya bisa menangis menatap Hyungseob. Tangan dan kaki diikat keras. Penjaga tadi masih setia berdiri dekat mereka. Tubuh mulus pemuda Ahn masih terpampang; pakaiannya dirobek, celana diinjak hingga koyak. Seakan tak memberikan kesempatan pada Hyungseob untuk mengenakan pakaian.

"A-aku hina... A-aku bajingan-hiks."

Berkali-kali pula Hyungseob mengatai diri sendiri. Salah satu penjaga menamparnya kasar. Menginjak punggung, lalu sedikit memukul bongkahan pantat sintal nan mulus. "Diam, atau kau akan kusodok lagi!"

"Siapa yang akan kausodok lagi, hah?!"

.

.

.

.

melodías en la sinfonía

chapter 4: eine überraschende Tatsache

[Fakta mengejutkan]

Disclaimer:

Semua tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing.

WARN! YAOI, OOC, TYPO, War!AU.

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Seluruh orang menoleh. Menatap sosok pria dengan segenggam pistol di tangan. Wajahnya penuh amarah. Siap menekan pelatuk kapan saja jika emosinya meledak-ledak. "KATAKAN SEKALI LAGI, SIAPA YANG AKAN KAUSODOK, BANGSAT?!"

Hyungseob hanya menangis. Menatap Haknyeon dengan api menyala-nyala lewat siluet mata. Seonho semakin menangis; bersyukur ada yang datang untuk menolong. "H-haknyeon.."

"Tuan, sabarlah. Aku akan menolong." ucap Haknyeon.

Mata itu menatap sekitar. Pakaian kotor bekas dirobek dan diinjak. Hyungseob tengkurap dengan keadaan telanjang. Matanya sembab akibat terlalu banyak menangis. Haknyeon semakin geram dibuat. "Dasar babi bunting ini. Kau habis memperkosa Hyungseob, hah?!"

"Omong kosong kau, bedebah! Akan kubunuh sekarang juga!"

Pengawal berbadan kekar siap melayangkan kapak pada Haknyeon. Ia berlari; fokus untuk membelah dua kepala sang polisi. Benda tajam nan besar melayang di udara. Senyum sinis sedikit mengembang di sudut bibir.

melodías en la sinfonía [ guanlin/seonho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang